Kenali bagaimana cara jual beli dalam Islam yang sah.
Aturan jual beli dalam Islam membatasi tindakan yang sah dan tidak untuk dilakukan. Adapun hal ini diatur sesuai dengan Al-Qur’an dan hadis.
Berdasarkan fatwa-fatwanya, jual beli dalam Islam adalah pertukaran harta dengan tata cara dan akad yang sesuai dengan hukum, rukun, dan syarat-syaratnya.
Perlu diketahui, jual beli dalam Islam juga harus dipastikan sah dan/atau tidak dilarang menurut Al-Qur’an dan hadis. Adapun terdapat beberapa jenis jual beli yang memenuhinya maupun tidak.
Jika ingin menggunakan sistem ekonomi syariah, Sobat OCBC NISP sebaiknya mengetahui bagaimana aturan jual beli dalam Islam beserta akadnya.
Untuk mengetahui bagaimana jual beli dalam Islam, yuk, baca artikel ini hingga akhir!
Dalam Islam, jual beli disebut al-bai' yang berarti memindahkan kepemilikan benda dengan akad saling mengganti. Selain itu, istilah ini juga dapat diartikan tukar menukar barang.
Adapun, berdasarkan mazhab Hanafi, jual beli merupakan pertukaran harta dengan memakai metode tertentu.
Sementara itu, menurut mazhab Syafi'i, jual beli adalah pertukaran harta benda yang dapat dikelola dan disertai ijab kabul sesuai syariat agama Islam.
Dapat disimpulkan, jual beli dalam islam berarti pertukaran harta atau benda yang tata caranya sesuai dengan syariat Islam.
Dalam Islam, hukum jual beli diatur menurut Al-Qur'an dan hadis. Selengkapnya, hukum jual beli dalam Islam adalah sebagai berikut.
Menurut Al-Qur'an, jual beli merupakan kegiatan halal dilakukan dalam agama Islam. Hal ini tercantum dalam surat Al-Baqarah pada ayat 275. Adapun arti ayat tersebut adalah sebagai berikut.
“Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (Al-Baqarah:275)
Menurut hadis riwayat Al-Bazzar, Nabi Muhammad SAW. pernah bersabda mengenai hukum jual beli.
Dalam hadis ini, dinyatakan bahwa jual beli yang mabrur adalah salah satu pekerjaan terbaik. Adapun mabrur merujuk kepada kegiatan yang terhindar dari tindakan menipu orang lain. Berikut ini adalah arti hadis tersebut selengkapnya.
“Dari Rifa’ah bin Rafi’ Ra., bahwasanya, Rasulullah pernah ditanya mengenai mata pencaharian yang paling baik. Beliau menjawab, Seseorang bekerja dengan tangannya dan setiap jual beli yang mabrur." (H.R. Al-Bazzar)
Baca juga: Syirkah: Macam, Dasar Hukum, Syarat, Rukun, dan Contohnya
Selain itu, terdapat pula rukun jual beli dalam ajaran agama Islam. Jika rukun tak terpenuhi, jual beli dianggap tidak sah. Adapun empat rukun jual beli dalam Islam adalah sebagai berikut.
Kemudian, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi jika ingin melakukan jual beli dalam ajaran agama Islam. Berikut ini adalah syarat-syarat jual beli dalam Islam.
Dalam Islam, jual beli terbagi menjadi tiga macam yang berkaitan dengan kesahan dan larangannya.
Selengkapnya, berikut ini adalah macam-macam jual beli yang sah dan/atau dilarang dalam Islam.
Terdapat beberapa macam jual beli yang dianggap sah dalam Islam. Dalam Islam, segala jual beli yang memenuhi rukun dan syaratnya dianggap sah sehingga dapat dilakukan.
Ada berbagai macam jual beli yang dilarang dalam agama Islam. Dalam jual beli ini, syarat dan rukunnya tidak terpenuhi sehingga transaksi tak dianggap sah. Berikut ini adalah macam-macam jual beli yang dilarang dalam Islam.
Baca juga: Perencanaan Keuangan Syariah: Tujuan, Prinsip, dan Caranya
3. Jual Beli yang Sah tapi Dilarang dalam Islam
Ketika dianggap sah karena sudah memenuhi rukun dan syaratnya, jual beli bisa jadi dilarang sebab tata caranya tidak sesuai syariat dalam agama Islam.
Selengkapnya, macam-macam jual beli yang sah tapi dilarang dalam Islam adalah sebagai berikut.
Seperti disebutkan sebelumnya, terdapat akad jual beli dalam Islam. Adapun akad jual beli adalah kesepakatan antara penjual dan pembeli yang wajib ada pada setiap prosesnya.
Dalam hal ini, akad harus diucapkan secara jelas setelah ada kegiatan jual beli. Selain itu, kedua pihak harus ikhlas saat akad telah diucapkan.
Ketika mengucapkan akad, semua rukun dan syarat jual beli harus sudah terpenuhi. Dalam Islam, terdapat dua belas macam akad jual beli yang sesuai syariat Islam, yaitu:
Demikian sejumlah informasi mengenai jual beli dalam Islam. Ketika akan melakukan jual beli, Sobat OCBC NISP harus memperhatikan hukum, rukun, syarat, dan macam-macamnya.
Jika ingin transaksi jual beli aman dan sesuai syariah, layanan syariah OCBC NISP bisa menjadi solusi yang tepat!
Pasalnya, Sobat OCBC NISP dapat menemukan kenyamanan dan keamanan dalam mengelola keuangan secara syariah menggunakan berbagai produk simpanan, pembiayaan, asuransi, serta pembayaran.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, mulai jual beli sesuai syariah dengan bergabung jadi nasabah Bank OCBC NISP!
Baca juga: Bisnis Syariah: Pengertian, Hukum, Prinsip & Contohnya