Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Buat kamu yang menganut gaya hidup cashless, pasti sudah sering menggunakan QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard saat bertransaksi. Metode pembayaran ini sedang menjadi favorit masyarakat.
Namun banyak yang bertanya-tanya, apakah ada biaya admin QRIS yang dibebankan kepada konsumen atau pembeli? Untuk mengetahui jawabannya, kamu bisa membaca artikel ini lebih lanjut.
Apa itu QRIS?
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah standar kode QR yang dikembangkan oleh Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia untuk pembayaran non-tunai di Indonesia.
QRIS memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran dengan menggunakan metode QR code atau kode barcode. Dengan demikian, proses pembayaran setiap transaksi menjadi lebih mudah.
Pembeli juga tak harus melakukan kontak langsung dengan pedagang untuk membayar dengan uang. Metode ini dirasa lebih aman apalagi untuk masa pandemi pada tahun 2020-2022 lalu.
Selain itu, dana yang dibayarkan juga bisa pas sesuai dengan harga barang, tidak perlu kembalian. Buat pembeli, penggunaan QRIS sangat memudahkan.
Baca Juga: Waspada QRIS Palsu di Masjid, Kenali Ciri dan Cara Menghindarinya!
Namun ternyata, penggunaan QRIS cukup dikeluhkan oleh para pedagang. Kenapa? Hal itu ternyata karena ada biaya admin yang dibebankan kepada merchant untuk setiap transaksi dengan QRIS.
Besarannya berbeda-beda, tergantung pada nominal transaksi dan penyedia layanan pembayaran. Saat pertama kali diluncurkan pada 2019, tidak ada biaya admin yang dibebankan kepada pengguna.
Namun seiring berjalannya waktu, pada 2023 akhirnya dikeluarkan aturan terkait biaya admin untuk QRIS. Besarannya beragam, bergantung pada penyedia layanan pembayaran, nominal transaksi, dan lainnya.
Secara umum, penetapan kebijakan ini tidak lepas dari berbagai faktor. Salah satunya adalah untuk mempertajam strategi BI terkait digitalisasi sistem pembayaran.
Kebijakan ini tentunya tidak berdampak kepada konsumen. Hal itu karena Bank Indonesia (BI) telah menegaskan, biaya layanan Merchant Discount Rate (MDR) QRIS ditanggung oleh merchant.
Performance Manager di Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) BI Elyana Widyasari menjelaskan MDR adalah biaya yang akan dikenakan kepada pedagang oleh Penyedia Jasa Pembayaran (PJP).
Baca Juga: Transaksi Lebih Praktis! Begini Cara Menggunakan QRIS
Biaya yang dipungut dari MDR akan mengganti investasi dan biaya operasional yang telah dikeluarkan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan QRIS, seperti lembaga penyedia jasa pembayaran (PJP), switching hingga lembaga service dan standar guna.
BI menilai tarif ini akan menguntungkan pedagang dalam jangka panjang karena bertujuan menjaga keberlanjutan layanan QRIS. Dengan adanya tarif yang berkelanjutan, diharapkan layanan sistem pembayaran tersebut akan meningkat.
Jumlah Pengguna QRIS
Hingga Juni 2023, jumlah merchant QRIS telah mencapai angka 26,7 juta dengan total jumlah pengguna QRIS sebanyak 37 juta. Jumlah tersebut sudah mencapai 82% dari total target pengguna 45 juta di tahun 2023.
Pertumbuhan QRIS sangat cepat karena sesuai perilaku anak muda yang ingin segalanya lebih mudah. Nah, dengan QRIS, toko kamu bisa memberikan pengalaman berbelanja yang lebih menyenangkan dan memuaskan.
Pelanggan tidak perlu antre terlalu lama atau menunggu uang kembalian, sehingga semuanya jadi lebih cepat dan nyaman. Pengalaman seperti ini akan mendorong pelanggan untuk kembali ke toko kamu.
Ini adalah salah satu keuntungan yang bisa kamu dapatkan kalau kamu menjadi pengguna QRIS. Namun sebenarnya, masih banyak keuntungan-keuntungan lainnya, apa saja?
Baca Juga: 7 Tujuan Analisis Peluang Usaha untuk Mengembangkan Bisnis
Sebagai merchant QRIS, kamu bisa menerima pembayaran dari berbagai aplikasi pembayaran. Hal ini tentu akan lebih memudahkan pembeli untuk bertransaksi di toko kamu.
Dengan QRIS, kamu akan mendapatkan satu kode QR yang bisa digunakan untuk semua aplikasi pembayaran. Kemudahan ini tentu akan membuat pelanggan kamu senang.
Dengan QRIS, kamu tak perlu lagi repot mencari uang kecil untuk kembalian. Kamu juga tak perlu melakukan setor tunai hasil penjualan kamu ke rekening Bank karena dana di QRIS bisa langsung ditarik ke dompet digital atau rekening Bank kamu.
QRIS memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi dalam transaksi non-tunai. Kamu tidak perlu khawatir tentang menerima uang palsu atau kehilangan uang tunai.
Dengan menerima pembayaran melalui QRIS, usaha yang kamu rintis akan menjadi lebih up-to-date dan bisa meningkatkan branding usaha kamu.
Cara Mendaftar QRIS Merchant
Selanjutnya, kamu mungkin bertanya-tanya tentang bagaimana cara mendapatkan kode QR dari QRIS tersebut. Ternyata, caranya sangat mudah, kamu tinggal mengikuti langkah-langkah berikut ini.
Baca Juga: Alasan Dompet Digital Makin Banyak Digemari
1. Pilih PJP QRIS yang berizin Bank Indonesia
Yang pertama perlu kamu lakukan adalah memilih Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) yang berizin oleh Bank Indonesia. PJP ini akan menjadi mitra kamu dalam proses pendaftaran dan penggunaan QRIS.
Kamu dapat mengakses informasi mengenai PJP yang berizin di situs web Bank Indonesia di sini dan pilih kategori ‘QRIS’. Selanjutnya, kamu tinggal melanjutkan langkah-langkah untuk membuat QRIS.
2. Kunjungi PJP QRIS
Kamu bisa mendaftar QRIS dengan mengunjungi kantor PJP penyelenggara QRIS berizin Bank Indonesia yang telah kamu pilih. Kalau tak mau repot, pendaftaran QRIS juga bisa dilakukan secara online melalui web PJP tersebut.
3. Tunggu proses verifikasi dan pembuatan Merchant ID
Jika dokumen kamu telah diverifikasi, PJP akan membuatkan kamu Merchant ID dan kode QRIS khusus untuk usaha yang kamu punya.
4. QRIS Merchant siap digunakan
Setelah langkah-langkah di atas selesai, QRIS Merchant yang kamu miliki sudah siap digunakan. Kamu dapat menampilkan QRIS di tempat pembayaran atau di dekat kasir toko atau usaha kamu.
Biaya dan persyaratan pendaftaran QRIS dapat berbeda-beda tergantung pada PJP yang kamu pilih. Untuk informasi lebih lanjut mengenai biaya dan persyaratan tambahan, silakan hubungi PJP QRIS yang kamu inginkan.
Baca Juga: Apa itu Cashless Society - Definisi, Kelebihan & Keuntungan
Berapa Biaya Admin QRIS?
Jika sudah mempunya kode QR untuk pembayaran, kamu perlu mengetahui bahwa setiap pengguna QRIS akan dikenai biaya admin sesuai kebijakan pemerintah. Menurut laman QRIS, berikut besaran biaya admin QRIS:
Transaksi Reguler QRIS adalah transaksi pembelian barang atau jasa menggunakan QRIS. Biaya admin untuk transaksi Reguler QRIS adalah 0,7% MDR (Merchant Discount Rate). Berikut contoh perhitungannya:
Transaksi senilai Rp 100.000 x 0,7%
0,7% dari Rp 100.000 = Rp 700
Uang yang diterima pedagang: Rp 100.000 - Rp 700 = Rp 99.300
Transaksi Bidang Pendidikan menggunakan QRIS memiliki biaya MDR (Merchant Discount Rate) sebesar 0,6%. Berikut contoh perhitungannya:
Transaksi senilai Rp 100.000 x 0,6%
0,6% dari Rp 100.000 = Rp 600
Uang yang diterima pedagang: Rp 100.000 - Rp 600 = Rp 99.400
Biaya admin yang harus dikeluarkan untuk setiap kali transaksi dengan QRIS di SPBU adalah 0,4% dari nilai transaksi. Contoh perhitungannya adalah sebagai berikut:
Transaksi senilai Rp 100.000 x 0,4%
0,4% dari Rp 100.000 = Rp 400
Uang yang diterima pedagang: Rp 100.000 - Rp 400 = Rp 99.600
Transaksi Yayasan atau Organisasi menggunakan QRIS memiliki biaya MDR 0% dengan catatan wajib atas nama Yayasan/Organisasi sosial, donasi tidak diperbolehkan atas nama pribadi.
Dengan aturan terbaru tersebut, pembeli yang membayar dengan QRIS tidak akan terkena biaya admin. Saldo kamu akan terpotong sesuai dengan harga barang yang kamu beli.
Baca Juga: Cashless Adalah: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Kelebihannya
Selain biaya admin yang dibebankan kepada penjual atau penyedia jasa yang menggunakan metode pembayaran QRIS, ada biaya tambahan seperti settlement fee yang tergantung pada penyedia layanan pembayaran.
Settlement fee QRIS adalah biaya tambahan yang dikenakan pada transaksi menggunakan QRIS, selain biaya admin. Settlement fee ini bervariasi tergantung pada penyedia layanan pembayaran.
Sebagai penjual, kamu bisa melakukan settlement atau pencairan dana InterActive QRIS ke rekening merchant setiap hari pada jam kerja pada pukul 09.00-17.00. Pada hari minggu, hari libur atau cuti bersama, tidak ada proses settlement.
Cara menarik dana dari QRIS cukup mudah, kamu tinggal membuka aplikasi PJP QRIS yang kamu gunakan. Kamu akan melihat saldo yang tersedia dan bisa kamu tarik.
Selanjutnya kamu tinggal klik ‘Tarik Saldo’, selanjutnya kamu bisa memilih tujuan tarik saldo, ke e-wallet atau ke rekening Bank. Saat ini, kamu sudah bisa mentransfer saldo QRIS ke semua Bank termasuk OCBC mobile.
Kamu akan diarahkan ke halaman untuk mengisi jumlah dana yang ingin ditarik, dana minimal yang bisa kamu tarik biasanya Rp20.000. Kemudian kamu diminta untuk mengisi nama Bank dan nomor rekening.
Setelah itu, kamu akan dimintai password atau deteksi wajah untuk verifikasi, tarik saldo QRIS pun berhasil. Kamu bisa mengecek apakah dana yang ditarik sudah masuk atau belum melalui mutasi di M-Banking yang kamu gunakan.
Itulah ulasan soal biaya admin QRIS yang sering ditanyakan. Jika kamu membutuhkan informasi serupa atau seputar keuangan dan perbankan, silakan mengunjungi halaman article di www.ocbc.id.
Di sana, kamu akan menemukan berbagai macam konten artikel yang dapat menambah wawasan dan literasi soal keuangan. Jangan lupa ya!
