Cara menghitung bunga deposito 100 juta dalam batas waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan.
Apakah Sobat Cuan sudah tahu bagaimana cara menghitung bunga deposito 100 juta?
Bunga deposito adalah salah satu jenis investasi populer karena bersifat low risk, namun hasil bunga yang ditawarkan cukup tinggi.
Jika sudah memahami bagaimana cara hitung bunga deposito dengan benar, tentunya Sobat Cuan bisa memprediksikan seberapa besar keuntungan yang akan didapat nanti.
Untuk mengetahui lebih lanjut terkait perhitungan bunga deposito, yuk simak artikel berikut!
Ada dua cara perhitungan bunga deposito berdasarkan jangka waktu pendapatan yang bisa Sobat Cuan gunakan. Berikut masing-masing penjelasannya.
Salah satu cara menghitung bunga deposito 100 juta adalah berdasarkan total pendapatan yang didapatkan setiap jatuh tempo. Rumus perhitungannya seperti berikut ini:
Total Pendapatan Deposito = Jumlah Setoran + (Keuntungan Bunga Deposito - Jumlah Pajak Deposito)
Untuk mengetahui berapa keuntungan deposito, maka Sobat Cuan bisa mencari dengan rumus ini:
Keuntungan Bunga Deposito = (Jumlah Setoran x Suku Bunga x Jumlah Tenor) : 365 hari
Lalu, untuk mencari berapa besaran pajaknya, Sobat Cuan dapat menggunakan rumus berikut:
Jumlah Pajak Deposito = Keuntungan Bunga Deposito x Tarif Pajak
Sobat Cuan juga bisa menghitung bunga deposito dengan total pendapatan yang didapatkan setiap bulan. Adapun rumus perhitungannya sebagai berikut:
Bunga Deposito = (Jumlah Setoran x Suku Bunga x 80% x 30 hari) : 365 hari
Sebagai catatan, 80% di atas adalah persentase pendapatan dikurangi persentase pajak yang harus ditanggung berkisar 100%-20%.
Supaya Sobat Cuan lebih paham bagaimana cara hitung bunga deposito 100 juta, di bawah ini ada beberapa simulasi perhitungan dengan jangka waktu yang bervariasi. Berikut rinciannya:
Misalnya, Sobat Cuan ingin menyimpan dana deposito sebesar Rp100.000.000 untuk jangka waktu 1 bulan.
Suku bunga deposito ditetapkan sebesar 6% dengan potongan pajak 20%.
Maka, Sobat Cuan dapat menggunakan rumus pendapatan per bulan sebagai berikut:
Bunga Deposito = (Jumlah Setoran x Suku Bunga x 80% x 30 hari) : 365 hari
Bunga Deposito = (100.000.000 x 6% x 80% x 30 hari) : 365 hari
Bunga Deposito = (144.000.000) : 365 hari
Bunga Deposito = Rp394.520
Dari hasil perhitungan di atas, maka bunga deposito yang bisa didapatkan setiap bulannya adalah Rp394.520.
Baca juga: Deposito Online: Syarat, Keuntungan Hingga Cara Membukanya
Sebagai contoh, Sobat Cuan berencana menyimpan dana sebesar Rp100.000.000 dengan jangka waktu 3 bulan.
Suku bunga deposito yang ditetapkan adalah sebesar 5% dengan potongan pajak 20%. Maka, Sobat Cuan bisa menggunakan rumus pendapatan per bulan sebagai berikut:
Bunga Deposito = (Jumlah Setoran x Suku Bunga x 80% x 30 hari) : 365 hari
Bunga Deposito = (100.000.000 x 5% x 80% x 30 hari) : 365 hari
Bunga Deposito = (120.000.000) : 365 hari
Bunga Deposito = Rp328.767
Dari hasil perhitungan tersebut, maka bunga deposito yang akan Sobat Cuan dapatkan per bulan sebesar Rp328.767.
Untuk mendapatkan hasil dalam jangka waktu 3 bulan, maka bunga deposito di atas dapat dikalikan dengan 3.
Bunga Deposito = 328.767 x 3 = Rp986.301.
Sebagai permisalan, untuk memulai usaha baru, Sobat Cuan ingin menyimpan dana deposito sebesar Rp100.000.000 selama 6 bulan (180 hari).
Kemudian, suku bunga deposito yang ditetapkan adalah sebesar 5% dengan potongan pajak 20%.
Di simulasi ini, Sobat Cuan akan menggunakan rumus pendapatan per jatuh tempo sehingga harus dicari terlebih dahulu keuntungan bunga deposito sebagai berikut:
Keuntungan Bunga Deposito = (Jumlah Setoran x Suku Bunga x Jumlah Tenor) : 365 hari
Keuntungan Bunga Deposito = (100.000.000 x 5% x 180) : 365 hari
Keuntungan Bunga Deposito = (900.000.000) : 365 hari
Keuntungan Bunga Deposito = Rp2.465.753.
Setelah itu, Sobat Cuan harus mencari jumlah pajak deposito seperti di bawah ini:
Jumlah Pajak Deposito = Keuntungan Bunga Deposito x Tarif Pajak
Jumlah Pajak Deposito = 2.465.753 x 20%
Jumlah Pajak Deposito = Rp493.150.
Kalau Sobat Cuan sudah menemukan berapa keuntungan bunga dan jumlah pajak yang diperlukan, maka langkah selanjutnya adalah:
Total Pendapatan Deposito = Jumlah Setoran + (Keuntungan Bunga Deposito - Jumlah Pajak Deposito)
Total Pendapatan Deposito = 100.000.000 + (2.465.753 - 493.150)
Total Pendapatan Deposito = 100.000.000 + 1.972.603
Total Pendapatan Deposito = Rp101.972.603.
Dengan begitu, total pendapatan deposito selama 6 bulan sebesar Rp101.972.603.
Baca juga: Deposito vs Reksadana, Mana Lebih Cocok dan Menguntungkan?
Contoh terakhir, Sobat Cuan ingin menyimpan dana sebesar Rp100.000.000 dengan jangka waktu 1 tahun (12 bulan).
Apabila suku bunga sebesar 7% dengan potongan pajak 20%, maka Sobat Cuan dapat menghitung seperti di bawah ini:
Bunga Deposito = (Jumlah Setoran x Suku Bunga x 80% x 30 hari) : 365 hari
Bunga Deposito = (100.000.000 x 7% x 80% x 30 hari) : 365 hari
Bunga Deposito = (168.000.000) : 365 hari
Bunga Deposito = Rp460.273
Dengan hasil per bulan sebesar Rp460.273, maka langkah selanjutnya untuk mengetahui bunga deposito selama 1 tahun adalah:
Bunga Deposito = 460.273 x 12 = Rp5.523.276.
Sejumlah manfaat dapat diperoleh apabila Sobat Cuan tahu cara menghitung bunga deposito 100 juta dengan benar.
Selain mengetahui perkiraan keuntungan yang akan di dapat, Sobat Cuan juga bisa lebih terencana dalam melakukan manajemen keuangan.
Manfaat lain dari mengetahui cara hitung bunga deposito adalah Sobat Cuan dapat memaksimalkan investasi untuk mendapatkan profit yang lebih banyak.
Demikian sederet informasi terkait cara menghitung bunga deposito 100 juta dalam jangka waktu tertentu.
Bagaimana, apakah Sobat Cuan tertarik untuk deposito? Jika iya, maka Sobat Cuan bisa membuka rekening Deposito IDR di OCBC NISP.
Dengan berinvestasi deposito di OCBC NISP, Sobat Cuan bisa mendapatkan berbagai macam keuntungan, seperti jangka waktu fleksibel dan dana penempatannya yang ringan, yaitu minimal Rp8 juta.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk buka Deposito IDR di OCBC NISP sekarang!
Baca juga: 7 Tips Memilih Deposito yang Tepat & Terpercaya, Wajib Tahu!