10 Tahun lalu, Hanny Zeng memulai bisnis tas, dompet, dan jam tangan dengan brand Jims Honey. Kala itu, Hanny masih duduk di bangku kuliah dan masih berusia sekitar 20 tahun.
Kini, Jims Honey merupakan salah satu produk lokal yang merajai dunia e-commerce Indonesia. Meski untuk mencapai posisi saat ini, Hanny harus melalui jatuh bangun bisnis yang membuatnya hampir menyerah.
“Kalau ngomongin jatuhnya, pasti ada. Saya sudah mengalami semuanya mulai dari rencana tak jalan sesuai apa yang sudah direncanakan, ditipu orang juga pernah,” cerita Hanny.
Hal itu disampaikan Hanny saat menjadi narasumber di acara Nyala Festival 2024 yang diselenggarakan oleh OCBC di City Hall PIM 3, Jakarta Selatan pada 16-18 Agustus 2024.
Semua yang dialami Hanny sempat membuatnya ingin menyerah. Namun sebagai seorang pengusaha, Hanny merasa harus bisa berusaha sekuat tenaga agar tujuannya tercapai.
“Namanya juga pengusaha kan harus berusaha. Ibaratnya kita tuh turun ke medan perang ya kita harus berjuang sampai titik darah penghabisan,” kata Hanny.
Baca Juga: 10 Tips Menghadapi Inflasi Agar Keuangan Tetap Terlindungi
Tak Pisahkan Keuangan Bisnis dan Pribadi
Meski saat ini Jims Honey bisa dibilang sudah bisa dibilang sukses, namun Hanny mengakui pernah melakukan kesalahan saat memulai bisnis. Salah satunya adalah tak memisahkan keuangan bisnis dan keuangan pribadi.
Menurut Hanny, hal itu terjadi karena saat memulai bisnis, dia masih sangat muda dan tidak memiliki mentor sama sekali sehingga apa yang dilakukannya hanya berdasarkan apa yang dipikirkan saja.
“Jujur waktu aku nggak misahin keuangan bisnis dan keuangan pribadi. Jadi nyampur saja. Mungkin karena aku masih kuliah dan nggak tahu kali,” kata Hanny.
Hanny mengaku baru memisahkan keuangan bisnis dan keuangan pribadi saat bisnisnya sudah mulai settle. Tepatnya, saat dia merasa harus lebih serius untuk menjadikan bisnisnya sebagai sumber keuangan pribadi.
“Saat bisnisku sudah settle dan aku berumah tangga, aku mulai memikirkan untuk memisahkan keuangan bisnis dan pribadi. Aku mulai benar-benar misahin itu pas aku memiliki anak,” katanya.
Hanny mengakui, salah satu hal yang penting dalam menjalankan sebuah usaha adalah memisahkan keuangan bisnis dan pribadi. Namun sayang, hingga kini, masih banyak pengusaha yang belum melakukan hal itu.
Baca Juga: 7 Prinsip Manajemen Keuangan dalam Pengelolaan Perusahaan
“Dulu tuh kan masih susah mentor, jadi soal memisahkan keuangan pribadi dan bisnis itu aku juga tidak tahu. Jadi aku tuh belajar dari diriku sendiri, jadi kalau keputusannya salah, ya aku belajar dari pengalamanku,” kata Hanny.
Karena itu, saat ini Hanny senang berbagi tentang pengalamannya dalam berbisnis, agar orang lain yang ingin membangung bisnis tidak mengulang kesalahan-kesalahan yang dia buat.
Persoalan tidak memisahkan keuangan bisnis dan keuangan pribadi sebenarnya masih terjadi hingga sekarang. Riset terbaru menyebutkan, hanya 46 persen UMKM yang sepenuhnya memisahkan keuangan pribadi dan bisnis.
Riset OCBC Business Fitnes (BFI) yang dilakukan PT Bank OCBC NISP Tbk bekerja sama dengan NielsenIQ (NIQ) Indonesia tersebut dirilis pada 17 Agustus 2024.
Gunakan Nyala Bisnis untuk Kelola Keuangan Usaha
Saat ini, kamu bisa mengelola keuangan usaha dengan Nyala Bisnis dari OCBC. Rekening khusus bisnis ini bisa kamu kelola dalam satu aplikasi bersama rekening pribadi kamu.
Baca juga: Laporan Keuangan Konsolidasi: Manfaat dan Cara Membuatnya
Cara membuka rekening Nyala Bisnis pun sangat mudah. Kamu tak perlu datang ke kantor cabang OCBC terdekat untuk membuka rekening. Semua prosesnya bisa kamu lakukan dari mana saja melalui aplikasi OCBC mobile.
Prosesnya pun tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya dalam hitungan jam bahkan menit saja. Di dalam Nyala Bisnis sudah terdapat 13 mata uang asing yang bisa kamu gunakan untuk keperluan bisnis kamu.
Dengan Nyala Bisnis, kamu tak perlu kesusahan lagi jika ingin membuat rekening untuk usaha kamu. Jadi, segera buka Nyala Bisnis dan pisahkan keuangan pribadi dengan usaha kamu, ya!