Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Bill of lading adalah bukti kepemilikan barang dari perusahaan transportasi
Bill of lading adalah tanda terima atau dokumen hukum yang ditujukan kepada pengirim barang dan dikeluarkan oleh perusahaan transportasi.
Biasanya, rincian isi dari bill of lading adalah segala informasi mengenai produk yang dikirim, berupa jumlah, tujuan, serta jenis barang yang dibawa.
Adapun salah satu fungsi bill of lading, yaitu dapat menghindari terjadinya pencurian produk atau hoax biaya layanan dan administrasi.
Lantas apa saja jenisnya? Dan, bagaimana contoh bill of lading Indonesia? Yuk, cari tahu jawabannya di artikel ini!
Bill of lading adalah bukti kepemilikan atau tanda terima yang dikeluarkan oleh penerima (perusahaan transportasi) kepada pengirim secara rinci.
Dengan kata lain, bill of lading adalah dokumen penting atau surat perjanjian yang menjadi tanda bukti bahwa pihak pengirim sudah menggunakan jasa freight forwarding.
Selain itu, bill of lading adalah surat resmi terkait pengangkutan barang yang berisi informasi lengkap, seperti:
Nama pengirim dan penerima barang
Nama kapal
Asal dan tujuan pengiriman
Pelabuhan muat dan bongkar
Data muatan
Rincian freight
Deskripsi barang yang termuat di dalam pengiriman
Sebagai catatan, pengertian dan dasar hukum bill of lading atau disebut juga sebagai konosemen dapat ditemukan melalui Putusan Mahkamah Agung Nomor 716 K/Pdt/1984 yang menetapkan kaidah, atau di dalam Pasal 506 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).
Dalam praktiknya, bill of lading adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan transportasi, dan secara tidak langsung menjadi bukti atau tanda perjanjian pengangkutan.
Dalam hal ini, perjanjian yang dibuat tidak tertuang langsung secara lisan atau tulisan, melainkan berbentuk dokumen muatan serta tiket penumpang, seperti manifest dan bill of lading.
Setelah mengetahui pengertiannya, sebenarnya apa fungsi bill of lading di dalam pengiriman barang?
Nah, berikut adalah beberapa fungsi bill of lading yang perlu kamu ketahui, di antaranya yaitu:
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu kegunaan bill of lading adalah sebagai bukti dokumen kepemilikan dari suatu barang.
Melalui bill of lading, pihak pemegang atau penerima barang dapat menunjukkan identitasnya kepada petugas jika suatu saat ditanya, dan bisa mengakui bahwa dirinya adalah pemilik dokumen tersebut.
Fungsi tanda terima dalam bill of lading adalah menjelaskan secara tidak langsung bahwa barang yang akan dikirim sudah berada di atas kapal.
Maka dari itu, apabila barang sudah termuat di dalam kapal dan selesai diangkut, artinya pihak pengirim sudah meninggalkan pelabuhan asalnya.
Baca juga: Cash Ratio adalah: Definisi, Fungsi, dan Cara Menghitungnya
Berikutnya, fungsi bill of lading adalah menjadi surat perjanjian atau kontrak pengangkutan barang dari pihak shipper (pengirim), kepada consignee (pengangkut), yang berisi data-data produk serta alamat tujuannya.
Perlu diketahui, bill of lading adalah dokumen pengangkutan barang yang memiliki banyak jenisnya, seperti:
Jenis-jenis bill of lading yang pertama yaitu digunakan untuk pindah kapal atau muatan transshipment.
Dengan demikian, pihak pengirim yang pertama akan bertanggung jawab melalui perwakilannya dalam pengangkutan kedua.
Shipped bill of lading adalah dokumen yang menunjukkan bahwa barang pengiriman sudah termuat di atas kapal.
Umumnya, surat ini tidak ditandatangani, tetapi nantinya akan diserahkan kepada pihak pengangkut.
Salah satu dari jenis-jenis bill of lading ini akan digunakan oleh perusahaan transportasi atau maskapai ketika barang dari pihak pengangkut sudah berada di tempat pengawasan Inland Container Depot (ICD), yaitu gudang pelayaran.
Groupage bill of lading adalah jenis dokumen lainnya yang digunakan untuk mengumpulkan beberapa barang dari shipper atau pengirim, dan akan digunakan oleh pihak forwarder dengan metode less than container.
Arrinya, pihak pengangkut akan memberikan dokumen ini kepada perusahaan forwarding, untuk kemudian diserahkan pada setiap pengiriman yang menggunakan jasanya.
Sama seperti namanya, combined transport bill of lading adalah dokumen yang digunakan untuk pengiriman banyak barang atau lebih dari satu jenis angkutan.
Biasanya di dalam surat ini akan menyebutkan jenis transportasi yang digunakan.
Baca juga: Apa itu Day Trading? Ini Definisi, Kontroversi, & Risikonya
Agar kamu dapat memahami terkait bill of lading dengan lebih jelas berikut adalah salah satu contoh kasusnya.
Perusahaan logistik ABC ingin mengangkut bahan bakar dengan menggunakan truk berat, dengan asal lokasi pengiriman oleh supplier bensin dari Surabaya, untuk dikirim ke salah satu SPBU di Jakarta.
Setelah memuat bensin ke dalam truk, perwakilan perusahaan pabrik dan pengemudi menandatangani bill of lading.
Setelah pengangkutan mengirim bensin ke salah satu pom di Jakarta, pengemudi truk meminta petugas di sana untuk menandatangani dokumen bill of lading.
Nah, agar kamu memiliki gambaran bagaimana surat bill of lading, berikut adalah beberapa contohnya.
1. Bill of lading metode Cash On Delivery (COD)
Source: Majoo.id
2. Contoh bill of lading Indonesia
Source: Mekari Jurnal
Itu dia penjelasan lengkap seputar bill of lading, mulai dari pengertian, fungsi, jenis-jenis, hingga contoh dokumennya.
Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa bill of lading adalah dokumen resmi yang berkaitan dengan pengiriman barang skala domestik atau luar negeri.
Jika berbicara mengenai pengiriman barang dalam skala luar negeri, baik dalam hal ekspor maupun impor, OCBC NISP punya solusi yang dapat Sobat OCBC NISP manfaatkan.
Nah, OCBC NISP menawarkan solusi industri untuk eksportir dan importir lintas negara, lho!
Melalui layanan ini, sobat OCBC NISP akan mendapat dukungan transaksi perdagangan, fasilitas pembiayaan transaksi perdagangan, hingga kemudahan transaksi dengan Tiongkok menggunakan skema Local Currency Settlement Chinese Yuan (CNY) melalui Velocity@ocbcnisp.
Yuk, nikmati efisiensi perbankan bisnis kapan pun dan di mana pun dengan OCBC NISP!
Baca juga: Beta Saham: Pengertian, Jenis, Rumus, Hingga Cara Menghitung
