Berikut ini adalah beberapa panduan menjalankan ibadah haji untuk perempuan. Panduan ini termasuk beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama haji.
Ada beberapa perbedaan tata cara pelaksanaan suatu ibadah antara perempuan dan laki-laki. Hal ini juga berlaku pada perempuan, sehingga harus dipahami apa yang boleh dilakukan dan tidak.
Perbedaan itu mencakup pakaian yang dikenakan selama proses haji, hingga beberapa hal lain.
Misalnya, pakaian ihram laki-laki hanya berupa dua helai kain tanpa jahitan, sementara pakaian perempuan menyerupai mukena untuk shalat namun dalam warna putih.
Baca juga: Ketentuan dan Syarat Tabungan Haji, Begini Cara Daftarnya!
Berikut ini beberapa panduan melaksanakan ibadah haji untuk perempuan yang dilansir dari berbagai sumber.
Miqat adalah batas waktu dan tempat untuk memulai pelaksanaan haji. Di sini jamaah akan mulai mengenakan pakaian ihram, mengucapkan niat haji, dan mulai menghindari semua larangan haji.
Bagi calon jamaah haji, baik perempuan atau laki-laki, dianjurkan untuk mandi sebelum masuk miqat. Mandi bagi perempuan yang sedang haid atau nifas bahkan diharuskan.
Menyisir rambut selama dalam keadaan ihram sangat tidak dianjurkan, baik bagi jamaah laki-laki maupun perempuan. Sementara menggaruk kepala secara perlahan ketika gatal masih diperbolehkan.
Perempuan boleh mengenakan pakaian apapun yang disukainya, dengan catatan tidak menyerupai pakaian laki-laki, tidak ketat dan menampakkan bentuk tubuh, dan sebagainya.
Terkait warna, sebenarnya tidak ada ketentuan harus memakai warna tertentu. Namun perhatikan pula kenyamanan dan cuaca saat berada di sana, karena beberapa warna bisa mempengaruhi kenyamanan.
Wanita diperbolehkan memakai perhiasan saat sedang ihram. Namun disarankan untuk tidak terlalu mencolok, karena bisa membahayakan diri sendiri. Selain itu, upayakan untuk tetap waspada jika membawa perhiasan berharga.
Sama seperti saat shalat, seorang perempuan yang sedang menunaikan ibadah haji tidak boleh menutup mukanya dan tidak memakai sarung tangan. Sementara bagi laki-laki, dilarang menggunakan penutup kepala selama ihram.
Baca juga: 6 Syarat Wajib Haji dan Umroh yang Harus Anda Penuhi
Mempersiapkan perjalanan haji bisa sangat bervariasi karena tergantung pada jenis kelamin, musim dan cuaca yang sedang berlangsung di Arab Saudi, hingga persiapan menghadapi kondisi khusus masing-masing orang.
Namun secara umum, beberapa hal berikut ini perlu kamu siapkan sebelum berangkat haji.
Sebelum berangkat, pastikan kamu membawa semua dokumen yang diperlukan. Dokumen ini bisa berupa dokumen perjalanan, identitas diri, hingga kartu debit atau kredit untuk transaksi. Berikut daftar dokumen yang kamu perlu siapkan:
Puncak ibadah haji memang hanya berlangsung sekitar 5 hari saja. Namun kamu yang haji reguler bisa 2 minggu sampai 1 bulan berada di Arab Saudi. Maka kamu perlu menyiapkan pakaian yang cukup, sebagai berikut:
Baca juga: 6 Syarat Wajib Haji dan Umroh yang Harus Anda Penuhi
Haji merupakan salah satu ibadah yang termasuk dalam rukun Islam. Maka kamu perlu membawa perlengkapan ibadah selama melaksanakan haji, sebagai berikut:
Jangan lupa untuk membawa barang-barang yang diperlukan sehari-hari, seperti handuk mandi, pasta gigi, dan sikat gigi. Kamu juga bisa membawa botol minum atau tumbler dan makanan ringan.
Bawa perlengkapan medis, seperti obat-obatan yang pribadi yang biasa kamu konsumsi ketika terjadi gangguan kesehatan. Perlengkapan medis ini penting untuk sebagai pertolongan pertama ketika terjadi masalah kesehatan.
Itulah beberapa persiapan dan perlengkapan yang perlu dibawa saat berangkat haji. Kamu juga bisa membawa barang lain sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Namun pastikan barang bawaan tidak terlalu banyak karena bisa menyulitkan mobilitas selama di sana.
Baca juga: Apa Itu Tabungan Wadiah? Ini Pengertian & Sistemnya
Ibadah haji termasuk dalam rukun Islam kelima dengan syarat wajib dikerjakan bagi yang memiliki kemampuan. Adapun kemampuan ini bisa berupa fisik maupun materi.
Dalam hal materi, kamu tentu perlu menyiapkan dana yang cukup untuk berangkat haji. Maka, memiliki tabungan khusus untuk haji menjadi keharusan dalam hal ini.
Kamu bisa memanfaatkan Tabungan Haji iB dari OCBC. Tabungan ini bisa digunakan untuk perencanaan ibadah Haji Reguler, Haji Plus, maupun Haji Furoda.
Banyak keuntungan yang ditawarkan tabungan ini, mulai dari pendaftaran yang mudah dengan formulir online, tidak ada biaya yang dibebankan, serta terkoneksi dengan Sistem Komunikasi Haji Terpadu (SISKOHAT).
Syarat membuka Tabungan Haji iB dari OCBC cukup simple, yaitu menyiapkan dokumen berupa:
Pembukaan rekening tabungan haji bisa dilakukan di Kantor Cabang Syariah OCBC terdekat. Akad tabungan ini adalah wadiah (titipan) dengan bebas biaya administrasi, rekening selalu aktif hingga jemaah menyelesaikan ibadah hajinya dan bebas biaya penutupan rekening.
Setoran awal untuk membuka tabungan haji di OCBC mulai dari Rp100 Ribu. Kemudian, ketika tabungan sudah mencapai Rp25,1 Juta, kamu sudah bisa mendapatkan porsi keberangkatan haji dari Kementerian Agama.
Sementara untuk pencatatan mutasi, kamu akan diberi Buku Tabungan serta akses pada OCBC mobile untuk keperluan mengecek saldo.
Tunggu apa lagi, segera buka Tabungan Haji iB OCBC sekarang juga! Semakin cepat menabung, maka semakin cepat pula jadwal keberangkatan ke Tanah Suci!
Baca juga: Apa Itu Haji Furoda? Berikut Penjelasan Lengkapnya!