Berapa sih modal untuk bisnis ayam petelur? Berikut rinciannya beserta tips memaksimalkan keuntungan usaha ini.
Punya usaha yang stabil dengan pemasukan besar merupakan impian semua orang. Lalu bisnis apa yang bisa memberikan hal-hal tersebut? Mungkin kamu perlu mempertimbangkan bisnis ayam petelur.
Usaha yang satu ini menjanjikan potensi keuntungan yang besar. Kamu bisa meraup keuntungan dari dua sumber sekaligus, yaitu telur dan ayamnya itu sendiri.
Dari sisi pasar, bisnis ini juga long lasting. Permintaan telur selalu tinggi, bahkan berpotensi meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan asupan protein.
Baca juga: 6 Usaha Ternak Modal 300 Ribu, Untung dan Menjanjikan!
Untuk memaksimalkan keuntungan, peternakan ayam petelur yang kamu miliki juga harus dalam skala besar. Biasanya modal yang diperlukan itu per 1.000 ekor ayam.
Menurut seorang ketua koperasi ayam petelur di Blitar, Jawa Timur, modal untuk memulai bisnis ayam petelur bisa mencapai Rp150 Juta. Modal ini untuk membeli 1.000 ekor ayam Day Old Chicken (DOC, atau ayam yang siap panen), serta kandangnya.
Sukarman, Ketua Koperasi Putera Blitar menjelaskan, harga per seribu ayam DOC itu sekitar Rp90 Juta. Untuk kandang, kata dia, ukuran yang ideal adalah 5x30 meter, dan harganya sekitar Rp30 Juta.
"Itu di luar tanah ya. Kalau tanah itu tidak bisa kita hitung, karena setiap orang punya kemampuannya masing-masing," kata Karman, dikutip dari detikcom, Sabtu (31/8/2024).
Namun demikian, harga tersebut belum termasuk perawatan ayam, seperti pakan dan kesehatan. Menurut Karman, ayam layer yang produktivitasnya kurang lebih 24 bulan memerlukan makan sekitar 120 gram per ekor setiap harinya.
Sehingga, jika kamu memiliki 1.000 ekor, kebutuhan pakan hariannya adalah 120 kilogram. Adapun biayanya tergantung harga yang fluktuatif. Jika diasumsikan harga pakan Rp7 Ribu per kilo, maka kebutuhan hariannya mencapai Rp840 Ribu per hari dan Rp25,2 Juta per bulan.
Modal yang diperlukan memang besar, namun potensi keuntungannya juga cukup besar. Pasalnya, 1.000 ekor ayam itu akan menghasilkan telur sekitar 84,2% atau 842 butir per hari.
Jika satu kilogram telur rata-rata 16 butir, maka 1.000 ekor ayam itu menghasilkan sekitar 50-52 kilogram per hari. Jika harga jualnya mencapai Rp28 Ribu per kilo, maka hasil hariannya mencapai Rp1,4 Juta.
Baca juga: 5 Bisnis Ternak yang Menguntungkan, Tabungan Auto Nambah!
Keuntungan bisnis ayam petelur masih sangat mungkin untuk dioptimalkan melalui beberapa cara sebagai berikut.
Pilih bibit ayam petelur yang berkualitas tinggi, seperti strain yang dikenal produktif dan tahan terhadap penyakit. Bibit yang baik akan mempengaruhi jumlah dan kualitas telur yang dihasilkan.
Pastikan untuk membeli bibit dari pemasok yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Dengan bibit yang unggul, tingkat produksi telur akan lebih tinggi, sehingga pendapatan juga meningkat.
Pakan dan nutrisi memainkan peran penting dalam produktivitas ayam petelur. Gunakan pakan yang kaya akan nutrisi seperti protein, kalsium, dan vitamin untuk mendukung kesehatan ayam dan meningkatkan produksi telur.
Selain itu, pastikan ayam selalu memiliki akses air bersih. Memberikan pakan berkualitas dengan jadwal yang konsisten akan membantu menjaga kesehatan ayam, sehingga mereka bisa menghasilkan telur dengan optimal.
Untuk memaksimalkan keuntungan, penting untuk memiliki strategi penjualan yang efektif. Jalin kerjasama dengan pasar, supermarket, restoran, atau hotel yang membutuhkan pasokan telur secara rutin.
Selain itu, kamu bisa menjual telur secara langsung kepada konsumen melalui pasar tradisional atau online. Pastikan harga yang ditawarkan kompetitif, namun tetap memberikan margin keuntungan yang cukup.
Baca juga: Pengertian Zakat Peternakan dan Cara Menghitungnya
Ketika bisnis ayam petelur sudah berjalan, kamu sangat perlu untuk memisahkan uang pribadi dan uang usaha. Tujuannya agar tidak tercampur dan memudahkan dalam pengajuan pinjaman modal ke bank.
Saat ini, memisahkan kedua keuangan tersebut bisa dilakukan dengan mudah melalui solusi dari OCBC, yaitu Nyala Bisnis. Dengan fitur ini, proses pengelolaan uang pribadi dan usaha jadi lebih mudah.
Nyala Bisnis adalah layanan saldo gabungan untuk mengatur keuangan pribadi dan bisnis secara terpadu, dengan tiga keunggulan, yaitu dua rekening terpisah dalam satu layanan, bebas biaya transaksi, dan solusi digital yang bisa dinikmati.
Dalam pengelolaan dana, Nyala Bisnis menawarkan rekening bisnis yaitu Giro Business Smart dan pribadi melalui Tanda 360. Selain itu, kamu bisa memanfaatkan transaksi valas mudah dengan kurs kompetitif via OCBC mobile.
Nyala Bisnis juga menawarkan bebas biaya transaksi, meliputi:
Selain itu, Nyala Bisnis juga menawarkan reward untuk setiap dana masuk hingga Rp25 Ribu sesuai dengan level Nyala Bisnis masing-masing.
Buka Nyala Bisnis melalui OCBC mobile sekarang juga dan manfaatkan semua kemudahannya!
Baca juga: Mengenal Bank Komersial dan Panduan Praktis Memilihnya