Investasi langsung adalah proses penanaman modal demi keuntungan jangka panjang.
Investasi langsung adalah salah satu jenis investasi yang sering kali menjadi pilihan investor untuk memperoleh keuntungan jangka panjang.
Dalam penanaman modal jenis ini, investor secara langsung membeli saham atau aset yang dianggap memiliki potensi keuntungan tinggi di masa depan.
Nah, untuk memahami investasi langsung lebih lanjut, yuk simak uraian di bawah ini!
Investasi langsung adalah proses penanaman modal oleh suatu pihak ke dalam sebuah bisnis atau aset dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan jangka panjang.
Melalui hal ini, investor secara aktif terlibat dalam pengelolaan investasi dan memiliki kendali langsung terhadap keputusan investasi yang diambil.
Investasi langsung dapat berupa pembelian saham perusahaan, pembangunan properti, mendirikan bisnis baru, atau memperluas usaha yang sudah ada.
Investasi ini berbeda dengan investasi tidak langsung, di mana investor tidak terlibat dalam pengelolaan dan hanya membeli saham, obligasi, atau aset lain melalui pasar keuangan.
Adapun contoh perusahaan yang melakukan investasi langsung adalah Hyundai. Yap, Hyundai termasuk ke dalam Foreign Direct Investment (FDI) atau perusahaan asing yang melakukan penanaman modal.
Seperti yang pernah dibahas pada blog OCBC NISP sebelumnya, Hyundai berkomitmen mengalokasikan dana investasi sebesar US$1,55 miliar di Indonesia.
Investasi langsung dan investasi tidak langsung memiliki perbedaan dalam cara investor terlibat akan pengelolaan atau tingkat kontrol yang dimiliki.
Berikut adalah beberapa perbedaan antara investasi langsung dan investasi tidak langsung, di antaranya:
Untuk mengetahui perbedaannya, berikut ini kelebihan serta kekurangan investasi langsung dan tidak langsung, di antaranya yaitu:
Mengingat risikonya yang cukup tinggi, salah satu kelebihan investasi langsung adalah investor dapat memperoleh keuntungan lebih besar.
Dalam investasi ini, investor juga memiliki kendali langsung terhadap keputusan yang diambil, sehingga dapat mengurangi risiko dan mengoptimalkan potensi keuntungan jangka panjang.
Sementara itu, di sisi lain investasi langsung juga memiliki kekurangan. Adapun kelemahan investasi langsung adalah membutuhkan waktu, usaha, ataupun sumber daya untuk melakukan analisis, pemantauan, dan pengelolaan.
Investor harus memiliki pengetahuan dan keterampilan cukup dalam industri atau bisnis yang mereka investasikan.
Kemudian, investasi langsung memiliki risiko yang lebih tinggi dan harus siap menghadapi kemungkinan kerugian atau kegagalan bisnis.
Terakhir, investasi langsung biasanya membutuhkan jumlah modal yang lebih besar daripada investasi tidak langsung.
Hal ini juga bisa menjadi hambatan bagi para investor dengan keterbatasan modal.
Baca juga: Keputusan Investasi: Dasar, Tahapan, dan Tips Melakukannya
Investasi tidak langsung, juga dikenal sebagai investasi portofolio. Adapun salah satu kelebihan investasi tidak langsung adalah kemudahan dalam melakukan investasi.
Investor dapat membeli saham, obligasi, atau aset lain melalui pasar keuangan dengan mudah dan cepat.
Investasi tidak langsung juga memberikan diversifikasi yang lebih baik karena investor dapat mengalokasikan dana mereka ke berbagai jenis aset dan perusahaan.
Namun, di sisi lain investasi tidak langsung juga memiliki kekurangan. Pertama, investor tidak memiliki kendali langsung terhadap keputusan investasi yang diambil.
Keputusan investasi diambil oleh manajer investasi atau tim profesional yang mengelola portofolio.
Oleh karena itu, investor tidak memiliki pengaruh langsung terhadap operasional perusahaan atau aset yang mereka investasikan.
Kemudian, investasi tidak langsung cenderung memiliki keuntungan yang lebih rendah dibandingkan investasi langsung.
Hal ini disebabkan oleh biaya transaksi, biaya manajemen, dan keuntungan yang harus dibagikan dengan investor lain dalam portofolio investasi.
Berikutnya, salah satu contoh investasi langsung adalah pembangunan properti.
Seorang investor dapat membeli lahan dan membangun properti seperti gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, atau apartemen sebagai bentuk investasi langsung.
Investasi ini nantinya akan melibatkan pengembangan, konstruksi, dan pengelolaan properti tersebut.
Selanjutnya, contoh investasi tidak langsung adalah membeli unit penyertaan reksa dana.
Reksa dana merupakan wadah yang digunakan untuk mengumpulkan dana dari sejumlah investor dengan tujuan investasi serupa.
Nantinya, reksa dana akan dikelola oleh manajer investasi yang bertanggung jawab untuk mengelola portofolio investasi tersebut.
Selain perbedaan antara investasi langsung dan tidak langsung, terdapat pula beberapa jenis investasi langsung yang perlu Sobat OCBC NISP ketahui, di antaranya adalah:
Salah satu jenis investasi langsung adalah investasi yang diperjualbelikan di pasar.
Contohnya termasuk saham preferen, logam mulia, dan properti seperti tanah, rumah, ataupun apartemen.
Investasi ini memberikan fleksibilitas kepada investor untuk membeli atau menjual investasi dengan mudah dan cepat.
Investor dapat memonitor kinerja investasi mereka secara aktif dan mengambil keputusan berdasarkan kondisi pasar yang berubah-ubah.
Investasi yang diperjualbelikan juga memberikan likuiditas tinggi, karena investor dapat dengan cepat mengubah investasi mereka menjadi uang tunai jika diperlukan.
Baca juga: Kriteria Investasi: Pengertian, Macam-Macam, dan Contohnya
Jenis berikutnya dari investasi langsung adalah investasi yang tidak diperjualbelikan.
Sesuai namanya, investasi ini membutuhkan komitmen jangka panjang serta tidak dapat dijual kembali dengan cepat.
Adapun contoh investasi yang tidak diperjualbelikan adalah deposito bank dan tabungan.
Saat memutuskan untuk berinvestasi jenis ini, Investor harus siap menghadapi risiko jangka panjang, serta melakukan analisis cermat untuk mempertimbangkan potensi pengembalian.
Beberapa investor mungkin lebih tertarik pada investasi yang diperjualbelikan karena likuiditas dan fleksibilitasnya.
Sementara itu, investor lain mungkin lebih tertarik pada investasi yang tidak diperjualbelikan, karena potensi keuntungan jangka panjangnya cenderung lebih tinggi.
Itulah informasi seputar investasi langsung mulai dari pengertian hingga jenis-jenisnya.
Dapat disimpulkan bahwa investasi langsung adalah salah satu jenis penanaman modal untuk memperoleh keuntungan jangka panjang.
Selain itu, investasi langsung bisa menjadi pilihan aman bagi pemula yang baru terjun ke dalam dunia ini.
Nah, jika tertarik untuk mulai terjun dalam dunia penanaman modal, Sobat OCBC NISP bisa gunakan fitur Life Goals OCBC NISP untuk berinvestasi dengan berbagai macam pilihan produk mulai dari Rp20.000/hari.
Yuk, kelola keuangan Anda dengan bijak dan raih tujuan finansial bersama OCBC NISP!
Baca juga: Surat Perjanjian Investasi: Manfaat, Jenis, dan Contohnya