Pasalnya, pemilihan desain akan berpengaruh pada sirkulasi udara, pencahayaan ruangan, hingga keasrian lingkungan rumah. Dengan begitu kamu harus memilih desain arsitektur yang tepat buat rumah.
Di samping itu, setiap jenis arsitektur rumah biasanya memiliki kecocokan dengan lingkungan sekitar. Misalnya, lingkungan yang panas kurang cocok dengan desain gaya Skandinavia yang memiliki banyak kaca pada bagian fasad rumah.
Menyesuaikan lingkungan dengan gaya desain arsitektur ini juga menjadi salah satu alasan banyak orang memilih untuk renovasi total rumahnya!
Baca juga: Cara Mengajukan Pinjaman Renovasi Rumah, Ini Syaratnya!
Jika berencana untuk renovasi total rumahmu, beberapa jenis arsitektur rumah yang populer ini bisa kamu pilih. Kuncinya pilih desain arsitektur yang sesuai dengan lingkungan sekitar untuk menambah kenyamanan hunian.
Jenis arsitektur klasik merujuk pada gaya bangunan dan teknik desain yang mengacu pada zaman klasik atau Yunani Kuno. Dalam perjalanannya, arsitektur klasik ini juga ada yang bergaya Romawi, Helenistik, dan Yunani modern.
Rumah dengan arsitektur klasik sangat mudah dikenali. Pasalnya, jenis arsitektur ini didominasi dengan pilar-pilar besar, bentuk yang simetris, warna hangat yang dominan, hingga plafon atau ceiling tinggi.
Karakteristik arsitektur klasik itu memberikan kesan yang mewah dan megah pada rumah. Biasanya, rumah dengan arsitektur ini bisa ditemukan pada perumahan elite.
Jenis arsitektur modern tentu kebalikan dari arsitektur klasik. Gaya arsitektur modern ini berkembang dan populer di daerah perkotaan, dan muncul sebagai antitesis dari gaya klasik.
Berbeda dengan gaya klasik yang menonjolkan kemegahan, arsitektur modern tampil lebih simpel dan mengedepankan fungsi untuk setiap elemen rumah.
Ciri khas arsitektur modern yaitu memiliki ornamen dan dekorasi yang minim. Berbeda dengan bangunan tradisional yang menggunakan banyak ornamen, motif, dan dekorasi.
Desain arsitektur modern juga lebih banyak menggunakan garis vertikal dan horizontal. Model bangunannya pun didominasi dengan bentuk kotak. Desain ini lebih memaksimalkan fungsi dalam tiap detailnya.
Secara pemilihan warna, gaya modern jauh lebih fleksibel. Selain itu rumah modern memiliki sistem pencahayaan dan sirkulasi udara yang sangat baik, sehingga menunjang gaya hidup sehat penghuninya.
Jepang memiliki gaya arsitektur bangunan yang khas dan mudah dikenali. Ada dua konsep dalam arsitektur Jepang, yaitu Zen untuk eksterior rumah dan Washitshu untuk interior.
Eksterior zen adalah gaya arsitektur dan desain luar ruangan yang mengadopsi prinsip-prinsip dari filosofi zen Jepang.
Gaya arsitektur ini menitikberatkan pada kesederhanaan, keteraturan, dan koneksi dengan alam sebagai cara untuk mencapai keseimbangan dan ketenangan.
Eksterior zen biasanya menggunakan material-material alami, seperti kayu, batu, atau bambu untuk membangun struktur-struktur luar ruangan, seperti teras rumah, pagoda, taman, hingga pagar rumah.
Sementara Washitsu adalah gaya interior yang terinspirasi oleh tradisi dan budaya Jepang. Washitsu ini mencakup seluruh desain interior khas Jepang, seperti kamar tidur hingga ruang tamu.
Ciri paling kentara dari Washitshu adalah penggunaan pintu geser atau fusuma sebagai penghubung antar ruangan. Karakteristik utama washitshu adalah kesederhanaan, keseimbangan, penggunaan elemen alam, dan pemanfaatan ruang dengan efisien.
Baca juga: Beli atau Sewa Rumah: Keuntugan dan Kekurangannya
Jenis arsitektur rumah minimalis ini mungkin menjadi yang paling populer di kalangan masyarakat saat ini. Secara umum, arsitektur minimalis hampir sama dengan arsitektur modern, namun lebih disederhanakan lagi.
Sesuai namanya, arsitektur minimalis hanya fokus pada kebutuhan dasar sebuah hunian saja. Maka kamu tidak akan menemukan banyak ornamen pada bangunan dengan gaya minimalis.
Meski demikian, arsitektur minimalis tetap mengutamakan kenyamanan bagi penghuninya. Hal ini bisa dilihat dari sistem pencahayaan dan sirkulasi udara yang diatur sedemikian rupa.
Gaya arsitektur yang satu ini bisa jadi yang paling sesuai dengan wilayah Indonesia yang beriklim tropis. Pasalnya, arsitektur ini mengadopsi kondisi lingkungan di daerah yang beriklim tropis.
Ada beberapa ciri yang melekat pada gaya arsitektur tropis ini, mulai dari bentuk atap yang miring, tritisan yang lebar, sistem sirkulasi udara yang menyilang, hingga penggunaan material lokal.
Rumah gaya Amerika atau American Style cukup populer dan menjadi salah satu ikon rumah mewah di masyarakat. Sekilas tampilannya hampir sama seperti gaya klasik, yaitu bentuk rumah yang besar, tiang tinggi, dan megah.
Salah satu ciri arsitektur ini adalah adanya banyak jendela pada bagian kanan dan kiri pintu utama. Selain itu, rumah American Style juga bisa dikenali melalui gaya Cape Cod, yaitu bentuk persegi panjang, atap curam, dan langit-langit rendah.
Itulah beberapa jenis arsitektur rumah yang populer dan bisa kamu jadikan referensi saat akan renovasi rumah. Mana yang kamu suka?
Di samping gaya arsitektur, salah satu unsur yang harus dipenuhi adalah biaya renovasi. Dalam hal ini kamu bisa memanfaatkan produk Kredit Multi Guna atau KMG dari OCBC!
Produk KMG OCBC menawarkan solusi untuk memenuhi kebutuhan pribadi, dengan dana pinjaman hingga Rp10 Miliar, tenor 15 tahun, serta syarat dan proses pengajuan yang mudah.
Syarat mengajukan KMG OCBC cukup mudah, yaitu:
Proses pengajuannya juga sangat mudah, bahkan bisa dilakukan dari rumah melalui aplikasi OCBC mobile!
Baca juga: Kredit Agunan Rumah: Pengertian, Kelebihan, dan Kelemahan