Fair trade adalah sistem perdagangan berkelanjutan untuk mencapai keadilan.
Fair trade adalah sistem perdagangan berkelanjutan yang diterapkan untuk mencapai keadilan bagi produsen terpinggirkan.
Konsep perdagangan ini lebih mengutamakan adanya transparansi dan saling menghormati antar sesama produsen, sehingga dapat mencapai kesetaraan.
Melalui penerapan fair trade ini, produsen lokal akan lebih mampu bersaing dalam perdagangan internasional.
Nah, untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai apa itu fair trade, yuk, simak artikel berikut!
Fair trade adalah sebuah bentuk perniagaan yang mengutamakan dialog, transparansi, dan saling menghormati untuk mencapai kesetaraan dalam perdagangan internasional.
Tujuan utama fair trade adalah membantu produsen terpinggirkan, terutama di negara-negara berkembang, dengan menawarkan kondisi perdagangan yang lebih baik.
Dalam sistem fair trade, nilai-nilai seperti keadilan, kesetaraan, dan keberlanjutan dikedepankan.
Kemudian, dari segi bentuknya, fair trade adalah jenis perdagangan yang berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, dengan menjamin hak-hak produsen atau pekerja, serta menyediakan bantuan teknis dan program sosial.
Fair trade di Indonesia sendiri telah banyak diterapkan oleh sejumlah organisasi, beberapa di antaranya adalah:
Waroeng Lestari (Jakarta)
Sahani (Yogyakarta)
Asosiasi Periau Danau Sentarum (Kapuas Hulu)
Lombok Pottery (Lombok)
Sistem fair trade berkembang sebagai respons terhadap ketidakadilan yang terjadi dalam perdagangan internasional.
Perdagangan konvensional sering kali tidak menguntungkan produsen yang berada di daerah terpencil atau terpinggirkan, untuk mendapatkan akses ke pasar global secara adil.
Mereka sering kali menghadapi praktik-praktik eksploitasi, harga yang tidak adil, kondisi kerja buruk, dan keterbatasan dalam pengembangan keterampilan.
Fair trade muncul sebagai solusi untuk memperbaiki ketidakseimbangan ini, dengan menyediakan mekanisme yang memastikan bahwa produsen terpinggirkan mendapatkan keadilan.
Dilansir dari organisasi perdagangan dunia atau WFTO, terdapat 10 prinsip fair trade. Adapun prinsip-prinsip fair trade adalah sebagai berikut:
Prinsip utama fair trade adalah memberikan peluang ekonomi bagi produsen yang terpinggirkan dan kurang beruntung, seperti petani kecil, perajin tradisional, serta nelayan.
Fair trade mendorong transparansi dalam rantai pasokan dengan memberikan informasi yang jelas tentang asal-usul produk, kondisi produksi, dan sistem pembayaran.
Fair trade mempromosikan praktik perdagangan adil, termasuk negosiasi yang saling menguntungkan antara produsen dan pembeli, serta menghindari praktik monopoli atau penyalahgunaan kekuatan.
Fair trade menjamin pembayaran harga yang wajar kepada produsen, yakni mencakup biaya produksi, kehidupan layak, dan pengembangan komunitas.
Fair trade melindungi hak-hak pekerja dengan memastikan upah yang adil, jam kerja sesuai aturan, lingkungan aman, serta larangan terhadap kerja paksa dan pekerjaan anak.
Baca juga: Apa Itu Imported Inflation? Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Fair trade menolak diskriminasi dalam segala bentuknya, termasuk gender, ras, agama, dan disabilitas.
Fair trade berupaya menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, partisipatif, dan menghormati hak-hak asasi manusia.
Fair trade menyediakan akses ke pelatihan dan bantuan teknis untuk meningkatkan keterampilan produsen serta memperkuat kapasitas mereka.
Organisasi fair trade berperan dalam mempromosikan perdagangan yang adil melalui kampanye, penyebaran informasi, dan dukungan terhadap produsen.
Fair trade berkomitmen untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dengan mendorong praktik produksi yang berkelanjutan, penggunaan bahan dan energi terbarukan, pengurangan limbah, serta perlindungan lingkungan.
Salah satu perbedaan mendasar antara perdagangan konvensional dengan fair trade adalah fokus pada produsen yang terpinggirkan.
Dalam sistem fair trade, produsen tersebut diberikan prioritas utama dan diberdayakan melalui pembayaran harga adil, kondisi kerja yang layak, serta dukungan teknis.
Fair trade berkomitmen untuk menjaga lingkungan dengan mempromosikan praktik produksi yang berkelanjutan dan penggunaan bahan terbarukan.
Selain itu, fair trade juga mendorong transparansi dan saling mempercayai dalam rantai pasokan, sehingga memungkinkan konsumen untuk mengetahui asal-usul barang serta kondisi produksinya.
Di sisi lain, perdagangan konvensional cenderung didasarkan pada persaingan harga dan keuntungan maksimal.
Produsen yang terpinggirkan sering kali ditinggalkan atau dieksploitasi dalam sistem perdagangan konvensional, seperti pemotongan harga tidak adil, eksploitasi tenaga kerja, dan kurangnya transparansi dalam rantai pasokan.
Maka dari itu, fair trade berupaya mengubah dinamika tersebut dengan membangun hubungan yang adil antara produsen dan konsumen, serta memperjuangkan sistem perdagangan agar lebih inklusif juga berkelanjutan.
Itulah sejumlah informasi mengenai apa itu fair trade, mulai dari pengertian, latar belakang, prinsip dasar, manfaat, hingga perbedaannya dengan perdagangan konvensional.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan jika fair trade adalah suatu sistem perdagangan berkelanjutan yang adil bagi seluruh produsen.
Melalui adanya keadilan dalam perdagangan, maka ekonomi suatu masyarakat pun dapat berkembang dengan baik.
Nah, untuk membantu mengembangkan perekonomian, Sobat OCBC NISP juga bisa menabung di Bank OCBC NISP.
Bank OCBC NISP menawarkan berbagai jenis layanan tabungan, mulai dari Tanda 360 Komunitas, Tanda Premium, TabunganKu, hingga OnePocket.
Untuk itu, tunggu apa lagi, yuk tingkatkan perekonomian keluarga bersama OCBC NISP!
Baca juga: Transaksi Perdagangan Luar Negeri Dibayar Dengan Apa Saja?