Hal yang Dilakukan Raditya Dika untuk Pensiun Dini

3 Sep 2024

Salah satu impian Raditya Dika adalah mencapai financial freedom atau merdeka keuangan. Saat usianya 35 tahun, Raditya Dika sudah memiliki dana pensiun yang cukup untuk membiayai hidupnya.

Dana pensiun pria yang berprofesi sebagai standup comedian, YouTuber, penulis buku, dan sutradara itu terkumpul pada tahun 2019. “Jadi waktu tahun 2019 itu, gue sudah mengumpulkan dana pensiun,” kata Radit.

Hal itu diceritakan Radit saat menjadi nara sumber di Nyala Festival 2024 yang digelar OCBC di City Hall PIM 3, Jakarta Selatan, pada 16 - 18 Agustus 2024.

Jumlah dana pensiun tersebut, kata Radit, jika diinvestasikan, maka akan menghasilkan dana yang bisa digunakan untuk membiayai hidupnya. Meski begitu, masih banyak goals keuangan yang ingin dicapai Radit.

Lalu, apa saja hal yang dilakukan Radit untuk mengumpulkan dana pensiun? Menurut Radit, ada beberapa hal yang dilakukannya, salah satunya adalah dengan investasi.

Radit mengaku memiliki hampir semua instrumen investasi seperti saham, reksadana dan deposito. Namun Radit selalu menyesuaikan tujuan investasi dengan goals yang ingin dicapai.

Baca Juga: Pilih Investasi Emas atau Reksadana, Mana yang Lebih Bagus?

“Misalnya kamu mau pakai uang itu tiga hari lagi ya simpan saja di rumah karena percuma juga kalau diinvestasikan,” kata Radit yang disambut tawa penonton.

“Tapi kalau kamu ingin mengumpulkan dana pensiun, kamu bisa menginvestasikan pada instrumen investasi jangka panjang tapi dengan risiko yang minim misalnya,” kata Radit yang mengaku sadar finansial sejak usia muda ini.

Sadar Finansial karena Khawatir Masa Depan


Mengapa seorang Raditya Dika sangat sadar finansial sejak dini? Dalam kesempatan berbeda Radit pernah mengatakan bahwa kesadaran soal finansial ini berangkat dari ketakutan dan kekhawatiran akan masa depan.

Radit mendapat omongan miring bahwa profesinya sebagai entertainer tidak akan berumur panjang. Para pekerja seni dianggap memiliki masa produktif yang pendek.

“Karena omongan-omongan itu, gue jadi resah tapi lebih semangat untuk mempersiapkan keuangan di masa depan,” cerita Radit.

Radit pun mulai banyak belajar mengenai investasi untuk masa depan. Dia pun mengetahui bahwa investasi sebaiknya dibagi-bagi dalam berbagai macam instrumen investasi.

Baca Juga: 5 Cara Investasi Emas untuk Pemula dengan Modal Kecil

Di awal-awal melakukan investasi, Radit mengaku dibantu oleh perencana keuangan. Namun akhirnya, Radit melakukan sendiri untuk memilih investasinya.

“Jadi awalnya gue dibantu financial planner, tapi akhirnya gue nyemplung sendiri ke saham dan reksadana saham karena kan tujuannya memang mengumpulkan dana pensiun, jadi lebih banyak saham dan reksadana,” kata Radit.

Tak hanya dana pensiun, Radit juga mempersiapkan dana pernikahan untuk anak-anaknya yang kini masih kecil. Tentu saja, Radit juga mempersiapkan dana pendidikan untuk anak-anak hingga bangku kuliah.

Bahkan, Radit juga menyiapkan pembagian warisan rumah sampai dengan cara membagi aliran listriknya. “Aku tuh emang begitu. Apa yang terjadi di masa depan itu sudah dipikirkan dari sekarang,” kata Radit.

Apa Itu Reksadana?

Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang populer di kalangan masyarakat. Dengan modal yang relatif kecil, kamu bisa berinvestasi di berbagai aset seperti saham, obligasi, dan pasar uang.

Namun, sebelum memutuskan untuk berinvestasi di reksadana, kamu perlu memahami terlebih dahulu jenis-jenis reksa dana yang ada. Beberapa jenis reksadana antara lain:

Baca Juga: 5 Cara Investasi Emas untuk Pemula dengan Modal Kecil

  1. Reksadana Saham
  • Investasi: Mayoritas portofolio diinvestasikan pada saham perusahaan-perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan baik.
  • Risiko: Tinggi, karena nilai saham dapat sangat fluktuatif.
  • Potensi Return: Tinggi, seiring dengan pertumbuhan nilai saham.
  • Cocok untuk: Investor dengan profil risiko tinggi dan jangka waktu investasi panjang (minimal 5 tahun).
  1. Reksadana Obligasi
  • Investasi: Mayoritas portofolio diinvestasikan pada obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan.
  • Risiko: Lebih rendah dibandingkan reksa dana saham, namun tetap ada risiko gagal bayar.
  • Potensi Return: Lebih stabil dibandingkan reksa dana saham, namun juga lebih rendah.
  • Cocok untuk: Investor yang mencari pendapatan tetap dan lebih konservatif.
  1. Reksadana Pasar Uang
  • Investasi: Mayoritas portofolio diinvestasikan pada instrumen pasar uang seperti sertifikat deposito (sertifikat bank), commercial paper, dan obligasi jangka pendek.
  • Risiko: Rendah, karena instrumen yang diperdagangkan memiliki jatuh tempo yang pendek.
  • Potensi Return: Rendah, namun lebih likuid dibandingkan jenis reksa dana lainnya.
  • Cocok untuk: Investor yang menginginkan likuiditas tinggi dan keamanan modal.
  1. Reksadana Campuran
  • Investasi: Kombinasi antara saham dan obligasi, dengan proporsi yang bervariasi tergantung pada kebijakan investasi manajer investasi.
  • Risiko: Tingkat risikonya berada di antara reksa dana saham dan reksadana obligasi.
  • Potensi Return: Potensi return juga berada di antara keduanya.
  • Cocok untuk: Investor yang menginginkan diversifikasi portofolio dan tingkat risiko yang moderat.

Baca Juga: Reksa Dana Pendapatan Tetap Terbaik, Ini Dia Rekomendasinya

Tips Memilih Reksa Dana

  • Tentukan Tujuan Keuangan: Tentukan terlebih dahulu tujuan kamu berinvestasi, jangka waktu investasi, dan tingkat risiko yang kamu toleransi.
  • Pahami Profil Risiko: Setiap individu memiliki profil risiko yang berbeda. Pilihlah reksa dana yang sesuai dengan profil risiko kamu.
  • Konsultasikan dengan Ahli: Jika kamu masih ragu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan perencana keuangan atau manajer investasi.

Saat ini sudah banyak platform yang menyediakan layanan untuk berinestasi reksadana. Salah satu yang bisa kamu pertimbangkan adalah investasi reksadan melalui OCBC mobile.

Investasi reksadana di OCBC mobile dikelola oleh manajer investasi profesional. Kamu bisa memilih produk reksadana sesuai risk profil kamu mulai dari conservative, ballance, growth, aggressive, hingga highly aggressive.

Syarat untuk membukan rekening reksa dana di OCBC mobile adalah:

  • Nasabah individu OCBC
  • Memiliki E-KTP untuk WNI
  • Mengisi data dan profil risiko dan mengupload dokumen yang diperlukan melalui OCBC mobile.

Kalau cash flow kamu sudah baik, tak ada salahnya kamu mempersiapkan masa depan dengan menabung dan investasi. Saat ini, sudah banyak platform yang menyediakan fasilitas untuk investasi dengan dana yang terjangkau.

Jadi tunggu apa lagi, segera buka rekening reksadana di OCBC mobile dan mulai investasi reksadana kamu!

Baca Juga: Reksa Dana Pendapatan Tetap Terbaik, Ini Dia Rekomendasinya


Story for your Inspiration

Baca

Life Series - 7 Jan 2025

Nurhayati Subakat, Pengusaha Berhijab Sukses di Indonesia

Baca

Life Series - 6 Jan 2025

Kapan Puasa 2025 akan Dimulai?

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile