Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Halaman yang Anda Cari Tidak Tersedia
Teori keunggulan mutlak adalah upaya menghasilkan produk dalam jumlah besar.
Teori keunggulan mutlak atau absolute advantage theory merupakan suatu konsep yang digunakan sebagai dasar dalam perdagangan internasional.
Teori keunggulan absolut atau mutlak dikemukakan oleh Adam Smith yang menganggap bahwa suatu perusahaan atau negara dapat meningkatkan produksinya dibandingkan kompetitor.
Untuk mengetahui penjelasan lengkap tentang pengertian teori keunggulan mutlak, baca artikel ini sampai habis!
Teori keunggulan mutlak dikemukakan oleh Adam Smith, seorang ekonom terkemuka dari Skotlandia pada abad ke-18.
Teori keunggulan mutlak menyatakan bahwa “suatu negara dikatakan memiliki keunggulan mutlak dibandingkan negara lain, ketika negara tersebut mampu menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak daripada negara lain”.
Pada teori keunggulan mutlak, faktor penting yang ditekankan adalah efisiensi dalam produksi.
Jika suatu negara mampu memproduksi suatu barang atau jasa dengan biaya yang lebih rendah, maka negara tersebut memiliki keunggulan mutlak.
Sebagai contoh, Jepang memiliki keunggulan mutlak dalam produksi mobil bermerek seperti Honda, Suzuki, dan lain sebagainya, karena negara lain tidak mampu menghasilkannya.
Maka, keunggulan mutlak ini dapat menjadi dasar untuk Jepang terlibat dalam perdagangan internasional.
Konsep teori keunggulan ini dapat dijabarkan melalui beberapa poin utama, di antaranya yaitu:
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, teori keunggulan ini menekankan pada efisiensi dalam produksi.
Suatu negara dikatakan memiliki keunggulan mutlak jika mampu memproduksi suatu barang atau jasa dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain.
Teori keunggulan ini juga mendorong suatu negara untuk melakukan spesialisasi dalam produksi.
Hal ini memungkinkan negara untuk memanfaatkan keunggulan mutlaknya dan meningkatkan keuntungan dari produksi dalam negeri.
Teori keunggulan ini juga berhubungan dengan konsep pembagian kerja.
Pembagian kerja yang baik dapat mengurangi biaya operasional produksi dan meningkatkan keuntungan penjualan produk.
Teori keunggulan ini didasarkan pada beberapa asumsi yang perlu dipertimbangkan untuk memahaminya, antara lain yaitu:
Teori keunggulan ini mengasumsikan bahwa faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja, modal, dan teknologi, tidak dapat dipindahkan antar negara.
Pada konteks ini, efisiensi produksi suatu negara menjadi penentu utama dalam keunggulan mutlaknya.
Baca juga: Komoditas: Pengertian, Jenis, Klasifikasi, dan Sistem Dagang
Teori keunggulan ini tidak mempertimbangkan adanya hambatan perdagangan seperti tarif atau biaya pengiriman.
Teori ini diasumsikan berlaku dalam kondisi perdagangan bebas tanpa hambatan apapun.
Namun, dalam dunia nyata, hambatan perdagangan seperti tarif atau biaya pengiriman dapat memengaruhi keuntungan dari perdagangan internasional.
Dalam hal konsistensi dan skala, teori ini mengasumsikan bahwa keunggulan absolut suatu negara adalah tetap serta memiliki skala yang serupa.
Artinya, diasumsikan bahwa biaya produksi per unit barang dalam jumlah sedikit sama dengan jumlah yang lebih besar, dan negara tidak dapat mengubah keunggulan absolutnya.
Untuk memahami konsep teori keunggulan mutlak secara lebih baik, mari kita lihat contohnya.
Misalnya, Indonesia dan Thailand memproduksi sepatu dan jaket dengan data di bawah ini:
Sepatu
Indonesia: 5
Thailand: 1
Jaket
Thailand: 3
Cina: 2
Berdasarkan data di atas, Indonesia memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi kedua produk melalui output per jam yang lebih tinggi dibandingkan dengan Thailand.
Berdasarkan teori Adam Smith, Indonesia dapat mengekspor sepatu dan jaket ke Thailand karena memiliki keunggulan absolut dalam kedua produk tersebut.
Selanjutnya, perdagangan akan terjadi jika menguntungkan bagi kedua negara.
Namun, jika Thailand belum mampu bersaing dengan Indonesia dan tidak memiliki keuntungan komparatif, mereka mungkin hanya dapat mengimpor barang tanpa menghasilkan pendapatan dari ekspor.
Meskipun kedua teori tersebut memiliki kesamaan dalam menggambarkan manfaat perdagangan internasional, terdapat perbedaan penting antara keduanya, yaitu:
Teori keunggulan mutlak berfokus pada keunggulan absolut suatu negara dalam produksi suatu barang atau jasa.
Pada teori ini, negara memanfaatkan keunggulan mutlaknya dengan melakukan spesialisasi dalam produksi barang tersebut.
Sementara itu, teori keunggulan komparatif melibatkan perbandingan biaya peluang produksi antar negara.
Dalam teori ini, negara akan memproduksi barang atau jasa yang memiliki biaya peluang lebih rendah dibandingkan negara lain.
Baca juga: Apa Itu Imported Inflation? Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Keunggulan komparatif terjadi ketika produsen memiliki biaya produksi lebih rendah daripada yang lainnya.
Sementara itu, keunggulan mutlak menghasilkan keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan, jika setiap produsen memiliki keunggulan mutlak.
Dalam perdagangan, spesialisasi berdasarkan keunggulan komparatif dapat memberikan keuntungan bagi produsen dan mitra perdagangannya, terlepas dari ada tidaknya keunggulan mutlak.
Seperti konsep ekonomi lainnya, teori keunggulan ini juga memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu diperhatikan, antara lain yaitu:
Salah satu kelebihan utama teori keunggulan mutlak adalah kesederhanaannya.
Teori ini memberikan penjelasan yang elegan tentang manfaat perdagangan internasional, dan bagaimana negara dapat menguntungkan diri dengan fokus pada keunggulan mutlaknya.
Selain itu, konsep efisiensi produksi dan spesialisasi yang diajukan pada teori ini juga dapat memberikan panduan praktis bagi negara-negara dalam mengoptimalkan potensi ekonomi mereka.
Di samping kelebihan tersebut, teori keunggulan ini tidak sepenuhnya menjelaskan mengapa negara-negara mendapatkan manfaat dari perdagangan internasional.
Penjelasan ini kemudian dikembangkan dalam teori keunggulan komparatif yang diajukan oleh David Ricardo.
Meskipun memiliki keunggulan mutlak dalam produksi semua jenis barang, suatu negara tetap akan mendapatkan manfaat jika berdagang dengan negara lain yang memiliki keunggulan komparatif berbeda.
Selain itu, seperti yang telah dibahas sebelumnya, teori keunggulan mutlak juga mengasumsikan bahwa keunggulan mutlak suatu negara bersifat statis dan tidak dapat berubah seiring waktu.
Namun, pengalaman nyata menunjukkan bahwa banyak negara yang berhasil menciptakan keunggulan mutlak melalui investasi dalam industri strategis.
Hal ini menunjukkan bahwa teori ini memiliki keterbatasan dalam mempertimbangkan dinamika perubahan ekonomi suatu negara.
Itulah sejumlah informasi mengenai pengertian teori keunggulan mutlak, konsep, asumsi, contoh, hingga perbedaannya dengan komparatif.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa teori keunggulan mutlak bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan, utamanya dalam hal produksi.
Nah, untuk membantu memudahkan proses produksi, Bank OCBC NISP menawarkan solusi pembiayaan untuk perkembangan bisnis.
Ada banyak jenis pembiayaan yang bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan, seperti kredit usaha, supply chain financing, ekspor, hingga impor.
Untuk itu, tunggu apa lagi, yuk dapatkan solusi pembiayaan bisnis dengan mudah bersama OCBC NISP!
Baca juga: 7 Hambatan Perdagangan Internasional, Yuk Pelajari!
