Pada 2021 OCBC yang berkolaborasi dengan NielsenIQ pernah membuat riset yang menggambarkan kondisi finansial generasi muda Indonesia. Riset itu melibatkan anak muda berusia 25 hingga 35 tahun atau yang sering dikenal dengan generasi milenial.
Generasi milenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1980 - 2000. Generasi milenial paling tua saat ini berusia 43 tahun. Milenial dianggap merupakan generasi spesial karena berbeda dari generasi sebelumnya.
Riset itu menemukan 85,66 persen milenial memiliki kondisi finansial yang kurang sehat. Sisanya, sebesar 14,33 persen memiliki kondisi finansial yang terlihat sudah sehat, tetapi tetap membutuhkan langkah-langkah tertentu untuk mempertahankan kondisinya.
Temuan ini melibatkan 1.027 responden berusia 25 - 35 tahun di Jabodetabek, Surabaya, dan Medan. Responden juga memiliki kategori sebagai pemilik rekening bank, berpenghasilan bulanan minimal Rp 5 juta, dan berperan sebagai pengambil keputusan utama untuk produk perbankan.
Jadi, skor rata-rata kesehatan finansial generasi muda Indonesia berada di angka 37,72. Financial basic generasi muda Indonesia, seperti kemampuan membayar pinjaman rumah, memenuhi kebutuhan dasar, dan mengelola utang memiliki skor rata-rata yang cukup baik yaitu 73,37.
Namun, berbeda dengan indikator lainnya yang masih memiliki skor cukup rendah. Misalnya tentang bagaimana mereka mulai mengumpulkan uang untuk dana darurat, skornya sudah mulai turun ke 37.
Apalagi kalau sudah bicara investasi masa depan. Jumlah milenial yang memakai dan memiliki mindset untuk berinvestasi masa depan masih sangat sedikit. Skornya masih 23.
Baca Juga: Berapa Dana Darurat Ideal untuk Karyawan? Ini Jawabannya!
Rendahnya skor kesehatan finansial juga dipengaruhi oleh kebiasaan buruk generasi muda Indonesia. Contohnya adalah menghabiskan uang untuk mengikuti gaya hidup, meminjam uang ke orang tua, hingga membayar kartu kredit melebihi batas minimum.
Hal ini membuat banyak milenial tak punya dana darurat yang dipakai untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu ada kondisi tak terduga. Misalnya saja terkena PHK, sakit, atau membutuhkan dana mendadak.
Data dari 2011 sampai 2021, menunjukkan 61,7 persen tidak mempunyai dana darurat. Para pengamat keuangan menyebut, hal itu karena milenial tidak mengetahui pentingnya dana darurat sehingga enggan untuk menyisihkan keuangan demi kebutuhan.
Pada 2021, hasil riset Katadata Insight Center (KIC) dan Zigi menunjukkan hampir 40 persen responden menyisihkan penghasilannya untuk menabung. Namun mayoritas tabungan itu hanya bisa menutupi kebutuhan sehari-hari selama 3 bulan atau kurang dari 3 bulan.
Hal itu diungkap oleh 56,6 persen dari anak muda yang menyisihkan penghasilannya untuk menabung. Selanjutnya sebanyak 23,1% responden mengaku memiliki dana darurat untuk empat hingga enam bulan ke depan.
Lalu sebanyak 11,5% responden menyatakan dana darurat cukup untuk 7 hingga 12 bulan ke depan. Hanya 8,9% responden yang menyatakan tabungan yang disimpan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari lebih dari satu tahun.
Baca Juga: Siap-siap Dana Darurat: Cash is King, but Cash Flow is Queen
Survei tersebut diselenggarakan pada 6 hingga 12 September 2021. Tujuannya, menggali kondisi keuangan masyarakat di tengah pandemi, terutama pada gen Z dan gen Y. Selain itu untuk menggali perilaku keuangan dan persepsi terhadap investasi.
Responden yang terlibat dalam survei KIC dan ZIGI sebanyak 5.204 orang melalui online. Responden yang dipilih berusia 15 tahun ke atas yang mengakses internet.
Baca Juga: 7 Kunci Membangun Hubungan Finansial Sehat dengan Pasangan
Jika melihat data-data tersebut, kondisi finansial para milenial tergolong memprihatinkan. Meski begitu jangan berkecil hati. Kalau kamu termasuk dalam kategori yang memiliki finansial yang kurang sehat, mungkin sekarang saatnya berbenah.
Kamu bisa mulai mengumpulkan dana darurat dengan Tabungan Berjangka di OCBC mobile. Kamu bisa menentukan targetnya sesuai kemampuan kamu mulai dari Rp2 Juta dengan tenor minimal enam bulan.
Cara ini biasanya berhasil karena kamu tidak bisa mengambil uang tabungan sebelum tenor habis. Kamu juga bisa membuat beberapa rekening Tabungan Berjangka lebih dari satu sekaligus.
Kamu bisa membagi-baginya berdasarkan tujuan. Misalnya untuk kebutuhan dana darurat, menikah, membeli motor, dan lain sebagainya. Biasanya ada promo cashback yang bisa kamu dapatkan saat pembukaan rekening perdana.
Yuk, tunggu apa lagi? Segera daftar OCBC mobile dan buka Tabungan Berjangka agar kondisi finansial kamu lebih sehat!