Artikel ini akan membahas tentang Tambang Martabe, kompleks tambang emas yang beroperasi di Sumatera Utara, tepatnya di Kabupaten Tapanuli Selatan.
Sumatera merupakan salah satu pulau di Indonesia dengan cadangan emas yang berlimpah. Melansir berbagai sumber, cadangan emas di Sumatera saat ini disinyalir mencapai 168 juta ton.
Emas dan Sumatera sudah dikenal sejak masa lampau. Pada tahun 150 SM, seorang ahli geografi asal Yunani bernama Klaudius Ptolemaeus pernah membuat peta fenomenal yang memuat dunia timur.
Dalam peta tersebut, ada satu area yang ia namai sebagai Chryse Chersonesos atau Semenanjung Emas. Daerah tersebut diyakini oleh para sejarawan sebagai Pulau Sumatera.
Ada beberapa catatan lain yang menyebutkan Sumatera sebagai kawasan berlimpah emas. Misalnya, seorang pendeta Buddha asal China bernama I Tsing menyebut Sumatera sebagai “Chin-chou” atau Pulau Emas.
Kemudian Prasasti Nalanda tahun 820 dan Prasasti TAnjore tahun 1030 di India menyebut Sumatera sebagai Swarnadwipa, kata dalam bahasa Sansekerta yang berarti Pulau Emas.
Nama Swarnadwipa ini juga dipakai dalam Prasasti Padang Roco berangka tahun 1286 di Dharmasraya. Sumatera Barat.
Lalu bagaimana penambangan emas di Sumatera pada era modern ini? Berikut ulasannya!
Baca juga: 8 Investasi Modal Kecil untuk Pemula, Mulai dari Rp100 ribu Saja!
Jika di Papua memiliki Grasberg dan di Jawa Timur terdapat Tujuh Bukit, maka di Sumatera, tepatnya di Sumatera Utara terdapat tambang emas besar yang bernama Martabe.
Lokasi Tambang Emas Martabe berada di Jalur Sesar Sumatera, tepatnya di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Namun area penambangan emas Martabe juga merambah beberapa daerah lain, seperti Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Mandailing Natal.
Eksplorasi wilayah ini sudah dilakukan sejak tahun 1977, sementara konstruksi penambangan emas dimulai pada tahun 2008. Rencana produksi dilakukan hingga tahun 2033 dengan pengerjaan berupa kontrak karya antara pemerintah Indonesia dan PT Agincourt Resources sebagai pemegang konsesi.
Martabe adalah penambangan terbuka dengan luas area mencapai 1303 KM persegi. Saat ini, ada dua areal operasi yang berupa pit terbuka, dan sedang dilakukan pengembangan untuk pit ketiga.
Melansir laman resmi PT Agincourt Resources, kandungan emas yang ada di Martabe dapat digolongkan sebagai deposit emas yang cukup tinggi. Tak hanya emas, di sana juga ditemukan perak dan tembaga.
Pada akhir 2017, tambang emas Martabe berhasil memproduksi 8,8 juta ons emas dan 72 juta ons perak. Selain itu, areal ini juga memiliki cadangan bijih emas yang terus meningkat, yaitu dari 3,2 juta ons menjadi 4,7 juta ons emas di tahun yang sama.
Penambangan emas di areal ini dilakukan secara terbuka, yaitu berada di daerah perbukitan atau punggung bukit yang disinyalir memiliki kandungan emas dalam jumlah besar.
Pabrik pengolahan di Martabe memiliki kapasitas mencapai 6 juta ton biji ber tahun, sehingga mampu memproduksi hingga 10 ton emas per tahun.
Ada tiga kegiatan utama yang dilakukan di area ini, yaitu:
Pada 2022 lalu, PT Agincourt Resources berhasil mencatatkan pendapatan sebesar US$516,17 Juta atau setara dengan Rp7,73 Triliun dengan kurs Rp15 Ribu per US$1.
Baca juga: Apa itu Emas Antam? Pengertian dan Perbedaannya dengan UBS
Selain di Martabe, tambang emas di Sumatera juga bisa ditemukan di beberapa daerah, seperti Sumatera Barat dan Jambi. Namun penambangan ini masih berupa penambangan rakyat yang dikerjakan secara tradisional.
Emas-emas yang ditambang dari Martabe dan daerah lain di Sumatera ini kemudian diolah menjadi instrumen investasi berupa emas batangan maupun perhiasan. Namun perkembangan teknologi juga memungkinkan kamu untuk memiliki emas secara digital.
Membeli emas digital bisa dilakukan dengan sangat mudah, yaitu melalui aplikasi tabungan emas. Dengan tabungan emas, kamu tidak perlu membeli emas dalam jumlah besar sekaligus, melainkan bisa membelinya sedikit demi sedikit layaknya menabung.
Emas digital adalah emas yang disimpan dalam bentuk digital. Memiliki emas digital dianggap memiliki potensi yang besar di masa mendatang, dengan banyak keuntungan yang ditawarkan.
Salah satu yang paling nyata adalah kamu tidak perlu menyimpan emas fisik di rumah atau menyewa brankas di bank. Hal ini tentu lebih fleksibel, karena kamu bisa memiliki emas sebanyak mungkin tanpa repot memikirkan penyimpanannya.
Saat ini ada beberapa platform yang bisa kamu gunakan untuk memulai investasi emas. Salah satunya aplikasi yang menawarkan banyak kemudahan dalam investasi emas adalah OCBC mobile.
OCBC mobile adalah mobile banking dari OCBC yang akan memudahkan keperluan transaksi nasabah hanya melalui ponsel. Selain transaksi harian, platform ini juga dilengkapi dengan fitur investasi yang lengkap, termasuk Tabungan Emas.
OCBC merupakan bank pertama yang menghadirkan produk Tabungan Emas digital yang bekerja sama dengan Pegadaian. Tabungan Emas OCBC adalah produk dan layanan berbasis Syariah yang memungkinkan Nasabah untuk melakukan kegiatan investasi emas secara digital.
Produk Tabungan Emas ini menawarkan banyak keuntungan, seperti:
Cara membuka Tabungan Emas di OCBC mobile juga cukup mudah, yaitu:
Download aplikasi OCBC mobile dan mulai menabung emas secara digital sekarang juga!
Baca juga: Apa itu Emas UBS? Ini 6 Perbedaannya dengan Emas Antam