Persamaan dasar akuntansi adalah rumus hitung proyeksi aset, hutang, dan modal.
Persamaan dasar akuntansi termasuk konsep penting yang harus dipahami oleh setiap pengusaha untuk mengelola keuangan perusahaan.
Dengan persamaan dasar ini, maka perusahaan dapat menyusun laporan keuangan yang akurat sekaligus memastikan aset, hutang, dan modal tercatat dengan benar.
Meskipun ada divisi khusus yang bertanggung jawab atas masalah keuangan, pemilik bisnis tetap berkewajiban untuk menerapkan hasil laporan ke dalam perencanaan bisnis.
Oleh karena itu, yuk pelajari persamaan dasar akuntansi di bawah ini dengan seksama supaya Sobat OCBC NISP bisa mengembangkan strategi bisnis yang efektif!
Secara sederhana, persamaan dasar akuntansi adalah keselarasan antara jumlah aset dengan total hutang dan modal yang dimiliki oleh perusahaan.
Jadi, ketika aset berubah, baik naik atau turun, maka jumlahnya harus sama dengan total hutang dan modal perusahaan.
Maka dari itu, persamaan ini dapat membantu perusahaan untuk menjalankan dasar akuntansi dengan teliti dan akurat.
Di Indonesia, persamaan dasar akuntansi memakai unsur yang mengacu pada ketentuan IFRS (International Financial Reporting Standards).
Maka dari itu, berikut adalah macam-macam unsur tersebut:
Unsur yang pertama adalah aset atau harta kekayaan. Aset adalah sumber daya perusahaan untuk menjalankan berbagai macam aktivitas bisnis pada periode tertentu.
Ketika aset perusahaan bertambah, maka bagian aktiva akan ikut meningkat, begitupun sebaliknya.
Contoh aset perusahaan adalah tanah, transportasi, bangunan gedung, dan uang kas.
Lalu, ada juga aset yang bisa mengalami penyusutan seiring waktu atau depresiasi, seperti penggunaan mesin.
Selanjutnya, ada liabilitas atau kewajiban, yaitu dana pinjaman dari pihak kreditur yang harus dilunasi sesuai dengan kesepakatan.
Semakin tinggi jumlah liabilitas, maka bagian pasiva juga akan ikut meningkat.
Bentuk liabilitas yang umum adalah utang usaha, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Terakhir, ada unsur ekuitas atau modal, yaitu aset perusahaan yang dimiliki oleh pihak ketiga, seperti pemegang saham.
Pihak ketiga dapat meningkatkan aset kepemilikan dengan melakukan investasi dana. Atau sebaliknya, pihak ketiga dapat menarik aset dengan menarik dana perusahaan (prive).
Lalu, perusahaan juga memiliki kewajiban untuk melakukan pengembalian modal (dividen) kepada setiap pihak ketiga.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa persamaan ini adalah perhitungan untuk menunjukkan keselarasan antara aset, total hutang, dan modal.
Dengan kata lain, prinsip dari persamaan ini adalah keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran.
Apabila ketiga unsur tersebut tidak menunjukkan keseimbangan, maka tandanya ada kesalahan atau ketidakakuratan dalam pencatatan keuangan usaha.
Harta kekayaan atau aset termasuk pada bagian aktiva. Sementara itu, hutang dan modal termasuk pada bagian pasiva.
Maka dari itu, rumus persamaan dasar akuntansi adalah:
Aset (Aktiva) = Hutang + Modal (Pasiva)
Perlu diingat, semakin besar jumlah hutang pada pasiva, maka akan menyebabkan ketidakseimbangan di bagian aktiva.
Baca juga: Memahami Apa itu PSAK & Jenis Standar Akuntansi di Indonesia
Supaya Sobat OCBC NISP bisa memahami konsepnya dengan baik, berikut adalah salah satu contoh persamaan dasar akuntansi yang sederhana.
Misalkan, Sobat OCBC NISP memiliki modal awal usaha sekaligus aset berupa kas sebesar Rp100.000.000. Maka, persamaannya saat ini adalah:
Aset (Kas) = Hutang + Modal Awal
100.000.000 = 0 + 100.000.000
100.000.000 = 100.000.000
Kemudian, Sobat OCBC NISP harus membeli produk dari kas yang akan dijual kembali nanti sebesar Rp80.000.000. Maka, persamaannya saat ini menjadi:
Aset (Kas) = Hutang + Modal Awal
20.000.000 = 80.000.000 + 100.000.000
20.000.000 = 180.000.000
Setelah balik modal, Sobat OCBC NISP ingin menyewa gedung untuk keperluan usaha dengan biaya sebesar Rp500.000.000.
Dikarenakan harus menyisakan sedikit kas, maka anggaplah Sobat OCBC NISP mengajukan pinjaman ke bank sebesar Rp490.000.000 untuk menutupi biaya.
Maka dari itu, persamaan dasar akuntansi milik perusahaan saat ini adalah:
Aset (Kas + Gedung + Pendapatan) = Hutang (Pinjaman Bank) + Modal Awal
10.000.000 + 500.000.000 + 80.000.000 = 490.000.000 + 100.000.000
590.000.000 = 590.000.000
Dengan aktivitas keuangan seperti di atas, maka jumlah aset, hutang, dan modal bisa seimbang.
Selain memahami unsur dan rumus persamaan dasar akuntansi, ada juga cara menghitung lainnya yang sewaktu-waktu bisa saja dibutuhkan ketika mengelola keuangan perusahaan.
Beberapa rumus penting untuk membantu menghitung persamaan dasar akuntansi adalah:
Fungsi utama dari persamaan ini adalah untuk memproyeksikan keseimbangan antara jumlah aset, total hutang, dan modal.
Selengkapnya, beberapa manfaat persamaan dasar akuntansi di antaranya, yaitu:
Pertama, persamaan ini bisa dijadikan sebagai sumber laporan keuangan. Hal ini dikarenakan persamaan ini memuat seluruh informasi terkait pemasukan dan pengeluaran.
Sebagai hasilnya, perusahaan dapat lebih efisien dalam mengolah data dan mencatat laporan keuangan.
Meskipun persamaan ini tidak sekomprehensif hasil akhir laporan keuangan, perusahaan masih bisa menggunakannya untuk memeriksa saldo masuk dan keluar secara garis besar.
Lewat pemeriksaan ini, perusahaan bisa memastikan aktivitas keuangan sudah dilakukan dengan benar dan konsisten.
Terakhir, dengan menyamakan total aset, hutang, dan modal, maka perusahaan dapat memastikan semua transaksi bisnis telah dicatat dengan tepat.
Selain itu, persamaan ini juga membantu perusahaan dalam mengidentifikasi potensi kesalahan atau kecurangan yang dapat membahayakan stabilitas keuangan.
Itu dia sederet informasi terkait persamaan dasar akuntansi, mulai dari pengertian, unsur, prinsip, rumus, contoh, dan manfaatnya.
Dapat disimpulkan bahwa persamaan dasar akuntansi adalah konsep perhitungan yang mencerminkan keseimbangan antara total aset, hutang, dan modal suatu perusahaan.
Lalu, selain memahami persamaan dasar akuntansi, Sobat OCBC NISP juga bisa memanfaatkan layanan Nyala Bisnis.
Nyala Bisnis adalah solusi finansial dari OCBC NISP untuk mengelola sekaligus mengembangkan bisnis secara terpadu agar siap #BeraniNaikLevel .
Dengan Nyala Bisnis, Sobat OCBC NISP dapat mengakses fasilitas pinjaman dan check-up kesehatan keuangan usaha dengan mudah.
Selain itu, Nyala Bisnis juga menawarkan bebas biaya transaksi hingga 90x tiap bulan berdasarkan tingkatan level, yaitu Basic, Fit, Pro, dan Master.
Menarik, kan? Yuk, gunakan Nyala Bisnis untuk kembangkan bisnis sekarang juga!
Baca juga: Sistem Informasi Akuntansi: Definisi, Komponen, dan Manfaat