Neraca lajur berguna untuk membantu pengelolaan keuangan perusahaan.
Dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan, neraca lajur adalah salah satu metode yang masih banyak digunakan.
Neraca lajur dinilai sebagai metode pengelompokan data akuntansi yang sistematis dan dapat membantu pengambilan keputusan berdasarkan kondisi keuangan perusahaan.
Dengan adanya neraca lajur, kegiatan pengelolaan keuangan dalam satu periode dapat diringkas dan dipahami dengan lebih mudah.
Mari simak informasi tentang apa itu neraca lajur, jenis, fungsi, dan cara membuatnya di bawah ini.
Neraca lajur adalah data akuntansi yang dihimpun di lembaran kerja berlajur-lajur atau berkolom-kolom secara sistematis.
Penggunaan neraca lajur dapat mempermudah pembuatan laporan keuangan perusahaan yang melibatkan perkiraan dan penyesuaian saldo berdasarkan aktivitas perusahaan.
Adapun beberapa informasi yang biasanya terdapat dalam neraca lajur adalah:
Saldo perkiraan sebelum penyesuaian.
Perkiraan jurnal penyesuaian.
Saldo perkiraan setelah penyesuaian.
Dalam proses pembuatan neraca lajur, terdapat lima bagian pokok yang perlu diperhatikan, yaitu:
Neraca saldo.
Penyesuaian
Neraca saldo setelah penyesuaian.
Laporan hitungan laba dan rugi.
Neraca.
Dalam praktik pengelolaan keuangan perusahaan dagang dan jasa, terdapat beberapa jenis neraca lajur yang perlu diketahui, yaitu:
Neraca yang terdiri dari 4–6 kolom dan berfungsi untuk membantu analisis saldo di akun yang berbeda. Beberapa contohnya adalah neraca saldo, neraca, dan laporan laba-rugi.
Berfungsi untuk memastikan akurasi informasi dari suatu data akuntansi yang menjadi landasan penyusunan laporan keuangan perusahaan.
Memiliki banyak rincian informasi yang menyertakan halaman pendukung untuk menjelaskan beberapa item. Beberapa contohnya adalah pengeluaran produksi dan premi asuransi.
Baca juga: 3 Keuntungan Deposito di Bank dan Cara Menghitungnya
Neraca lajur bukan hanya berperan sebagai hal pendukung dalam penyusunan laporan keuangan.
Perannya juga cukup penting dalam aktivitas akuntansi yang ditujukan untuk membantu pemahaman pengelolaan keuangan dalam skala besar.
Selain itu, ada beberapa fungsi neraca lajur lain yang tidak bisa dikesampingkan, yaitu:
Catatan akuntansi yang terlalu banyak cenderung terkesan membingungkan. Oleh karena itu, dibutuhkan neraca lajur untuk merangkumnya untuk membuatnya mudah dipahami.
Neraca lajur adalah data akuntansi berisi lembaran kertas di mana setiap lajurnya memiliki informasi masing-masing.
Dengan lajur-lajur tersebut, informasi seputar transaksi keuangan akan lebih mudah dipahami sehingga membantu pembuatan laporan keuangan perusahaan dalam satu periode.
Fungsi selanjutnya dari neraca lajur adalah memudahkan penyusunan laporan keuangan. Data keuangan yang dimasukkan dalam lajur-lajur dapat dicerna dengan lebih mudah.
Penyusunan sistematis dalam pembuatan neraca lajur dilihat dari tampilannya yang ringkas dan padat, tanpa mengurangi informasi pembukuan perusahaan dari awal hingga akhir periode.
Setiap dana yang masuk dan keluar dapat tercatat dengan baik dalam neraca lajur. Hal ini membuat prosedur pengelolaan keuangan dapat dilihat lebih jelas.
Dengan prosedur pengelolaan yang jelas, perusahaan pun akan terbukti memiliki kredibilitas karena mampu mencatat cash flow dengan baik.
Pengelolaan keuangan perlu dilakukan dengan seksama agar tidak terjadi kesalahan input yang dapat berimbas pada penyusunan laporan keuangan pada satu periode.
Untuk itu, neraca lajur dibutuhkan dalam membantu pengecekan kesalahan yang mungkin terjadi saat memasukkan data pemasukan atau pengeluaran.
Kesalahan di tahap ini bisa dibenarkan untuk menghindari kesalahan yang lebih besar dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Baca juga: Pengertian Transaksi Keuangan Perusahaan dan Contohnya
Setelah memahami pengertian neraca lajur berikut jenis dan fungsinya, saatnya mempelajari lebih lanjut tentang cara membuatnya. Berikut adalah langkah-langkah membuatnya:
Terdapat empat macam format neraca lajur, yaitu 6, 8, 10, dan 12. Adapun rincian singkatnya sebagai berikut:
6 kolom (3 kolom berganda) terdiri dari
Kolom neraca saldo (debit dan kredit).
Kolom laba-rugi.
Kolom neraca (debit dan kredit).
8 kolom (4 kolom berganda) terdiri dari:
Kolom neraca saldo (debit dan kredit).
Kolom penyesuaian.
Kolom laba-rugi.
Kolom neraca akhir.
10 kolom (5 kolom berganda) terdiri dari:
Kolom neraca saldo (debit dan kredit).
Kolom penyesuaian.
Kolom laba-rugi.
Kolom neraca saldo yang disesuaikan.
12 kolom (6 kolom berganda) terdiri dari:
Kolom neraca saldo (debit dan kredit).
Kolom penyesuaian.
Kolom laba-rugi.
Kolom neraca saldo yang disesuaikan.
Kolom laporan modal (debit dan kredit).
Kolom neraca (debit dan kredit).
Setelah menentukan neraca lajur seperti apa yang dibutuhkan, mulailah menuliskan judul di tengah kertas dengan nama perusahaan terlebih dahulu, diikuti neraca lajur, dan periode penyusunan.
Kemudian buatlah lajur atau kolom yang dibutuhkan. Untuk membantu memahami setiap lajur atau kolom dalam neraca lajur, berikut informasi singkatnya:
Kolom nomor dan nama akun berisi nama akun serta nilai debet atau kreditnya.
Kolom neraca saldo berisi informasi yang sama persis dengan jurnal laporan neraca saldo.
Kolom penyesuaian berisi penyesuaian atau perkiraan saldo yang sudah ada atau yang baru.
Kolom neraca saldo setelah penyesuaian berisi perkiraan saldo-saldo yang dipengaruhi oleh jurnal penyesuaian.
Kolom laba-rugi berisi perkiraan yang dikelompokkan dalam penyusunan laporan perhitungan laba-rugi.
Kolom neraca berisi perkiraan riil dari akun sebelumnya untuk mengecek apakah hasil hitungan yang didapatkan sudah akurat atau belum.
Setelah menentukan format dan lajur-lajur yang akan dibuat, lakukan input nama akun dan jumlah saldo sesuai dengan lajur yang telah disediakan.
Apabila data telah dimasukkan di lajur atau kolom yang tersedia, tambahkan jumlah neraca saldo yang sudah ada dan pastikan kedua kolom berjumlah seimbang.
Setelahnya, mulai masukkan informasi akun-akun pada kolom penyesuaian. Pastikan untuk menambahkan nama akun atau perkiraan di bawah bagian yang bukan merupakan neraca saldo.
Kemudian, jumlahkan saldo jurnal penyesuaian hingga didapatkan angka yang seimbang.
Pengisian kolom ini memerlukan penjumlahan kolom debet di neraca saldo dan kolom debet di kolom penyesuaian.
Lakukan hal yang sama dengan kolom kredit di neraca saldo dengan kolom kredit di penyesuaian.
Masukkan saldo dari akun nominal sendiri yang merupakan pendapatan dan beban pada kolom laba-rugi.
Lakukan penjumlahan saldo debet dan kredit pada lajur atau kolom laba-rugi. Hasil yang didapatkan adalah selisih antara pendapatan dan beban.
Apabila jumlah pada lajur kredit lebih besar, maka artinya perusahaan mendapatkan laba. Jika angka debet lebih besar, maka itu artinya perusahaan merugi.
Cek ulang setiap informasi yang dimasukkan, baik itu saldo maupun nama akun dan pastikan jumlahnya seimbang.
Sumber: Sandy Makruf (Flickr)
Demikian informasi seputar neraca lajur, jenis, fungsi, dan cara membuatnya. Neraca lajur adalah lembaran kertas berisi data akuntansi yang penting untuk menyusun laporan keuangan.
Perusahaan besar perlu mendokumentasikan arus kas masuk dan keluar dengan tepat agar tidak terjadi kesalahan pencatatan keuangan yang fatal.
Agar dapat mengelola dana bisnis dengan lebih mudah, Sobat OCBC NISP bisa menggunakan layanan Kelola Dana Bisnis dari OCBC NISP.
Terdapat berbagai macam jenis layanan yang ada di sini, mulai dari Giro Umum, Giro Multicurrency, Deposito Berjangka, Rekening Bisnis OCBC Group, Business Smart, dan Business Signature.
Pilihlah layanan Kelola Dana Bisnis agar bisnis dapat berkembang dengan pengelolaan dana lebih baik bersama OCBC NISP!
Baca juga: Apa Itu Keuangan Korporasi? Ini Prinsip & Aktivitas Utamanya