Gaya hidup konsumtif adalah perilaku yang perlu dihindari, lebih baik mulai investasi.
Gaya hidup konsumtif adalah salah satu gaya hidup yang terkadang sulit untuk dikontrol. Terlebih lagi, kini tren semakin beragam sehingga memunculkan perilaku FOMO.
Apa pun alasannya, gaya hidup konsumtif sebenarnya perlu segera dihentikan. Jika teruskan, perilaku ini dapat berdampak pada keuangan Sobat OCBC NISP di masa depan.
Apalagi jika menjalani gaya hidup konsumtif di kota besar dengan gaji rata-rata UMR. Padahal, lebih banyak kebutuhan lain yang lebih penting dan harus dipenuhi.
Namun, bukan berarti gaji UMR lantas membuat Sobat OCBC NISP tidak bisa mencapai kesehatan finansial yang baik, ya.
Meski dengan gaji pas-pasan, Sobat OCBC NISP bisa mencapai kesehatan finansial dengan strategi yang tepat, salah satunya memulai investasi dari sekarang.
Lantas, apa tipe investasi yang tepat untuk penghasilan UMR Indonesia? Yuk, simak penjelasan selengkapnya dalam ulasan berikut ini.
Sebenarnya, gaji rata-rata tergantung dari jenis profesi yang dijalani, pendidikan terakhir, serta besarnya UMP (upah minimum provinsi) di setiap daerah.
Dikutip dari CNBC, gaji rata-rata pekerja di Indonesia adalah di angka Rp3.070.000 per bulan. Angka ini didapatkan dari survei yang dirilis oleh Salary Explorer pada tahun 2023.
Pasalnya, angka tersebut bahkan lebih rendah jika dibandingkan dengan UMR (upah minimum regional) Jakarta yang pada tahun 2023 ditetapkan sebesar Rp4.901.798.
Lantas, apakah dengan gaji rata-rata di bawah UMR Jakarta tersebut sudah cukup untuk menerapkan gaya hidup konsumtif?
Sebenarnya, berapa pun penghasilan yang Sobat OCBC NISP dapatkan akan cukup asalkan bisa digunakan dengan bijak.
Sayangnya, beberapa orang mungkin sulit untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan sehingga timbul sikap impulsif membeli sesuatu dengan harga mahal.
Gaya hidup konsumtif adalah perilaku seseorang yang mempergunakan uangnya tanpa pertimbangan yang matang sebelumnya.
Adapun contoh gaya hidup konsumtif adalah ingin belanja terus-menerus, membeli barang secara berlebihan, menginginkan kehidupan yang sama dengan orang lain yang lebih tinggi, serta tidak mempertimbangkan masa depan.
Jika gaya hidup tersebut terus-terusan berjalan dengan gaji yang pas-pasan tentunya akan berdampak buruk pada kesehatan finansial, bukan?
Gaji UMR sebenarnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, bahkan lebih dari cukup apabila Sobat OCBC NISP bisa mengaturnya dengan baik.
Adapun dampak buruk yang bisa terjadi akibat gaya hidup konsumtif adalah sebagai berikut:
Menghentikan gaya hidup konsumtif adalah upaya yang tidak mudah, apabila jika perilaku ini sudah diterapkan dalam jangka waktu yang lama.
Namun, bukan tidak mungkin untuk menghentikannya. Salah satu caranya dengan mengalokasikan uang untuk investasi lebih awal.
Misalnya saja, setelah menerima gaji, saat itu juga Sobat OCBC NISP bisa mengalokasikan beberapa persen gaji untuk berinvestasi sehingga tidak akan terpakai untuk hal-hal lain.
Dengan besaran gaji UMR, Sobat OCBC NISP dapat mengalokasikan dana untuk investasi sebesar 15% dari penghasilan. Misalnya, jika gaji per bulannya Rp3 juta, maka Sobat OCBC NISP bisa menginvestasikan sejumlah Rp450 ribu.
Jumlah tersebut cukup untuk berinvestasi pada produk reksa dana, emas, maupun saham. Jika dirasa mampu meningkatkannya, maka perlahan Sobat OCBC NISP dapat meningkatkan alokasi investasi.
Beberapa pilihan investasi yang bisa dimulai dengan modal kecil adalah sebagai berikut:
Nah, jika tertarik nabung emas, Sobat OCBC NISP bisa membuka Tabungan Emas digital melalui aplikasi ONe Mobile OCBC NISP.
Dengan memiliki Tabungan Emas digital di ONe Mobile, Sobat OCBC NISP bisa nabung emas mulai dari Rp10 ribu saja, lho! Cukup terjangkau, bukan?
Jadi apalagi yang membuat Sobat OCBC NISP ragu memulai investasi? Daripada Nyalahin gaji UMR yang pas-pasan, mending NYALA-in aja dengan membuka tabungan emas digital di OCBC NISP dan dapatkan keuntungannya!
Yuk, sudahi perilaku konsumtif dan mulai wujudkan #FinanciallyFit bersama OCBC NISP!