MOQ (Minimum Order Quantity): Pengertian, Manfaat, dan Jenis

13 Feb 2024

Minimum Order Quantity atau MOQ adalah strategi menetapkan jumlah minimal pemesanan produk.

Dalam melakukan transaksi atau pemesanan ke pemasok, Minimum Order Quantity atau MOQ adalah istilah yang akan sering ditemui. Pada dasarnya Minimum Order Quantity adalah strategi yang ditetapkan produsen maupun pemasok untuk mengontrol jumlah inventaris dengan lebih baik.

Misalnya, Sobat OCBC tentu pernah mengalami pembelian yang harus mencapai jumlah minimal tertentu untuk bisa melakukan pembayaran. Proses itulah yang disebut dengan Minimum Order Quantity.

Dengan penerapan yang tepat dan efektif, strategi MOQ dapat membantu meningkatkan profit bisnis secara efektif. Nah, artikel ini akan membahas tentang apa itu MOG, fungsi, jenis, dan cara menghitungnya untuk bisnis. Yuk, simak!

Apa Itu MOQ?

Minimum Order Quantity atau MOQ adalah sebuah pedoman yang ditetapkan oleh penjual untuk menentukan batas minimal pembelian produk. Tujuan dari strategi MOQ adalah meminimalisasi pemborosan sumber daya terkait jumlah pesanan dengan margin keuntungan sedikit.

Selain itu, penetapan MOQ juga berfungsi untuk menghindari risiko stok mati di gudang karena jumlahnya yang melebihi permintaan pasar. Dengan adanya MOQ, pebisnis dapat memantau persediaan barangnya apakah cukup untuk memenuhi atau melebihi permintaan.

Sederhananya, MOQ adalah jumlah paling sedikit yang menjadi syarat sebelum melakukan pembelian. Dengan begitu, produsen atau penjual juga dapat menghemat proses produksi mereka.

Sehingga, barang yang terjual mampu menutupi biaya produksi tanpa ada banyak barang tersisa di penyimpanan. Tidak hanya itu, MOQ adalah salah satu strategi yang banyak digunakan untuk menjaga nilai jual barang tetap stabil di pasaran.

Manfaat MOQ

Pada dasarnya, MOQ adalah teknik yang tidak hanya menguntungkan bagi penjual. Pembeli juga memperoleh sejumlah manfaat dengan penerapan strategi MOQ. Berikut penjelasannya:

  1. Manfaat MOQ bagi Pembeli

    Bagi pembeli, manfaat MOQ adalah memberikan harga barang yang lebih murah daripada pembelian jumlah sedikit. Pasalnya, produsen atau pemasok biasanya menawarkan harga lebih ekonomis dengan pembelian dalam jumlah tertentu.

    Hal ini tentu memberi keuntungan bagi pembeli, terutama bagi mereka yang hendak menjualnya kembali, seperti toko kelontong. Terkadang, pembelian dalam jumlah besar berpotensi mendatangkan keuntungan lebih tinggi.

  2. Manfaat MOQ bagi Penjual atau Pemasok

Bagi penjual maupun pemasok, terdapat beberapa manfaat dari penerapan strategi MOQ. Pertama, manfaat MOQ adalah menghindari risiko stok mati di gudang. Pasalnya, pembelian dari konsumen akan sesuai dengan jumlah produksi dan stok yang tersedia.

Kedua, MOQ membantu meningkatkan arus kas perusahaan. Dengan jumlah pemesanan yang lebih terukur dan dikelola dengan baik, arus kas juga akan lebih sehat dan dapat diprediksi.

Baca juga: Pengertian Harta Lancar Perusahaan, Jenis, Manfaat & Contoh

Jenis-Jenis MOQ

Terdapat dua jenis MOQ yang dapat diterapkan oleh penjual maupun pemasok untuk mengoptimalkan bisnisnya. Berikut jenis-jenis MOQ adalah:

  1. Soft MOQ

    Soft MOQ adalah aturan penetapan minimum yang masih dapat dinegosiasikan antara pembeli dan penjual, baik dalam hal harga maupun kuantitas. Dengan kata lain, jumlah minimalnya bersifat fleksibel.

    Biasanya pembeli yang akan menentukan jumlah transaksi yang diinginkan. Selanjutnya, penjual akan menyampaikan kemampuan jumlah yang bisa diterima beserta harganya. Sehingga, transaksi dengan soft MOQ tidak bersifat mutlak namun kesepakatan bersama.

  2. Hard MOQ

Berbanding terbalik dengan soft MOQ, hard MOQ adalah penerapan jumlah minimal yang bersifat mutlak dan tidak bisa dinegosiasikan lagi. Penjual akan menentukan Minimal Order Quantity berdasarkan analisis yang telah dilakukan dan pembeli harus memenuhi syarat tersebut untuk melanjutkan transaksi.

Cara Menyusun MOQ

Pada dasarnya, tidak ada standar tertentu dalam menyusun MOQ untuk sebuah bisnis. Namun, Sobat OCBC dapat mengikuti beberapa langkah berikut untuk memulainya. Berikut penjelasannya:

  1. Mempertimbangkan Jumlah Permintaan

    MOQ adalah elemen yang berkaitan erat dengan jumlah permintaan pasar. Evaluasi seberapa banyak produk atau bahan yang biasanya diminta oleh pelanggan dalam satu periode waktu tertentu.

    Misalnya, pesanan rata-rata yang diterima selama ini sebesar 100 unit. Apabila MOQ ditetapkan pada angka 1000, hal ini tentu tidak akan berjalan efektif. Selain jumlah permintaan, pertimbangkan waktu tunggu dan musim sebelum menyusun MOQ.

  2. Menghitung Biaya Penyimpanan

    Sebuah bisnis harus mempertimbangkan biaya untuk menyimpan inventaris yang melebihi permintaan aktual. Biaya penyimpanan mencakup biaya gudang, asuransi, pemeliharaan, dan risiko ketinggalan tren atau keusangan produk.

    Dengan menghitung biaya ini, bisnis dapat menentukan MOQ yang meminimalkan biaya penyimpanan sambil memenuhi permintaan.

  3. Mempertimbangkan Titik Impas

    Titik impas adalah titik di mana biaya produksi atau pengadaan sama dengan pendapatan yang dihasilkan dari penjualan produk tersebut. Dalam konteks MOQ, hal ini mengacu pada jumlah minimum yang harus dijual agar biaya produksi atau pengadaan tercakup dan menghasilkan keuntungan.

    Namun, Sobat OCBC juga perlu menghitung seluruh biaya overhead, seperti biaya penyiapan, tenaga kerja, biaya produksi, dan pengiriman. Mempertimbangkan titik impas akan membantu menentukan MOQ secara ekonomis masuk akal.

  4. Menetapkan MOQ

Setelah menganalisis jumlah permintaan, biaya penyimpanan, dan titik impas, langkah terakhir adalah menetapkan MOQ dan menyusun strategi untuk implementasinya. Jika diperlukan, penerapan diskon pembelian banyak atau bonus juga dinilai efektif.

MOQ harus mempertimbangkan semua faktor yang telah dievaluasi sebelumnya, sekaligus memastikan bahwa penetapan jumlah memungkinkan bisnis tetap memenuhi permintaan pasar dan mengoptimalkan keuntungan.

Cara Menghitung MOQ

Dalam menetapkan MOQ, hal yang terpenting adalah menentukan jumlah MOQ yang dapat memberikan keuntungan maksimal. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor dalam cara menyusun MOQ di atas. Sobat OCBC dapat menggunakan rumus berikut untuk mencapai kondisi tersebut.

MOQ = √2 x R x (SP x I)

 

Keterangan:

  • R = Jumlah barang minimal dalam transaksi pemesanan.
  • S = Biaya untuk satu transaksi pemesanan, seperti biaya angkut, biaya distribusi, dan lainnya.
  • P = Harga beli per unit.
  • I = Biaya untuk proses penyimpanan inventaris barang setelah pemesanan, Biasanya dalam bentuk persentase.

Berikut contoh cara menghitung MOQ dalam bisnis:

Perusahaan A membutuhkan buku nota sebanyak 240.000 barang dengan harga per unitnya adalah Rp2.000. Proses pemesanannya membutuhkan biaya sebesar Rp150.000 dan biaya penyimpanan sebesar 25% per unit. Maka perhitungan untuk MOQ adalah.

MOQ = √(2 x 240.000 x 150.000) : (2000 x 25%)

MOQ = √72.000.000.000 : 500

MOQ = √144.000.000

MOQ = 12.000

Jadi, batas minimal pembelian untuk satu kali pesanan adalah 12.000 buku.

Baca juga: 5 Cara Menghitung Keuntungan Jualan, Pengusaha Wajib Tau!

Contoh MOQ

MOQ adalah strategi yang dapat diterapkan di hampir semua jenis industri. Teknik ini biasanya banyak dijumpai di sejumlah marketplace di mana penjual menetapkan jumlah pembelian minimal untuk konsumen.

Misalnya, salah satu toko online menjual softlens dengan harga satuan Rp70.000. Pemilik toko telah menetapkan MOQ bagi pembeli di mana pembelian minimal adalah 2 produk atau sepasang softlens.

Contoh lainnya adalah ketika penjual menawarkan diskon dengan minimal pembelian tertentu. Pembeli dapat menikmati diskon potongan harga sebesar Rp20.000 untuk semua produk yang tersedia di toko. Namun, diskon ini hanya berlaku untuk pembelian minimal Rp500.000.

Itulah pembahasan tentang MOQ yang banyak digunakan untuk mengelola jumlah inventaris dengan lebih baik. Pada intinya, MOQ adalah teknik yang diterapkan dengan menentukan jumlah minimal pemesanan.

Dengan kata lain, pembelian tidak akan disetujui apabila jumlah minimal masih belum terpenuhi. Selain mengelola inventaris, strategi ini juga digunakan untuk melancarkan arus kas atau cash flow.

Berbicara soal pengelolaan inventaris untuk kelancaran bisnis, perusahaan juga membutuhkan modal cukup untuk perkembangannya. Berkaitan dengan hal tersebut, Bank OCBC menawarkan layanan Ekspansi Bisnis.

Dengan menggunakan Ekspansi Bisnis dari Bank OCBC, pengusaha dapat memperoleh bantuan untuk pembiayaan modal dan pengembangan bisnis. Terdapat beberapa pilihan yang bisa dipilih, mulai dari Pembiayaan Supply Chain sampai Modal & Ekuitas.

Baca juga: Agen Pembelian: Pengertian, Tugas, Manfaat, dan Contohnya


Story for your Inspiration

Baca

Investasi - 25 Apr 2025

Mau Investasi Saham? Yuk Kenali Mahal Murahnya Saham Dengan Valuasi

Baca

Investasi - 17 Apr 2025

Harga Emas Catatkan Rekor Baru!

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
Nyala Bisnis

Nyala Bisnis

Layanan saldo gabungan untuk mengatur keuangan pribadi dan bisnis secara terpadu
Kredit Modal Kerja

Kredit Modal Kerja

Solusi pinjaman untuk memenuhi berbagai kebutuhan pribadi
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile