Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, industri kelapa sawit menyediakan lapangan pekerjaan sebesar 16 juta tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung.
Di samping itu, peluang industri kelapa sawit masih terus terbuka. Terlebih, industri ini sudah terbukti mengantarkan pengusahanya menjadi deretan orang terkaya di Indonesia.
Menjadi pengusaha kelapa sawit merupakan keputusan yang menjanjikan. Pasalnya, harga kelapa sawit tergolong tinggi dan cukup menjanjikan. Lalu bagaimana prediksi harga sawit pada tahun 2025?
Baca juga: Apa itu Industri? Ini Pengertian, Contoh, dan Jenisnya
Harga minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dalam beberapa waktu terakhir mengalami tren kenaikan. Tren tersebut juga diyakini akan terus berlanjut pada tahun 2025 mendatang.
Melansir Kontan, harga CPO ada Senin (11/11/2024) berada di level RM5.131 per ton. Angka ini naik hingga 18,57% dibanding bulan sebelumnya, sementara secara tahunan angka tersebut naik 31,02%.
Melihat data tersebut, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono optimis kenaikan CPO di pasar global akan berlanjut, paling tidak hingga Kuartal 1-2025.
“Kemungkinan harga CPO tetap di level yang tinggi di kisaran RM 5.000 per ton,” kata Eddy dikutip dari Kontan.
Ada beberapa faktor yang membuat harga CPO mengalami peningkatan. Misalnya, tingginya kebutuhan CPO di saat suplai komoditas tersebut yang cukup ketat.
Sebagai informasi, pemerintah akan menjalankan program Biodiesel B40 mulai Januari 2024. Sementara itu, produksi CPO nasional mengalami perlambatan sepanjang 2022 dan 2023 akibat minimnya pemupukan dan perubahan iklim.
Proyeksi kenaikan harga CPO ini tentu menjadi momentum bagi para produsen sawit. Hanya saja, Gapki menyebut para pengusaha sawit menginginkan harga CPO yang relatif stabil.
Prediksi kenaikan harga sawit pada 2025 juga dikemukakan oleh Direktur Godrej International Ltd, Dorab Mistry. Menurutnya, harga CPO di Bursa Malaysia berpotensi mencapai RM5.000 hingga Juni 2025.
“Saya pikir, harga ini masih bisa menembus harga tertinggi. Oleh karena itu, kita harus bersiap-siap untuk harga yang lebih tinggi,” ujarnya dikutip dari Tempo.
Baca juga: Bisnis: Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya
Menjadi pengusaha sawit bisa mengantarmu pada kesuksesan dan kekayaan. Terbukti, beberapa konglomerat dan pengusaha kaya di Indonesia juga berkecimpung di industri sawit.
Terjun ke industri sawit bisa dimulai dengan menyiapkan lahan, memilih bibit unggul, mempunyai tenaga kerja profesional, hingga taat regulasi yang sudah ditetapkan pemerintah.
Memang usaha yang satu ini perlu modal besar, tetapi menjadi pengusaha kelapa sawit masih tetap menjanjikan mengingat permintaan pasar yang tinggi.
Namun, ketika bisnis sudah berjalan, kamu sangat perlu untuk memisahkan uang pribadi dan uang usaha. Tujuannya agar tidak tercampur dan memudahkan dalam pengajuan pinjaman modal ke bank.
Saat ini, memisahkan kedua keuangan tersebut bisa dilakukan dengan mudah melalui solusi dari OCBC, yaitu Nyala Bisnis. Dengan fitur ini, proses pengelolaan uang pribadi dan usaha jadi lebih mudah.
Nyala Bisnis adalah layanan saldo gabungan untuk mengatur keuangan pribadi dan bisnis secara terpadu, dengan tiga keunggulan, yaitu dua rekening terpisah dalam satu layanan, bebas biaya transaksi, dan solusi digital yang bisa dinikmati.
Dalam pengelolaan dana, Nyala Bisnis menawarkan rekening bisnis yaitu Giro Business Smart dan pribadi melalui Tanda 360. Selain itu, kamu bisa memanfaatkan transaksi valas mudah dengan kurs kompetitif via OCBC mobile.
Nyala Bisnis juga menawarkan bebas biaya transaksi, meliputi:
Selain itu, Nyala Bisnis juga menawarkan reward untuk setiap dana masuk hingga Rp25 Ribu sesuai dengan level Nyala Bisnis masing-masing.
Buka Nyala Bisnis melalui OCBC mobile sekarang juga dan dapatkan reward hingga Rp500 Ribuan!
Selain itu, bisnis batubara badan usahanya dapat berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Jika usahamu sudah berbentuk PT, kamu bisa mengajukan Rekening Bisnis (Giro) dan OCBC Business untuk perusahaan.
Syarat mengajukan Rekening Bisnis dan OCBC Business bagi perseroan terbatas cukup mudah, yaitu:
Ada banyak benefit yang bisa kamu dapatkan, seperti rekening dengan 13 mata uang, setoran awal mulai dari Rp1 Juta, kemudahan mengakses pinjaman, layanan OCBC Business, hingga cek kesehatan bisnis.
Baca juga: Ini 12 Komoditas Ekspor Indonesia yang Menjadi Unggulan