Kebijakan Moneter Ekspansif: Pengertian, Contoh, & Tujuannya

1 Nov 2023

Kebijakan moneter ekspansif dapat membantu negara saat menghadapi resesi.

Kebijakan moneter ekspansif adalah langkah yang diambil oleh pemerintah dan bank sentral untuk meningkatkan jumlah uang beredar di masyarakat.

Kebijakan ini dimaksudkan untuk mendorong aktivitas ekonomi, terutama ketika suatu negara mengalami resesi atau depresi serta menahan laju inflasi.

Dengan meningkatkan jumlah uang yang beredar, kebijakan ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih aktif menghabiskan uang mereka.

Penerapan kebijakan moneter ekspansif ini dapat membantu untuk menggerakkan perekonomian nasional yang tengah lesu.

Oleh karena itu, penting untuk memahami tentang kebijakan moneter ekspansif terutama bagi pelaku bisnis dan masyarakat umum agar dapat memanfaatkannya dengan bijak.

Untuk memahami lebih lanjut, berikut ini penjelasan lengkap mengenai kebijakan moneter ekspansif.

Apa itu Kebijakan Moneter Ekspansif?

Kebijakan moneter ekspansif atau yang disebut juga sebagai kebijakan uang longgar (easy money policy), adalah tindakan untuk mengatur jumlah uang beredar dalam perekonomian.

Kebijakan ini dapat dipilih oleh pemerintah dan bank sentral untuk berbagai tujuan, seperti meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan stabilitas ekonomi.

Dengan tercapai stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, tentunya akan meningkatkan daya beli masyarakat serta mengurangi angka pengangguran.

Biasanya, kebijakan ini dipilih ketika suatu negara mengalami resesi atau depresi ekonomi.

Ketika perekonomian mengalami perlambatan, orang cenderung akan menyimpan uangnya di bank untuk menghindari kerugian akibat penurunan nilai tukar.

Akibatnya, perputaran ekonomi jadi lambat, dan dalam rangka mengatasi hal ini, pemerintah dan bank sentral mengambil langkah melalui penerapan kebijakan moneter ekspansif Langkah ini diambil untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Contoh Kebijakan Moneter Ekspansif

Pemerintah dan bank sentral memiliki beberapa pilihan dalam menerapkan kebijakan moneter ekspansif. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Operasi Pasar Terbuka

Contoh kebijakan moneter ekspansif yang pertama adalah melalui operasi pasar terbuka, yaitu dengan membeli surat berharga pemerintah.

Bank sentral melakukan pembelian dari bank komersial, sehingga kepemilikan surat berharga tersebut berpindah tangan.

Selain itu, proses pembelian ini menyebabkan bank komersial menerima pembayaran tambahan.

Pembayaran tersebut meningkatkan likuiditas bank komersial, yang pada akhirnya memungkinkan mereka untuk menawarkan pinjaman dengan suku bunga rendah.

Dengan demikian penerapan kebijakan moneter ekspansif ini bertujuan untuk memberi akses lebih mudah dan terjangkau terhadap pinjaman bagi masyarakat dan pelaku bisnis.

2. Menurunkan Rasio Cadangan Wajib

Salah satu contoh kebijakan moneter ekspansif selanjutnya adalah mengurangi rasio cadangan wajib.

Setiap bank komersial harus mempertahankan jumlah minimum dana cadangan di bank sentral dan brankasnya untuk menghadapi risiko-risiko potensial.

Oleh karena itu, bank tidak dapat menggunakan seluruh simpanan yang dimilikinya untuk memberikan pinjaman.

Bank komersial harus mengalokasikan persentase tertentu dari deposito mereka sebagai dan cadangan sesuai dengan regulasi bank sentral.

Misalnya, jika bank sentral menetapkan rasio cadangan wajib sebesar 10% itu berarti bank komersial harus menyisihkan 10 dari setiap 100 simpanan yang diterima.

Ketika pemerintah dan bank sentral ingin meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat, bank sentral dapat menurunkan rasio cadangan wajib menjadi 5%.

Penurunan rasio cadangan ini diharapkan akan meningkatkan likuiditas dalam ekonomi dan menurunkan suku bunga pinjaman.

Dengan demikian, diharapkan bahwa masyarakat dan bisnis dapat dengan mudah mendapatkan pinjaman dengan suku bunga terjangkau.

Baca juga: Dampak Positif dari Perdagangan Internasional bagi Indonesia

3. Pemotongan Suku Bunga Kebijakan

Penurunan suku bunga adalah salah satu contoh kebijakan moneter ekspansif yang bisa diambil oleh bank sentral.

Biasanya, bank komersial meminjam uang dari bank sentral ketika mereka menghadapi masalah likuiditas.

Sebagai gantinya, bank sentral memberikan bunga pada pinjaman ini kepada bank komersial.

Ketika suatu negara sedang mengalami resesi atau perlambatan laju ekonomi, bank sentral dapat menurunkan suku bunga acuannya.

Dapat dikatakan, bank komersial akan membayar bunga yang lebih rendah atas pinjaman dari bank sentral.

Akibatnya, bank komersial akan memiliki lebih banyak uang yang bisa dipinjamkan kepada masyarakat atau bisnis sehingga mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

Selain itu, pelaku bisnis juga dapat memanfaatkan suku bunga rendah ini untuk meningkatkan investasi dalam modal usaha dan efisiensi produk mereka.

Seiring berjalannya waktu, kondisi seperti ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perekonomian suatu negara.

Tujuan Penerapan Kebijakan Moneter Ekspansif

Kebijakan moneter ekspansif adalah strategi yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah uang beredar dalam perekonomian suatu negara.

Ketika jumlah uang beredar meningkat, hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan permintaan oleh masyarakat.

Tidak hanya itu, peningkatan uang yang tersedia juga dapat mendorong konsumen untuk meningkatkan konsumsi mereka, dan menaikkan investasi modal pada bisnis.

Efek dari penerapan kebijakan moneter ini adalah terjadi kenaikan harga atau inflasi secara perlahan akibat adanya banyak permintaan.

Situasi ini juga mendorong perusahaan untuk meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan yang tinggi.

Dalam konteks ini, perusahaan akan merekrut lebih banyak pekerja sehingga membantu mengurangi angka pengangguran.

Baca juga: 10+ Ciri-Ciri Perdagangan Internasional, Faktor, dan Manfaat

Dampak Kebijakan Moneter Ekspansif

Dalam penerapannya, kebijakan moneter ekspansif tentunya memiliki dampak positif dan negatif.

Berikut ini dampak positif dan negatif dari penerapan kebijakan moneter ekspansif, yang perlu diketahui.

1. Dampak Negatif

Terjadinya peningkatan jumlah uang yang beredar di masyarakat dapat menyebabkan terjadinya inflasi.

Inflasi sendiri dapat memberikan keuntungan maupun kerugian bagi perekonomian suatu negara.

Jika bank sentral menerapkan kebijakan yang terlalu agresif, jumlah uang beredar dapat tumbuh dengan tidak terkendali.

Oleh karena itu, bank sentral perlu mengambil tindakan bijak untuk mengatasinya, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

  • Memastikan bahwa pertumbuhan total output tidak terlalu cepat, karena hal ini dapat menyebabkan tekanan inflasi tinggi.
  • Mengendalikan pertumbuhan total output untuk mencegah terjadinya inflasi yang tinggi, dalam kasus yang lebih ekstrem dapat menyebabkan hiperinflasi.

2. Dampak Positif

Ketika permintaan meningkat, ini akan mendorong perusahaan atau bisnis untuk meningkatkan jumlah produksi dan merekrut lebih banyak pekerja.

Secara keseluruhan, dampak positif dari penerapan kebijakan moneter ekspansif adalah sebagai berikut:

  • Mendorong pertumbuhan ekonomi.
  • Menurunkan angka pengangguran.
  • Meningkatkan inflasi.

Perbedaan Kebijakan Moneter Ekspansif dan Kontraktif

Ada dua jenis kebijakan moneter yang tersedia untuk pemerintah dan bank sentral guna mengatur jumlah uang beredar, yaitu ekspansif dan kontraktif.

Lalu, pada saat kapan pemerintah menggunakan kebijakan moneter ekspansif dan kebijakan moneter kontraktif?

Pada dasarnya, perbedaan penerapan kebijakan moneter ekspansif dan kontraktif terletak pada tujuannya.

Kebijakan moneter ekspansif bertujuan untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar, sementara kontraktif sebaliknya.

Ketika pemerintah dan bank sentral menerapkan kebijakan moneter ekspansif, ini akan mendorong masyarakat dan bisnis untuk meningkatkan konsumsi dan investasi mereka.

Peningkatan investasi ini bisa mencakup berbagai bentuk, seperti barang, sumber daya manusia, saham, reksa dana, obligasi, dan mata uang kripto.

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu kebijakan moneter ekspansif beserta tujuan, contoh, dan dampaknya.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kebijakan moneter ekspansif dapat berpengaruh pada tingkat suku bunga serta instrumen investasi.

Berkaitan dengan hal tersebut, bank OCBC NISP menyediakan instrumen Reksa Dana untuk Sobat Cuan yang ingin berinvestasi.

Untuk transaksinya pun mudah, karena bisa dilakukan kapan dan di mana saja melalui ONe Mobile.

Pilihan Reksa Dana juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan Sobat Cuan mulai dari sekaligus ataupun berjangka.

Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, capai #FinancialyFit bersama OCBC NISP sekarang!

 

Baca juga: Ingin Mulai Investasi Mata Uang Asing, Begini Tipsnya!


Story for your Inspiration

Baca

Edukasi, Life Series - 5 Feb 2025

Jelang Valentine Waspadalah “Pesan Cinta

Baca

Edukasi, Tips & Trick - 30 Jan 2025

Deposit in Transit, Solusi Laporan Keuangan Jadi Akurat

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC

Download OCBC mobile