Secara budaya, Malaysia memang punya kemiripan dengan Indonesia. Namun bagaimana dengan harga makanan di Malaysia? Apakah mirip juga dengan Indonesia?
Dari jenis kulinernya, hampir mirip dengan Indonesia, kebanyakan hanya saja berbeda nama. Bagi kamu yang ingin berlibur dan mengetahui berapa rata-rata harga makanan di Malaysia, yuk simak ulasan berikut:
Nasi lemak ini mirip dengan nasi uduk di Indonesia. Nasi lemak khas Melayu ini juga bisa ditemukan di beberapa negara seperti Singapura, Brunei dan Indonesia khususnya wilayah Sumatera.
Nasi lemak merupakan beras yang dimasak dengan campuran santan kelapa, sehingga saat matang akan menjadi nasi dengan rasa yang gurih. Nasi tersebut juga memiliki aroma daun pandan yang menggugah selera.
Nasi lemak disajikan dengan lauk tambahan seperti daging ayam, sayuran, telur, sambal dan lainnya. Nasi lemak di Kuala Lumpur dibanderol antara RM 5 - RM 20 atau Rp17 Ribu - Rp70 Ribu.
Untuk mendapatkan harga yang lebih murah, kamu bisa mencarinya di luar Kuala Lumpur. Namun sebenarnya, harga di Kuala Lumpur juga sudah sangat terjangkau.
Makanan ini bisa kamu temui di Penang. Hidangan ini berupa mie atau bihun, lalu diguyur kuah kental dengan cita rasa pedas asam yang menyegarkan.
Asam Laksa Penang biasa disajikan dengan tambahan ikan makarel, timun, cabai dan selada. Untuk menyantap hidangan ini, kamu perlu mengeluarkan uang sekitar RM 5 atau Rp17 Ribu.
Meski Malaysia adalah negara muslim, namun karena Asam Laksa Penang adalah masakan perpaduan antara Melayu dan China, maka wisatawan muslim perlu cek kehalalannya.
Baca Juga: Apa itu Visa Schengen? Pengertian, Cara Buat dan Biayanya
Ayam percik adalah ayam yang diberi saus pedas saat proses pemanggangan. Makanan ini berasal dari Negara Kelantan, yang terletak di sebelah timur laut Semenanjung Malaysia.
Ayam percik ini hampir mirip dengan ayam bakar khas Padang. Ayam ini juga menggunakan santan, yang diseduh dengan bawang, lengkuas, serai dan rempah lainnya. Bumbu ayamnya sangat meresap ke dalam daging, karena ada proses perendaman dengan bumbu semalaman.
Biasanya, hidangan ayam percik ini banyak dijumpai saat bulan puasa di bazar Ramadhan. Jadi untuk menikmati sajian ayam percik, kamu harus datang saat bulan puasa tiba yang dibanderol RM 5 - RM 10 atau Rp17 Ribu - Rp35 Ribu.
Sajian ayam ini mirip dengan semur ayam khas Indonesia. Perbedaannya ada pada cara penyajian, yaitu ayam pongteh ditambah dengan irisan kentang dan jamur hioko/Shitake/jamur hitam. Untuk kuahnya menggunakan bumbu tauco, sehingga terlihat lebih hitam.
Karena hidangan ini perpaduan masakan Melaka dan Malaysia, jadi kamu perlu mengecek lagi tentang kehalalannya. Untuk harganya sendiri mulai dari RM 20 atau Ro70 Ribu per porsinya di restoran kelas menengah.
Selain suku Melayu dan Tionghoa, sebagian penduduk Malaysia ada yang keturunan India juga. Salah satu makanan lokal Malaysia dari keturunan India adalah palak paneer. Makanan ini mirip kari yang terbuat dari bayam, sehingga berwarna hijau.
Untuk penyajiannya, masakan ini juga diberi keju yang terbuat dari susu kambing. Saat menyantap nya disarankan dengan keju khas India, Chapatis atau Bhaturas, agar terasa lebih kenyang. Untuk harganya sendiri sekitar RM 20 atau Rp70 Ribu.
Makanan Cepat Saji
Untuk makanan cepat saji, kamu bisa menemukannya di berbagai kota-kota besar seperti Kuala Lumpur. Untuk harga Big Mac, dibanderol sekitar RM 14 atau Rp50 Ribu. Harganya tidak terlalu jauh berbeda dengan di Indonesia, bukan?
Makanan di Budget Restoran
Kamu bisa membeli makanan di restoran budget atau kedai makanan dengan harga yang lebih murah. Cukup dengan RM 8 - RM 10 atau Rp30 Ribu - Rp35 Ribu saja, kamu sudah bisa makan dengan kenyang dan lezat.
Untuk harga hidangan di restoran kelas menengah yang ada di Kuala Lumpur, hampir sama dengan yang ada di Jakarta. Perkiraan biaya yang harus kamu keluarkan adalah RM 30 atau Rp100 Ribu per-orangnya. Harga tersebut termasuk wajar untuk sekelas restoran kelas menengah.
Bagaimana menurut kamu? Apakah harga makanan di Malaysia termasuk murah? Sebelum berlibur, yuk budgeting untuk anggaran liburan ke Malaysia biar nggak boncos karena pengeluaran yang tidak perlu.
Baca Juga: Ingin Liburan ke Cappadocia? Yuk Cek Cara Bikin Visa Turki Berikut!
Jangan lupa untuk selalu membawa dua #KartuWajibLiburan dari OCBC yaitu Nyala Global Debit OCBC dan Kartu Kredit 90°N OCBC setiap liburan ke luar ngeri. Dengan kedua kartu ini, liburan kamu bisa berjalan dengan menyenangkan dan bebas repot.
Nyala Global Debit OCBC yang memudahkan setiap transaksi yang kamu lakukan di luar negeri. Kartu memungkinkan kamu untuk transaksi secara online maupun offline.
Transaksi online atau offline akan langsung didebet dari rekening valas. Nyala Global Debit OCBC dilengkapi dengan 12 mata uang, yaitu IDR, USD, AUD, SGD, JPY, EUR, HKD, CHF, NZD, CAD, GBP, dan CNH.
Semua transaksi yang dilakukan dengan 12 mata uang ini akan langsung didebit dan bebas konversi.
Jika kamu menemukan merchant yang tidak menerima cashless, kamu juga bisa bebas tarik tunai mata uang asing dengan Nyala Global Debit. Tarik tunai dengan Nyala Global Debit tidak dikenakan biaya sama sekali alias gratis pada ATM OCBC di Hong Kong, Singapura, dan Malaysia!
Dengan tarik tunai ini, kamu jadi tak perlu ke money changer untuk menukar mata uang. Nggak bikin repot, kan?
Cara mendapatkan kartu Nyala Global Debit OCBC ini sangat mudah. Kamu bisa mengajukannya melalui OCBC mobile lalu mengambil kartu Nyala Global Debit di kantor cabang OCBC terdekat.
Sementara bagi kamu yang belum menjadi nasabah OCBC, bisa langsung membuka rekening OCBC melalui OCBC mobile dan nikmati semua kemudahannya.
Kartu wajib liburan berikutnya adalah Kartu Kredit 90°N OCBC. Produk ini merupakan andalan saat traveling dengan keuntungan pengumpulan miles lebih cepat.
Ada beberapa keuntungan yang bisa kamu dapat dengan menggunakan Kartu Kredit 90°N OCBC, yaitu:
Kartu Kredit 90°N OCBC juga merupakan kartu kredit serba digital melalui aplikasi OCBC mobile. Artinya, banyak transaksi yang bisa kamu lakukan melalui aplikasi tersebut.
Wajib banget membawa dua #KartuWajibLiburan dari OCBC biar liburan kamu lancar dan bebas repot!
Baca Juga: 7 Alasan Pengajuan Visa Ditolak, Salah Satunya karena Tabungan