Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Beragam festival pertengahan musim gugur dari berbagai negara dengan ciri khas budayanya.
Festival pertengahan musim gugur diadakan di sejumlah negara untuk merayakan keindahan alam di musim ini dan menjaga tradisi serta budaya masyarakatnya.
Bagi beberapa negara, musim gugur adalah waktu yang istimewa di mana daun-daun pepohonan berubah warna menjadi kemerahan, oranye, dan kuning.
Pelaksanaan festival pertengahan musim gugur ini seringkali menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu negara saat momen ini.
Nah, artikel ini akan membahas beragam perayaan festival pertengahan musim gugur di beberapa negara yang dapat menjadi referensi jalan-jalan ke luar negeri Sobat OCBC. Yuk, simak apa saja keunikan tradisi dan budaya di festival ini.
Tsukimi adalah festival pertengahan musim gugur yang diadakan dengan menikmati keindahan bulan purnama.
Festival ini biasanya dilaksanakan di pertengahan bulan September, yaitu pada hari ke-15 bulan kedelapan dalam kalender tradisional Jepang.
Pada momen ini, masyarakat Jepang akan berkumpul bersama keluarga sambil menikmati kue bulan (tsukimi dango).
Sejarah festival pertengahan musim gugur di Jepang ini bermula dari diperkenalkannya Festival Pertengahan Musim Gugur Tiongkok kepada elit aristokrat.
Tidak hanya menikmati keindahan alam, perayaan Festival Tsukimi juga menjadi momen penting untuk merenung sebagai bentuk syukur atas hasil panen yang baik, harapan di waktu mendatang, dan menghormati para leluhur.
Salah satu festival pertengahan musim gugur di Cina yang paling populer adalah festival kue bulan (mooncake festival).
Hampir serupa dengan festival Tsukimi di Jepang, masyarakat akan berkumpul bersama keluarga sambil menikmati kue bulan saat festival pertengahan musim gugur di Cina ini.
Dalam bahasa Mandarin, kue bulan disebut tiong ciu pia. Kata ‘Tiong’ berarti tengah, ‘ciu’ adalah musim gugur, dan ‘pia’ adalah jenis kue berbentuk bulan.
Perayaan Chuseok di Korea Selatan menjadi salah satu hari penting bagi masyarakat Negeri Ginseng ini yang dirayakan selama tiga hari pada bulan September atau Oktober.
Pada momen ini, masyarakat akan melakukan perayaan sebagai bentuk rasa syukur kepada para leluhur atas hasil panen baik yang telah diberikan.
Masyarakat akan menghabiskan waktu untuk berkumpul bersama keluarga atau kerabat dekat sambil menikmati makanan khas Chuseok, seperti songpyeon (kue beras ketan berisi kacang merah).
Baca juga: Ini Kisaran Gaji dan Biaya Hidup di Korea Selatan per Bulan
Festival pertengahan musim gugur di India juga memiliki semarak yang tak kalah menarik dari negara lainnya.
Diwali adalah festival yang dirayakan sebagai lambang kemenangan cahaya atas kegelapan.
Oleh karena itu, perayaan ini khas dengan keberagaman warga sebagai lambang kegembiraan dan semangat masyarakat India.
Festival juga dirayakan dengan melakukan dekorasi rumah serta menyalakan kembang api dan lilin untuk menciptakan atmosfer kebahagiaan.
Secara harfiah, Dia de los Muertos adalah Hari Orang Mati yang menjadi salah satu kekayaan budaya masyarakat Meksiko.
Perayaan ini menjadi momen bagi keluarga untuk mengenang dan menghormati anggota keluarga tercinta mereka yang sudah meninggal.
Dia de los Muertos biasanya dilaksanakan setiap tahun pada 31 Oktober-2 November. Pada hari tersebut, masyarakat Meksiko percaya bahwa gerbang surga akan dibuka dan arwah yang sudah meninggal dapat berkumpul kembali dengan keluarganya.
Oleh karena itu, perayaan ini menjadi momen menyambut kembali anggota keluarga yang sudah meninggal untuk reuni singkat dengan menikmati makanan dan minuman khas.
Festival pertengahan musim gugur satu di Perancis ini adalah festival panen di kebun anggur Montmartre.
Kebun anggur ini ditutup untuk akses umum dan hanya dibuka sekali dalam setahun pada musim gugur untuk merayakan panen tahunannya.
Perayaan ini memiliki daya tarik tersendiri, baik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara untuk turut serta dalam kemeriahannya.
Selama festival ini, jalanan di sekitar Montmartre akan dipenuhi pengunjung yang berbondong-bondong untuk mencicipi anggur, menikmati pameran, parade, dan konser.
Baca juga: 8 Tips Menabung untuk Liburan ke Luar Negeri dengan Mudah!
Festival pertengahan musim gugur juga dirayakan di Thailand yang dikenal dengan sebutan Loi Krathong atau Festival Cahaya.
Perayaan ini diadakan di seluruh area Kerajaan Thailand dan negara tetangga yang masih kental dengan budaya Thailand, seperti Laos.
Kata "Loy" berarti mengapung dan "Krathong" merujuk pada perahu terapung yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti daun pisang atau anyaman kelapa.
Masyarakat akan menempatkan lilin dan bunga di atas krathong serta menyertakan koin atau kertas emas sebagai bentuk persembahan.
Saat puncak perayaan, mereka akan berdoa dan melepaskan krathong ke sungai. Hal ini menjadi simbol membersihkan diri dari kesalahan dan menjalani kehidupan yang lebih baik.
Selain menghanyutkan krathong di sungai, rangkaian festival pertengahan musim gugur di Thailand ini juga mencakup pelepasan lentera ke langit. Lentera-lentera ini dianggap sebagai simbol harapan dan doa yang terbang ke langit.
Itulah beberapa festival pertengahan musim gugur yang bisa Sobat OCBC jadikan referensi saat berlibur ke luar negeri.
Setiap negara memiliki keunikan dan tradisinya masing-masing untuk menyambut suka cita di musim gugur, termasuk sebagai bentuk rasa syukur.
Jika Sobat OCBC berencana liburan ke luar negeri, jangan lupa untuk memperhatikan faktor pembayaran atau transaksi saat di negara asing.
Sobat OCBC dapat menggunakan NYALA Global Debit untuk memudahkan proses transaksi liburan di luar negeri tanpa ribet soal penukaran mata uang asing.
Pasalnya, NYALA Global Debit mendukung 12 mata uang asing, mulai dari USD, JPY, CNH, EUR, AUD, dan CAD.
Jadi, apa lagi yang diragukan? Yuk, rencanakan kemudahan liburanmu bersama OCBC sekarang juga!
Baca juga: 9 Tips Agar Bisa Traveling dengan Aman ke Luar Negeri
