Debt to income ratio adalah selisih antara total utang dan jumlah pendapatan.
Debt to income ratio adalah salah satu cara yang biasa digunakan pihak bank untuk mempertimbangkan apakah nasabah layak diberikan pinjaman.
Pasalnya, saat ini proses pengajuan pinjaman modal usaha cenderung mudah, sehingga banyak nasabah yang tertarik untuk mengambil kredit.
Oleh sebab itu, pihak bank harus lebih selektif dalam memberikan kredit kepada nasabah dengan cara menghitung debt to income ratio dulu.
Nah, untuk mengetahui rumus debt to income ratio dan cara menghitungnya, yuk simak artikel berikut ini!
DTI atau Debt To Income ratio adalah nilai rasio yang bisa melihat apakah bayaran cicilan utang per bulan seseorang sesuai dengan jumlah penghasilannya.
Umumnya, hal tersebut yang akan dilihat oleh pihak bank atau kreditur, apakah seorang nasabah layak untuk diberikan pinjaman.
Pada dasarnya, pihak pengajuan pinjaman seperti Kredit Tanpa Agunan (KTA), baru bisa memberikan cicilan apabila nasabah memiliki debt to income ratio yang cukup baik.
Namun, tidak hanya dilihat saat mengajukan utang, DTI adalah rasio yang dapat diperhitungkan saat Sobat OCBC NISP sudah memperoleh pinjaman.
Debt To Income ratio (DTI) adalah jumlah pendapatan kotor bulanan Sobat OCBC NISP dalam bentuk persentase, fungsinya yaitu agar kreditur dapat menentukan risiko pinjaman.
Dengan demikian, apabila rasio yang dihasilkan dari debt to income ratio adalah rendah, maka hal ini menunjukkan bahwa antara utang dan pendapatan Sobat OCBC NISP seimbang.
Sebaliknya, jika rasio DTI terlalu tinggi, maka hal ini akan menunjukkan bahwa Sobat OCBC NISP memiliki banyak utang dari jumlah pendapatan setiap bulannya.
Maka dari itu, biasanya pihak kreditur maupun bank lebih memilih memberikan pinjaman kepada nasabah yang memiliki rasio DTI rendah kepada nasabah.
Yap, karena peminjam dengan rasio DTI yang rendah, mereka akan dianggap mampu mengelola pembayaran utang bulanan secara efektif.
Nah, setelah mengetahui apa itu DTI serta fungsinya, mungkin Sobat OCBC NISP penasaran bagaimana cara menghitung debt to income ratio, bukan?
Well, untuk menghitungnya, Sobat OCBC NISP dapat menggunakan rumus debt to income ratio berikut ini.
Source: amalan.com
Sementara itu, tahapan-tahapan yang perlu Sobat OCBC NISP perhatikan dalam menghitung debt to income ratio adalah sebagai berikut.
1. Menghitung tagihan bulanan, di antaranya adalah:
Sewa bulanan atau cicilan biaya rumah
Biaya tunjangan anak atau bulanan
Biaya pendidikan, mobil, serta pinjaman bulanan lainnya
Pembayaran kartu kredit setiap bulannya (gunakan pembayaran minimum)
2. Membagi total tagihan dan penghasilan kotor per bulan, yaitu pendapatan yang Sobat OCBC NISP miliki sebelum terkena pajak.
3. Hasil debt to income ratio adalah berupa presentasi, di mana semakin rendah DTI, maka kecil kemungkinan Sobat OCBC NISP mendapatkan pinjaman, begitupun sebaliknya.
Agar Sobat OCBC NISP memahami DTI atau rasio utang terhadap pendapatan lebih lanjut, simak contoh perhitungannya berikut ini.
PT Aman Sentosa memiliki laporan keuangan tahun 2019 dengan liabilitas sebesar Rp2.500.000.000, serta modal sejumlah Rp1.200.000.000. Berapakah nilai rasio utang terhadap pendapatannya?
DTI = Total cicilan per bulan : jumlah pendapatan x100%
DTI = Rp2.500.000.000 : Rp1.200.000.000 X 100%
DTI = 2,083 kali atau sebesar 208,3%.
Maka dari itu, nilai rasio DTI PT Aman Sentosa adalah sebesar 2,083 kali atau dalam bentuk persentase sejumlah 208,3%.
Baca juga: Apa itu Debt to Equity Ratio? Pengertian dan Cara Hitungnya
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, debt to income ratio adalah nilai rasio untuk membantu kreditur atau pihak bank dalam memberikan pinjaman utang kepada nasabah.
Adapun cara membaca kriteria dari skor rasio utang terhadap pendapatan atau DTI adalah:
Apabila hasil DTI adalah senilai <35%, maka rasio utang Sobat OCBC NISP cukup ideal dan kemungkinan dapat membayar utang secara teratur.
Kriteria persentase yang satu ini menunjukkan bahwa nilai DTI sesuai dengan pendapatan, maka Sobat OCBC NISP tidak akan kesulitan jika ingin mengajukan pinjaman baru.
Berbeda dari kriteria DTI sebelumnya, rasio utang terhadap pendapatan ini masih menunjukkan nilai baik, namun Sobat OCBC NISP tetap mempunyai peluang untuk mengelola pengeluaran yang tidak terkontrol.
Artinya, dapat dikatakan nilai DTI adalah kurang ideal, tetapi masih ada kemungkinan untuk diperbaiki.
Selanjutnya, pada kriteria satu ini, Sobat OCBC NISP mungkin akan mulai kesulitan untuk mengajukan pinjaman serta melunasi utang yang sudah dimiliki.
Maka dari itu, Sobat OCBC NISP dapat melihat rencana pengelolaan utang dengan melakukan konsultasi kredit nirlaba secara gratis.
Terakhir, jika sudah menunjukkan angka lebih dari 50%, maka dapat dikatakan bahwa nilai rasio utang terhadap pendapatan sudah tidak ideal.
Hal ini dikarenakan terdapat ketidakseimbangan antara penghasilan setiap bulan dengan cicilan yang perlu dibayarkan, sehingga kemungkinan Sobat OCBC NISP akan memiliki tunggakan utang.
Baca juga: Mengenal Debt to Service Ratio (DSR) dan Cara Menghitung
Setelah mengetahui kriteria rasio utang terhadap pendapatan serta contoh kasusnya, yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah apakah persentase DTI bisa diturunkan?
Yap, jawabannya adalah bisa. Sobat OCBC NISP dapat menurunkan persentase DTI dengan melakukan sejumlah hal berikut ini, antara lain yaitu:
Cara menurunkan persentase DTI yang paling utama adalah dengan mengurangi jumlah atau nominal utang Sobat OCBC NISP.
Hal ini bisa Sobat OCBC NISP lakukan dengan lebih mengutamakan kebutuhan daripada keinginan saat membeli suatu barang, hingga mengurangi penggunaan kartu kredit.
Perlu Sobat OCBC NISP ketahui, salah satu kunci untuk meminimalkan nilai persentase DTI adalah dengan menghitung besarnya cicilan serta penghasilan bulanan.
Maka dari itu, cara menurunkan persentase DTI yang bisa Sobat OCBC NISP lakukan adalah dengan meningkatkan pendapatan setiap bulannya.
Yap, Sobat OCBC NISP dapat menambah penghasilan dengan mencari pekerjaan lainnya yang tidak akan mengganggu tugas utama sebagai karyawan, seperti part time atau menjadi freelancer.
Demikian sejumlah informasi tentang pengertian debt to income ratio hingga cara menurunkan persentasenya.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, DTI adalah cara efektif bagi kreditur untuk menentukan apakah nasabah layak memperoleh kredit.
Nah, jika ingin memperoleh kredit dengan mudah, layanan pinjaman Bank OCBC NISP adalah pilihan yang tepat.
Bank OCBC NISP menyediakan beberapa jenis pinjaman, mulai dari kredit pemilikan rumah, multi guna, pembelian mobil, hingga agunan.
Melalui layanan pinjaman tersebut, Sobat OCBC NISP bisa memenuhi kebutuhan finansial dengan lebih mudah.
Tunggu apa lagi, yuk, dapatkan solusi untuk memenuhi kebutuhan finansial bersama OCBC NISP!
Baca juga: Cara Menghadapi Debt Collector & Bedanya dengan Debt Collection