Giffen good adalah produk yang tidak mengikuti hukum permintaan konvensional.
Apakah Sobat OCBC NISP pernah mendengar istilah giffen good? Ini merupakan istilah ekonomi yang menggambarkan jenis barang tertentu.
Lebih jelasnya, giffen good merupakan suatu barang yang menunjukkan hubungan tak biasa antara harga dan hukum permintaan.
Apa maksudnya itu? Untuk memahaminya, yuk, simak baik-baik artikel ini sampai habis!
Istilah giffen good muncul pada akhir abad ke-19 oleh seorang ahli ekonomi, statistik, dan jurnalis terkenal asal Skotlandia, Sir Robert Giffen.
Giffen good umumnya adalah barang yang sangat dibutuhkan oleh orang dengan pendapatan rendah, dan tidak banyak alternatif produk serupa di pasar.
Giffen good adalah jenis produk yang memiliki karakteristik unik dalam teori ekonomi. Mengapa demikian?
Secara konvensional, ketika harga suatu barang naik, maka permintaan akan barang tersebut akan turun. Namun, teori ini tidak berlaku pada konsep giffen good.
Sebab, permintaan untuk barang giffen justru meningkat ketika harganya naik, dan menurun ketika harganya berkurang.
Adapun contoh barang giffen adalah makanan pokok, seperti roti, beras, dan gandum.
Barang-barang ini umumnya merupakan kebutuhan primer yang tidak memiliki substitusi atau produk pengganti dengan harga serupa.
Berikut ini ciri-ciri dari barang giffen, di antaranya adalah:
Salah satu ciri khas barang giffen adalah tidak adanya produk pengganti yang memadai.
Hal ini menjelaskan bahwa, tidak ada produk lainnya yang secara langsung dapat menggantikan atau memenuhi fungsi serupa dengan barang giffen.
Maka dari itu, keterbatasan substitusi ini membuat konsumen tetap memilih dan mengonsumsi barang giffen, meskipun harganya naik.
Barang giffen umumnya merujuk pada produk atau komoditas yang sangat penting dan esensial dalam kehidupan sehari-hari.
Barang-barang tersebut adalah kebutuhan dasar yang diperlukan oleh konsumen, seperti makanan pokok atau produk kebutuhan sehari-hari lainnya.
Itulah mengapa, konsumen tidak dapat dengan mudah menghindari atau mengurangi konsumsi akan barang tersebut, terlepas dari fluktuasi harga yang terjadi.
Baca juga: Barang Inferior: Pengertian, Karakteristik, dan Contoh
Salah satu perbedaan utama antara barang giffen dan barang mewah adalah statusnya.
Barang giffen bukanlah jenis produk yang biasanya terkait dengan simbol status sosial atau kemewahan.
Sebaliknya, barang giffen adalah produk yang umumnya dikonsumsi oleh kelompok masyarakat dengan pendapatan rendah.
Pada tahun 2007, dua orang ekonom Harvard, Robert Jensen dan Nolan Miller, melakukan sebuah eksperimen pada dua provinsi di Cina, yaitu Hunan dan Gansu.
Di Hunan, makanan pokok masyarakatnya adalah beras. Sedangkan di Gansu, makanan pokok masyarakatnya adalah gandum.
Dalam eksperimen ini, rumah tangga yang dipilih secara acak di kedua provinsi tersebut, diberikan voucher subsidi untuk pembelian makanan pokok mereka masing-masing.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya bukti kuat mengenai perilaku giffen yang ditunjukkan oleh rumah tangga di Hunan, dengan makanan pokok beras.
Ketika harga turun melalui subsidi, permintaan akan beras oleh rumah tangga justru mengalami penurunan. Sementara kenaikan harga dengan menghapus subsidi memiliki efek sebaliknya, yaitu kenaikan akan permintaan beras.
Namun, perilaku giffen mengenai gandum di Gansu relatif lebih lemah, karena adanya barang substitusi dan fakta bahwa rumah tangga sangat miskin, sehingga mereka hanya mengonsumsi makanan pokok.
Dengan demikian, melalui penelitian historis dan contoh-contoh seperti ini, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang barang giffen, dan bagaimana perilaku ini dapat terjadi dalam kehidupan nyata.
Baca juga: Barang Substitusi: Pengertian, Jenis-jenis dan Contohnya
Giffen good dan veblen good adalah dua konsep yang berbeda dalam teori ekonomi.
Meskipun giffen good dan veblen good memiliki kurva permintaan yang naik, ada perbedaan penting di antara keduanya.
Barang giffen adalah jenis produk yang permintaannya meningkat ketika harganya naik, dan menurun ketika harganya berkurang.
Barang giffen biasanya merupakan barang kebutuhan pokok dengan sedikit atau tidak ada substitusi yang memadai.
Sementara itu, veblen good adalah barang mewah atau premium yang permintaannya naik seiring dengan adanya peningkatan harga.
Barang veblen sering kali dihubungkan dengan status sosial dan simbol kekayaan.
Substitusi juga bukan faktor dominan dalam permintaan barang veblen, karena mereka cenderung menjadi simbol status yang unik dan sulit digantikan dengan barang sejenis.
Jadi, kesimpulannya, giffen good dan veblen good adalah fenomena ekonomi menarik yang tidak sejalan dengan aturan permintaan serta penawaran konvensional.
Dalam konteks pilihan konsumen, kedua konsep ini mengungkapkan kompleksitas dan variasi pada pola perilaku permintaan yang tidak selalu mengikuti aturan pada umumnya.
Itulah dia penjelasan lengkap mengenai pengertian, ciri-ciri, dan contoh giffen good beserta perbedaannya dengan veblen good.
Pada intinya, dapat disimpulkan bahwa giffen good adalah jenis barang yang ketika harganya naik, permintaannya malah meningkat.
Hal ini bertentangan dengan law of demand di mana seharusnya ketika harga suatu barang naik, maka jumlah permintaan akan menurun.
Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Sobat OCBC NISP mengenai istilah dalam ekonomi.
Nah, agar makin memperkaya wawasan tentang istilah-istilah dalam dunia ekonomi, silakan kunjungi website OCBC NISP untuk membaca artikel lainnya, ya!
Baca juga: Hukum Permintaan: Pengertian, Fungsi, Bunyi, dan Faktornya