Beberapa perbedaan haji dan umroh terletak pada hukum, rukun, dan waktu.
Haji dan umroh adalah dua jenis ibadah penting bagi umat Muslim yang dilakukan dengan mengunjungi Baitullah di Mekkah. Lalu, apa perbedaan haji dan umroh?
Meskipun sama-sama berkunjung ke Baitullah, haji dan umroh berbeda dari segi waktu, rukun, dan definisi. Bahkan biaya untuk haji atau umroh juga berbeda.
Memahami bedanya haji dan umroh tentu bermanfaat untuk menyempurnakan ibadah yang dilakukan.
Nah, artikel ini akan membahas apa saja yang menjadi perbedaan haji dan umroh. Yuk, simak pembahasannya!
Sebelum mengetahui perbedaan haji dan umroh, penting untuk memahami pengertian dari kedua ibadah umat Muslim ini.
Definisi haji adalah ibadah tahunan dengan mengunjungi atau berziarah ke Baitullah untuk beribadah kepada Allah sesuai waktu yang telah ditetapkan.
Di sisi lain, umroh adalah perjalanan ke Baitullah dengan tujuan ibadah kepada Allah SWT tanpa batasan waktu tertentu.
Umroh juga sering disebut sebagai haji kecil dari haji karena tujuan dan pelaksanaannya hampir serupa dengan haji namun tanpa ada ketentuan khusus untuk waktu pelaksanaannya.
Selain dari sisi pengertian haji dan umroh, ibadah yang mengunjungi Baitullah ini juga berbeda dalam beberapa hal, yaitu:
Melakukan ibadah haji adalah salah satu dari rukun Islam yang artinya hukum pelaksanaannya adalah wajib bagi mereka yang mampu secara fisik dan finansial.
Hukum ibadah haji juga telah diatur secara pasti di dalam Al-Qur'an, yaitu pada Q.S Ali Imran ayat 97 yang artinya:
“Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.”
Di sisi lain, terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama terkait hukum ibadah umroh. Ulama Syafi’iyah dan Hanabilah menyatakan bahwa hukum umroh adalah wajib.
Hal tersebut didasarkan pada Q.S Al-Baqarah ayat 196 yang artinya:
“Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah….”
Akan tetapi, ulama Malikiyah dan Hanafiyah memiliki pandangan lain di mana hukum pelaksanaan umroh adalah sunnah mu’akkad atau sunnah yang sangat dianjurkan.
Baca juga: Mengenal Siskohat dan Cara Menggunakannya dalam Layanan Haji
Perbedaan haji dan umroh berikutnya terletak pada waktu pelaksanaan kedua ibadah tersebut.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa haji adalah ibadah yang dilakukan sesuai waktu yang telah ditentukan, yaitu mulai bulan Syawal sampai menjelang subuh di Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah).
Oleh karena itu, pelaksanaannya juga hanya setahun sekali. Sedangkah, umroh dapat dilaksanakan kapan saja tanpa ada ketentuan waktu.
Dari segi rukun ibadah, perbedaan haji dan umroh hanya terletak pada tidak adanya wukuf pada umroh saja.
Tidak heran jika ibadah umroh juga disebut sebagai haji kecil. Berikut adalah rukun haji dan umroh, kecuali wukuf yang hanya dilaksanakan pada haji.
Kewajiban pada haji dan umroh adalah aktivitas yang dilakukan sebagai bagian dari ritual manasik. Meninggalkan kewajiban ini tidak dapat membatalkan ibadah haji atau umrohnya.
Akan tetapi wajib melakukan ganti rugi dengan membayarkan denda (dam). Dalam hal ini, kewajiban yang dilaksanakan juga menjadi perbedaan haji dan umroh.
Terdapat 5 kewajiban yang dilakukan dalam ibadah haji, yaitu:
Adapun kewajiban pada ibadah umroh hanya terdiri dari 2 aktivitas, yaitu ihram dari miqat dan menjauhi semua larangan ihram.
Baca juga: Akad Musyarakah: Skema, Hukum, Rukun, Syarat dan Contohnya
Perbedaan haji dan umroh juga dapat dilihat dari lamanya pelaksanaan dari masing-masing ibadah ini. Ibadah haji membutuhkan waktu lebih lama daripada umroh.
Hal tersebut dikarenakan rangkaian ibadah yang lebih banyak pada haji daripada umroh. Pada dasarnya, ibadah haji hanya membutuhkan waktu 1 minggu.
Akan tetapi, bagi jemaah haji reguler asal Indonesia, prosesi haji membutuhkan waktu hingga kurang lebih 40 hari. Selama durasi tersebut, jemaah juga akan melakukan umroh, ziarah, atau Arbain di Masjid Nabawi.
Adapun umroh, ibadah ini dapat dilaksanakan dalam kurun waktu lebih singkat. Biasanya, jemaah umroh akan berada di Mekkah selama 9-12 hari, tergantung paket umroh yang digunakan.
Nah, sekarang Sobat OCBC NISP sudah paham perbedaan haji dan umroh, bukan? Agar pelaksanaan haji atau umroh lancar dan aman, simak tipsnya, yuk!
Tips utama sebelum menjalankan ibadah haji atau umroh tentunya menyiapkan anggaran cukup, baik untuk pendaftaran maupun bekal saat berada di Tanah Suci nanti.
Oleh karena itu, Sobat OCBC NISP yang ingin menjalankan haji atau umroh harus segera memulai tabungan sedini mungkin.
Salah satu opsi yang bisa dilakukan adalah membuka tabungan haji yang juga bisa dilakukan di Bank OCBC NISP.
Tidak hanya biaya, kondisi fisik yang sehat adalah hal krusial sebelum menunaikan ibadah haji atau umroh.
Pasalnya, rangkaian haji atau umroh membutuhkan kondisi fisik yang kuat, seperti saat melaksanakan tawaf dan sa’i.
Perlengkapan dokumen untuk mendaftar ibadah haji atau umroh juga harus mulai diperhatikan jauh-jauh hari. Sehingga, saat waktunya tiba, dokumen sudah tersedia.
Beberapa dokumen persyaratan yang dibutuhkan, seperti paspor, visa umroh, pas foto, kartu kuning meningitis, dan sertifikat vaksin.
Hal paling penting yang juga sering terlupakan dalam mempersiapkan ibadah haji atau umroh adalah mempelajari aturan di Arab Saudi.
Sikap ini akan bermanfaat untuk membantu jemaah tetap nyaman dan aman selama melaksanakan seluruh prosesi ibadah, seperti menjaga kesopanan dan menghindari tindakan rasisme atau diskriminasi.
Demikian informasi mengenai perbedaan haji dan umroh yang perlu Sobat OCBC NISP pahami.
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaannya terletak pada segi definisi, hukum, rukun, waktu pelaksanaan, dan kewajibannya.
Nah, tahukah Sobat OCBC NISP bahwa perbedaan haji dan umroh juga terletak pada biaya yang dibutuhkan.
Biaya haji akan lebih mahal daripada biaya umroh di mana nominalnya juga akan berbeda untuk setiap paketnya, yaitu haji reguler, haji plus, atau haji furoda.
Berkaitan dengan hal tersebut, penting untuk menyiapkan dana sedini mungkin agar dapat segera mewujudkan mimpi beribadah di Tanah Suci Mekkah.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan membuka rekening Tabungan Haji yang tersedia di Bank OCBC NISP!
Yuk, rencanakan ibadah haji bersama Bank OCBC NISP untuk layanan terpercaya, mudah, dan bebas biaya!
Baca juga: Tabungan Haji - Keunggulan, Cara Daftar, & Simulasinya