Konglomerasi adalah perusahaan induk yang memiliki beberapa anak perusahaan.
Konglomerasi adalah salah satu cara diversifikasi bisnis yang banyak digunakan oleh perusahaan besar.
Diketahui, konglomerasi ini memiliki sejumlah manfaat baik bagi induk maupun anak perusahaannya.
Adapun salah satu manfaatnya yaitu bisa membantu perusahaan untuk mengamankan aset pribadinya.
Selengkapnya, mari simak uraian lengkap mengenai apa itu konglomerasi beserta manfaatnya di artikel berikut ini!
Di kehidupan sehari-hari, Sobat OCBC NISP mungkin sudah pernah mendengar istilah konglomerasi. Namun sebetulnya, apa itu konglomerasi?
Secara umum, konglomerasi adalah sebuah proses pembentukan konglomerat sebagai perusahaan induk.
Konglomerat di sini merujuk pada perusahaan besar yang nantinya akan menaungi beberapa perusahaan kecil di bawahnya.
Di mana, anak perusahaan tersebut bergerak di berbagai bidang usaha yang bisa saling berkaitan ataupun tidak.
Jadi, dapat dikatakan bahwa, konglomerasi adalah perusahaan besar (induk) yang terdiri dari berbagai perusahaan kecil dan bergerak di berbagai bidang.
Biasanya, konglomerasi ini terjadi ketika satu perusahaan memutuskan untuk melakukan merger atau mengakuisisi perusahaan lain.
Adapun tujuan konglomerasi bisnis adalah untuk menciptakan diversifikasi, sehingga produk atau jasa yang ditawarkan bisa lebih bervariasi.
Dengan begitu, perusahaan bisa menjangkau lebih banyak konsumen dan dapat meningkatkan produktivitasnya.
Kini, sudah banyak contoh konglomerasi di Indonesia, baik di perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Adapun salah satu contoh konglomerasi adalah perusahaan Pertamina yang membawahi beberapa anak perusahaan (subholding), seperti PT Hulu Energi, PT Pelita Air Service, PT Pertamina Gas, dan lainnya.
Perlu diketahui, konglomerasi ini tidak hanya terbatas dalam bisnis umum saja lho, tapi juga keuangan (LJK).
Mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.45/POJK.03/2020, konglomerasi keuangan adalah LJK yang berada dalam satu kelompok karena keterkaitan kepemilikan dan/atau pengendalian.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri telah secara khusus menginstruksikan agar LJK yang memiliki anak perusahaan punya perusahaan induk (holding company).
Hal ini ditujukan agar semua aktivitas konglomerasi keuangan bisa dikonsolidasikan dan dikendalikan.
Baca juga: Apa Itu Keuangan Korporasi? Ini Prinsip & Aktivitas Utamanya
Setelah mengetahui pengertian konglomerasi, Sobat OCBC NISP mungkin sudah memiliki gambaran umum terkait istilah satu ini.
Namun, perlu diketahui, konglomerasi di Indonesia memiliki konsep yang berbeda-beda di setiap holding company-nya.
Adapun penjelasan dari setiap konsep konglomerasi adalah sebagai berikut.
Konsep pertama, yaitu konglomerasi sebagai perusahaan induk. Dalam konsep ini, perusahaan induk hanya melakukan peran pengawasan.
Jadi, fokus utama perusahaan induk adalah mengawasi setiap keputusan yang diambil oleh manajemen di setiap anak perusahaannya.
Dengan demikian, semua keputusan dan kebijakan anak perusahaannya bisa dikontrol dan dikendalikan.
Selanjutnya, konglomerasi sebagai penyokong bisnis gurita memiliki konsep yang berbeda dengan sebelumnya.
Dalam konsep ini, perusahaan induk justru dilindungi dari kerugian oleh anak perusahaannya.
Pasalnya, perusahaan induk tidak wajib membayar kerugian pada anak perusahaan yang mengalami kebangkrutan.
Bahkan, perusahaan induk juga bisa melepas anak perusahaan yang prospek dinilai kurang baik.
Jadi, pada akhirnya, manajer anak perusahaanlah yang akan bertanggung jawab atas operasi mereka sendiri.
Seperti yang sudah disebutkan di awal, konglomerasi diketahui memiliki berbagai manfaat, baik untuk induk dan anak perusahaannya.
Adapun beberapa manfaat konglomerasi adalah sebagai berikut:
Melindungi aset pribadi milik perusahaan. Konglomerasi menjadikan semua aset menjadi milik perusahaan, sehingga setiap individu terlindungi dari tuntutan untuk membayar kerugian dari perusahaan yang bermasalah.
Melindungi perusahaan inti dari kebangkrutan. Konglomerasi adalah salah satu usaha untuk melakukan diversifikasi bisnis. Nah, diversifikasi ini memungkinkan perusahaan memiliki berbagai bidang usaha yang berbeda. Jadi, bila satu bisnisnya gagal, perusahaan masih mendapatkan keuntungan dari anak perusahaan yang lainnya.
Mengurangi risiko anak perusahaan gagal bayar. Sebab, anak perusahaan mendapatkan dukungan dana dari perusahaan induk.
Membatasi beban perusahaan induk atas kewajiban keuangan dan hukum. Hal ini dikarenakan, setiap anak perusahaan bertanggung jawab atas kewajibannya masing-masing.
Menurunkan biaya modal atau cost of capital. Perusahaan induk bisa menggunakan jaminan hilir. Artinya, holding company bisa menjaminkan pinjaman atas nama salah satu anak perusahaannya. Sehingga, perusahaan bisa mendapatkan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah.
Terlepas dari beberapa manfaat di atas, konglomerasi juga menimbulkan kekhawatiran tersendiri.
Pasalnya, jika salah satu perusahaan induk mengalami kebangkrutan, maka hal ini akan berpengaruh pada kondisi ekonomi nasional.
Di sisi lain, konglomerasi ini juga membuat persaingan bisnis semakin ketat dan menekan keberadaan pengusaha kecil.
Itulah penjelasan mengenai konglomerasi, termasuk konsep penerapannya di Indonesia dan manfaatnya.
Dapat disimpulkan, konglomerasi adalah perusahaan induk yang memiliki anak perusahaan di berbagai lini bisnis.
Konglomerasi bisa menjadi salah satu strategi untuk melindungi perusahaan inti dari kebangkrutan.
Selain itu, konglomerasi juga bisa sebagai jalan untuk melakukan ekspansi atau diversifikasi bisnis agar perusahaan bisa menjangkau lebih banyak konsumen.
Nah, membahas soal ekspansi bisnis, OCBC NISP siap menjadi partner setia untuk eskpansi bisnis.
Melalui ekspansi bisnis di OCBC NISP, Sobat OCBC NISP bisa mendapatkan solusi untuk setiap kebutuhan ekspansi perusahaan.
Adapun solusi yang ditawarkan, yaitu pembiayaan supply chain, pengumpulan modal lewat capital & equity market, pembiayaan modal dan usaha, serta kemudahan cek outstanding trade loan dan pengajuan bank garansi di velocity.
Tunggu apalagi? Yuk, segera dapatkan solusi untuk pengembangan bisnis di OCBC NISP!
Baca juga: Mengenal Apa itu Perusahaan Efek, Fungsi, Jenis & Contohnya