Margin adalah selisih biaya produksi dan harga jual untuk menghitung profit.
Dalam ranah bisnis dan akuntansi, margin adalah istilah yang sering dihubungkan dengan aspek keuntungan.
Dengan kata lain, margin adalah perbedaan antara pendapatan yang diperoleh dan biaya produksi untuk mengukur profitabilitas.
Konsep ini sering digunakan untuk mengelola risiko usaha maupun investasi, sekaligus menentukan seberapa besar keuntungan yang diharapkan.
Oleh karena itu, supaya bisa membuat keputusan bisnis yang tepat, Sobat OCBC NISP harus memahami konsep ini dengan baik.
Di bawah ini adalah sederet informasi penting mengenai apa itu margin sampai hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menghitungnya. Yuk, simak!
Pengertian margin dapat dilihat dari dua versi yang berbeda, yaitu berdasarkan aspek akuntansi dan investasi.
Dalam aspek bisnis dan akuntansi, margin adalah persentase keuntungan yang diperoleh perusahaan dari penjualan produk dan layanan dengan modal usaha.
Sedangkan dalam aspek investasi, istilah ini sering dikenal sebagai margin trading, yaitu pinjaman dari broker untuk membeli saham dengan jumlah yang lebih besar daripada dana.
Di dunia investasi, terdapat dua jenis margin. Pertama, ada margin call, yaitu pinjaman untuk menutup risiko investasi yang besar.
Adapun margin account, yaitu akun dari broker kepada investor untuk peminjaman uang.
Demi kelancaran bisnis, margin adalah hal penting yang harus dipahami oleh setiap entrepreneur. Berikut adalah beberapa fungsi margin yang bermanfaat bagi perusahaan:
Selain memahami pengertian dan fungsinya, Sobat OCBC NISP juga harus tahu apa saja jenis margin keuntungan. Beberapa jenis margin adalah sebagai berikut:
Pertama, margin laba bersih adalah selisih keuntungan setelah dikurangi pajak atas pendapatan yang didapatkan.
Semakin besar nilai jenis margin ini, maka bisa meningkatkan kesehatan keuangan bisnis.
Gross margin adalah pendapatan yang tersisa setelah dikurangi biaya pokok produksi.
Semakin tinggi hasilnya, maka jumlah modal yang akan kembali ke perusahaan akan meningkat.
Terakhir, operating margin adalah selisih antara nilai jual setelah dikurangi seluruh biaya operasional.
Fungsi margin ini adalah menunjukkan profitabilitas dan seberapa baik pengelolaan risiko usaha selama periode tertentu.
Selain itu, jenis margin ini bisa digunakan investor untuk membandingkan keuntungan beberapa perusahaan di bidang yang sama.
Baca juga: Marginal Utility: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Cara Hitung
Tiga jenis margin di atas memiliki rumus yang berbeda. Oleh karena itu, Sobat OCBC NISP harus paham bagaimana rumus dan cara menghitungnya dengan benar.
Di bawah ini adalah cara menghitung margin keuntungan:
Pertama, rumus menghitung jenis margin ini adalah:
Margin Laba Bersih (%) = (Pendapatan - HPP - Biaya Operasional - Pajak - Biaya lain) : (Pendapatan) x 100
Contoh, perusahaan Sobat OCBC NISP memiliki pendapatan sebesar Rp20.000.000. Lalu, HPP perusahaan sebesar Rp4.000.000 dan biaya operasional yaitu Rp3.000.000.
Adapun pajak sebesar Rp1.500.000 dan biaya lain-lain yaitu Rp1.500.000. Maka dari itu, margin laba bersih yang akan didapatkan oleh perusahaan adalah:
Margin Laba Bersih (%) = (Pendapatan - HPP - Biaya Operasional - Pajak - Biaya lain) : (Pendapatan) x 100
Margin Laba Bersih (%) = (20.000.000 - 4.000.000 - 3.000.000 - 1.500.000 - 1.500.000) : (20.000.000) x 100
Margin Laba Bersih (%) = 0.5 x 100 = 50%
Jadi, dapat disimpulkan bahwa besaran yang diperoleh yaitu 50%.
Cara menghitung keuntungan gross margin adalah:
Margin Laba Kotor (%) = (Pendapatan - HPP) : (Pendapatan) x 100
Contoh, perusahaan Sobat OCBC NISP ingin menjual produk seharga Rp50.000. Lalu, biaya HPP yang dikeluarkan sebesar Rp30.000. Jadi, besaran gross margin adalah:
Margin Laba Kotor (%) = (Pendapatan - HPP) : (Pendapatan) x 100
Margin Laba Kotor (%) = (50.000 - 30.000) : (50.000) x 100
Margin Laba Kotor (%) = 0.4 x 100 = 40%
Jadi, dapat disimpulkan bahwa besaran gross margin adalah 40%.
Lalu, cara menghitung keuntungan dari operating margin adalah:
Margin Laba Operasional (%) = (Pendapatan - HPP - Biaya Administrasi) : (Pendapatan) x 100
Contoh, total pendapatan perusahaan sebesar Rp250.000.000 dan HPP yaitu Rp100.000.000. Lalu, ada biaya administrasi sebesar Rp37.500.000.
Maka dari itu, besar operating margin adalah:
Margin Laba Operasional (%) = (Pendapatan - HPP - Biaya Administrasi) : (Pendapatan) x 100
Margin Laba Operasional (%) = (250.000.000 - 100.000.000 - 37.500.000) : (250.000.000) x 100
Margin Laba Operasional (%) = 0.45 x 100 = 45%
Jadi, dapat disimpulkan bahwa total operating margin adalah 45%.
Baca juga: Biaya Marginal Adalah: Pelajari Cara Hitung dan Contohnya
Perlu diingat, sebelum Sobat OCBC NISP menghitung margin, ada juga hal-hal lainnya yang harus disiapkan terlebih dahulu.
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menghitung margin adalah:
Unsur pokok margin adalah elemen penting yang harus diketahui sebelum menghitung. Dua macam unsur pokok margin adalah pendapatan dan beban.
Pendapatan adalah penambahan nilai atau aset untuk meningkatkan modal usaha. Lalu, beban adalah semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mencapai hasil.
Selanjutnya, hal yang harus diperhatikan sebelum menghitung margin adalah mencatat biaya produksi dari setiap item secara detail.
Biaya produksi terdiri dua macam. Pertama, ada fixed cost, seperti gaji karyawan, biaya gedung, dan depresiasi. Lalu, variable cost, seperti biaya pengemasan dan bahan baku.
Hal lainnya yang harus disiapkan untuk menghitung margin adalah laporan laba rugi. Laporan ini berfungsi untuk mengetahui beban dan pendapatan selama satu periode.
Rumus untuk menghitung laba rugi adalah:
Laba Bersih = Pendapatan Kotor - Beban Usaha
Sobat OCBC NISP juga harus menghitung seluruh HPP (Harga Pokok Penjualan). Secara singkat, HPP adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk keperluan produksi.
Rumus menghitung HPP adalah:
HPP = Biaya Persediaan Awal + Pembelian Bersih - Persediaan Akhir
Hal penting yang diperlukan untuk menghitung margin adalah mengidentifikasi jumlah saldo awal dan akhir.
Pastikan hasil perhitungan saldo awal dan akhir berjumlah sama untuk menghindari kecurangan.
Terakhir, hal yang harus disiapkan untuk menghitung margin adalah mencatat jumlah penjualan bersih.
Perhitungan ini bisa didapatkan dari jumlah penjualan kotor dikurangi retur, komisi, dan diskon.
Demikian penjelasan terkait apa itu margin, fungsi, jenis, cara dan hal yang harus diperhatikan sebelum menghitungnya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa margin adalah selisih antara pendapatan dan biaya produksi untuk mengukur profit sekaligus mengelola risiko dalam aspek keuangan serta investasi.
Selain memahami konsep ini, Sobat OCBC NISP juga bisa menggunakan aplikasi ONe Mobile untuk mengelola keuangan bisnis.
Dengan aplikasi ONe Mobile, Sobat OCBC NISP bisa melakukan transaksi, investasi, serta mengajukan pinjaman bisnis secara praktis dan mudah.
Beberapa keuntungan ONe Mobile adalah bebas biaya transfer, berinvestasi mulai dari Rp20 ribu, bisa mengajukan pinjaman KPR hingga KTA, dan menabung Valas dengan 12 mata uang dalam 1 rekening.
Selain itu, aplikasi ONe Mobile juga menggunakan Two-Factor Authentication (2FA) sehingga keamanannya dapat terjamin dengan baik.
Yuk, install aplikasi ONe Mobile sekarang juga!
Baca juga: Analisis Marginal: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Contohnya