Kenali berbagai jenis uang, mulai dari kartal hingga kuasi.
Bagaimana jenis-jenis uang diklasifikasikan? Di Indonesia, terdapat dua jenis uang yang dapat dikeluarkan oleh lembaga penerbitannya.
Adapun uang adalah benda yang digunakan oleh masyarakat sebagai alat pembayaran barang dan jasa. Selain itu, uang digunakan sebagai alat ukur kegiatan ekonomi di suatu negara.
Selain berdasarkan lembaga penerbitnya, klasifikasi jenis-jenis uang juga dapat dilihat dari bahan pembuat, nilai, dan kawasan penggunaannya.
Jika ingin mengetahui jenis-jenis uang di Indonesia selengkapnya, bacalah artikel ini hingga akhir!
Umumnya, jenis-jenis uang di Indonesia terbagi berdasarkan lembaga yang menerbitkannya. Berdasarkan lembaganya, terdapat dua jenis uang, yaitu kartal dan giral.
Berikut penjelasan selengkapnya mengenai jenis-jenis uang berdasarkan lembaga yang menerbitkannya:
Uang kartal adalah alat tukar yang sah di Indonesia dan dikeluarkan pemerintah melalui bank sentral.
Di Indonesia, uang kartal dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI). Kemudian, uang dicetak oleh Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri).
Adapun terdapat dua jenis uang kartal yang diakui di Indonesia, yaitu logam dan kertas.
Uang giral adalah alat tukar berupa simpanan atau deposito di bank. Pada umumnya, uang giral bukan alat tukar yang sah untuk transaksi antarmasyarakat.
Namun, jenis uang ini dapat digunakan secara sah dengan buku cek, giro, dan lain sebagainya.
Adapun nasabah dapat mengambil jenis uang giral berbeda, yaitu cek, giro, atau surat perintah pembayaran lainnya yang dicetak oleh bank umum.
Sebagai catatan, terdapat tiga kondisi yang memperbolehkan bank umum mengeluarkan uang giral, yaitu primary, derivative, dan loan deposit.
Seperti disinggung di atas, terdapat uang berbahan logam dan kertas. Adapun hal ini menunjukkan adanya jenis-jenis uang berdasarkan bahan pembuatnya. Selengkapnya, berikut jenis-jenis uang berdasarkan bahan pembuatnya:
Uang logam adalah alat tukar yang terbuat dari emas atau perak. Sebab, kedua bahan dasar ini dianggap memenuhi syarat-syarat uang yang efisien.
Selain itu, harga emas dan perak relatif tinggi sehingga lebih bisa diterima masyarakat sebagai alat tukar yang bernilai.
Umumnya, nilai uang logam tidak dilihat berdasarkan berat emas atau peraknya, melainkan nominal yang tertera di alat tukar tersebut.
Alat tukar ini merupakan jenis uang yang terbuat dari kertas atau bahan serupa lainnya.
Biasanya, jenis uang ini dibuat dengan gambar dan cap tertentu sesuai ketentuan negara masing-masing.
Baca juga: Mata Uang: Pengertian, Sejarah, Fungsi & Nilai Tukar
Selanjutnya, terdapat klasifikasi jenis uang berdasarkan nilainya. Maksudnya, jenisnya dapat terbagi berdasarkan nilai yang terkandung pada uang tersebut, baik intrinsik atau bahan maupun nominalnya.
Berdasarkan hal ini, uang terbagi atas yang bernilai penuh dan tidak. Berikut ini penjelasan mengenai jenis-jenis uang berdasarkan nilainya:
Uang yang bernilai penuh bisa disebut pula full bodied money. Adapun alat tukar ini merupakan uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nominalnya.
Misalnya, terdapat alat tukar berbahan logam dengan nominal tertentu yang tertera pada uang tersebut. Jika nilai logamnya sama dengan nominalnya, maka uang ini disebut full bodied money.
Uang yang tidak bernilai penuh disebut juga representative full bodied money. Biasanya, nilai intrinsik alat tukar ini lebih kecil daripada nominal yang tertera pada uangnya.
Misalnya, uang kertas memiliki nominal tertentu yang tertulis pada alat tukar ini. Namun, nilai intrinsiknya biasanya jauh lebih rendah daripada nominal tersebut.
Selain itu, uang juga dapat dibagi berdasarkan kawasan penggunaannya. Berdasarkan hal ini, terdapat tiga jeni-jenis uang, yaitu lokal, regional, dan internasional.
Adapun penjelasan mengenai jenis-jenis uang berdasarkan kawasan penggunaannya adalah sebagai berikut:
Uang lokal merupakan alat tukar yang hanya bisa berlaku di suatu negara tertentu saja.
Misalnya, rupiah merupakan mata uang yang hanya dapat menjadi alat tukar di negara Indonesia saja.
Uang regional dapat digunakan pada kawasan yang lebih luas daripada alat tukar lokal. Namun, penggunaan alat tukar ini masih dibatasi untuk kawasan tertentu pula.
Misalnya, euro merupakan alat tukar yang dapat digunakan ketika berada di beberapa negara-negara Eropa.
Tepatnya, terdapat 18 negara Uni Eropa yang mengakui euro sebagai alat tukar sah di kawasannya. Di antaranya, Sobat OCBC NISP bisa menggunakan euro di Jerman, Spanyol, Belanda, dan Perancis.
Uang internasional adalah alat tukar yang dapat berlaku di seluruh dunia. Jadi, Sobat OCBC NISP dapat menggunakan alat tukar ini di mana saja.
Adapun uang internasional yang biasanya dapat digunakan di mana saja dan menjadi standar pembayaran dunia adalah US dollar.
Demikian jenis-jenis uang berdasarkan lembaga penerbitnya, bahan, nilai, dan kawasan penggunaannya.
Jika ingin menyimpan uang, Sobat OCBC NISP dapat mulai membuka Tabungan! Dengan membuka Tabungan, Sobat OCBC NISP dapat lebih mudah mengelola uang untuk memenuhi kebutuhan serta melakukan transaksi sehari-hari.
Adapun OCBC NISP menyediakan 10 jenis Tabungan dengan beragam penawaran yang dapat dipilih sesuai kebutuhan. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, segera menabung bersama OCBC NISP!
Baca juga: Apa Itu Rupiah Digital? Inilah Fungsi & Kelebihannya!