Berikut ini beberapa kebiasaan orang Jepang yang patut ditiru. Cocok buat kamu yang berencana untuk bepergian ke Jepang!
Setiap bangsa memiliki adat istiadat dan kebiasaan masing-masing. Begitu pula dengan Jepang, yang dikenal dengan kedisiplinan dan keteraturan mereka dalam menjalani kehidupan.
Kedisiplinan dan keteraturan itu tidak lepas dari habit atau kebiasaan mereka. Kebiasaan-kebiasaan itu sebenarnya merupakan hal kecil namun berdampak besar, seperti menjaga kebersihan, membuang sampah pada tempatnya, dan sebagainya.
Baca juga: 10 Rekomendasi Resto Jepang Halal MUI di Indonesia yang Wajib Dicoba
Kebiasaan Orang Jepang yang Patut Ditiru
Nah kamu yang berencana ke Jepang perlu mengetahui apa saja kebiasaan warga lokal (warlok) sana. Dengan begitu, kamu bisa langsung menirunya saat berada di Jepang.
Perlu dicatat, berkunjung ke suatu wilayah berarti kamu juga harus siap untuk menghormati dan melakukan kebiasaan masyarakat lokal. Dengan begitu, kehadiranmu untuk liburan tidak membuat warlok terganggu.
Berikut beberapa kebiasaan warlok Jepang yang patut kamu tiru!
1. Jaga Kebersihan
Masyarakat Jepang sangat komitmen dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Mereka terbiasa membuang sampah pada tempatnya, atau bahkan mengantongi sampah milik sendiri jika tidak didapati adanya tempat sampah.
Dalam tradisi Jepang, menjaga kebersihan disebut dengan istilah Osōji. Praktik ini bukan hanya sekadar membersihkan yang tampak saja, namun bertujuan untuk menciptakan ruang yang penuh ketenangan dan keseimbangan batin.
Dengan menjaga kebersihan, masyarakat Jepang berharap bisa menciptakan lingkungan yang damai, sehingga berperan dalam mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental.
2. Anti Sepatu Berantakan
Masyarakat Jepang sangat anti dengan kondisi sepatu dan sandal yang berserakan. Baik di rumah atau di ruang publik yang mengharuskan untuk melepas alas kaki, mereka pasti akan menatanya dengan baik dan rapi.
Dalam tradisi Jepang, menata sepatu, sandal, atau alas kaki ini disebut dengan istilah Kutsu no Seiri, yang merupakan latihan kesadaran dan rasa hormat terhadap diri dan lingkungan.
Bagi warlok Jepang, menata sepatu dan alas kaki merupakan ritual yang memupuk keteraturan dan rasa bangga pada tempat tinggal.
3. Itadakimasu
Kata ini mungkin sering kamu dengar saat menonton anime atau tayangan dari Jepang. Biasanya, kata ini diucapkan sebelum menyantap makanan yang sudah dihidangkan.
Itadakimasu bukan sekadar ucapan selamat makan saja. Lebih dari itu, kata ini merupakan ungkapan rasa syukur dan terima kasih atas makanan yang tersedia. Selain itu, masyarakat Jepang juga akan berterima kasih setelah makanan selesai.
Bagi warlok Jepang, ritual mengucap syukur ini mengakui upaya dan sumber daya yang berkontribusi pada setiap hidangan, memupuk apresiasi mendalam dan hubungan dengan dunia.
Baca juga: 8 Keunikan Negara Jepang yang Menarik Wisatawan Asing
4. Berjalan Kaki
Jalan kaki dan masyarakat Jepang sudah menjadi seperti satu kesatuan. Jika melihat gambar atau video tentang Shibuya Crossing misalnya, kamu akan mendapati jalanan itu dipenuhi oleh orang berjalan kaki.
Dalam tradisi Jepang, berjalan kaki atau Arukiōi merupakan kebiasaan yang lebih dari sekadar aktivitas fisik, tapi juga merupakan bentuk gerakan meditatif.
Berjalan melewati lingkungan yang beragam, terutama pemandangan alam, menawarkan momen penuh perhatian dan hubungan yang lebih dalam dengan lingkungan sekitar.
5. Mindfulness
Warlok Jepang dikenal sangat mindfulness dalam melakukan aktivitas harian. Mindfulness adalah upaya manusia untuk hadir sepenuhnya pada apapun yang sedang dilakukan.
Selain itu, mindfulness juga merupakan jenis meditasi yang melatih seseorang untuk tetap fokus pada keadaan sekitar dan emosi yang sedang dirasakan.
Dalam praktiknya, mindfulness bisa diterapkan dalam aktivitas apa saja, mulai dari makan, bekerja, belajar, berolahraga, dan sebagainya.
6. Mandi Air Hangat di Malam Hari
Warlok Jepang terbiasa mandi air panas di malam hari. Kebiasaan ini bukan hanya soal kebersihan fisik, tetapi merupakan bentuk perawatan diri yang menenangkan pikiran dan mempersiapkan tubuh untuk istirahat.
Manfaat dari mandi air hangat di malam hari sendiri antara lain sebagai relaksasi dan menenangkan mental serta mempersiapkan tubuh dan pikiran untuk tidur nyenyak.
Baca juga: 8 Tips Liburan ke Jepang, Terjangkau Tapi Tetap Seru!
Itulah beberapa kebiasaan orang Jepang yang patut ditiru, terutama saat kamu sedang berada di sana.
Selain menerapkan beberapa hal di atas, menjadi warlok saat berlibur di Jepang juga bisa kamu lakukan dengan menggunakan alat pembayaran yang praktis saat bertransaksi.
Alat pembayaran yang praktis ini sangat penting untuk menghadirkan kenyamanan bagi dirimu sendiri dan orang lokal di sekitarmu.
Caranya gimana? Gunakan dua #KartuWajibLiburan dari OCBC, yaitu Nyala Global Debit dan Kartu Kredit 90°N OCBC!
Nyala Global Debit OCBC merupakan pilihan terbaik bagi kamu yang sedang liburan di Jepang. Kartu ini akan memudahkan setiap transaksi yang kamu lakukan, termasuk ketika menggunakan transportasi publik dan berbelanja.
Praktisnya kartu ini karena dilengkapi dengan fitur contactless. Fitur memungkinkan pengguna melakukan transaksi pembayaran hanya dengan menempel kartu, tanpa memasukkannya ke dalam mesin EDC dan PIN Transaksi.
Saat memegang kartu dengan fitur ini, kamu bisa melakukan transaksi tanpa PIN dengan jumlah akumulasi maksimal sebesar Rp1 Juta per transaksi per hari. Kamu baru akan diminta memasukkan PIN jika nominal transaksi sudah melebihi limit.
Jika kamu menemukan merchant yang tidak menerima cashless, kamu juga bisa bebas tarik tunai mata uang Jepang dengan Nyala Global Debit. Tarik tunai dengan Nyala Global Debit tidak dikenakan biaya sama sekali alias gratis!
Dengan tarik tunai ini, kamu jadi tak perlu ke money changer untuk menukar mata uang. Nggak bikin repot, kan?
Selain bebas tarik tunai, Nyala Global Debit juga memungkinkan kamu untuk transaksi secara online maupun offline. Artinya, transaksi online atau offline akan langsung didebit dari rekening valas.
Hal ini lantaran Nyala Global Debit OCBC dilengkapi dengan 12 mata uang, yaitu IDR, USD, AUD, SGD, JPY, EUR, HKD, CHF, NZD, CAD, GBP, dan CNH. Semua transaksi yang dilakukan dengan 12 mata uang ini akan langsung didebit dan bebas konversi.
Cara mendapatkan kartu Nyala Global Debit OCBC ini sangat mudah bagi kamu yang sudah menjadi nasabah OCBC. Kamu tinggal datangi kantor cabang OCBC terdekat dan tukarkan kartu ATM/Debit Tanda 360 dengan Kartu Nyala Global Debit.
Sementara bagi kamu yang belum menjadi nasabah OCBC, bisa langsung membuka rekening OCBC melalui OCBC mobile dan nikmati semua kemudahannya.
Salah satu ciri yang membedakan adalah adanya logo Mastercard pada kartu milikmu. Jika kartu debit OCBC yang kamu pegang tidak berlogo 'Mastercard', maka itu adalah kartu biasa atau GPN. Namun jika ada, kamu berarti sudah memakai kartu Nyala Global Debit OCBC.
Sebagai catatan, fitur contactless pada kartu Nyala Global Debit OCBC hanya bisa digunakan di mesin EDC yang memang mendukung transaksi nirsentuh. Jika mesin EDC tidak mendukung, maka transaksi harus dilakukan secara manual dengan memasukkan kartu dan PIN Transaksi.
Baca juga: 7 Tips Liburan Ke Luar Negeri dengan Budget Hemat Tapi Seru
Kartu wajib liburan berikutnya adalah Kartu Kredit 90°N OCBC. Produk ini merupakan andalan saat traveling dengan keuntungan pengumpulan miles lebih cepat.
Ada beberapa keuntungan yang bisa kamu dapat dengan menggunakan Kartu Kredit 90°N OCBC, yaitu:
Selain beberapa keuntungan tersebut, Kartu Kredit 90°N OCBC juga merupakan kartu kredit serba digital melalui aplikasi OCBC mobile.
Artinya, banyak transaksi yang bisa kamu lakukan melalui aplikasi itu, mulai dari aktivasi, cairkan sisa limit kartu kredit, ubah transaksi jadi cicilan semua mudah melalui OCBC mobile.
Info lebih lengkap mengenai dua kartu itu bisa kamu dapatkan dengan klik link ini!
Baca juga: Cara Naik Kereta di Jepang dan Cara Membeli Tiketnya