Krisis moneter adalah kondisi terpuruknya perekonomian suatu negara.
Krisis moneter adalah penurunan kondisi perekonomian suatu negara yang dapat memberikan dampak pada berbagai aspek.
Kondisi ini sendiri pernah dialami Indonesia dan berbagai negara lainnya di dunia, khususnya pada tahun 1997 lalu.
Selain menyebabkan sistem ekonomi terhambat, krisis moneter juga menimbulkan berbagai kekacauan dan kerusuhan masyarakat.
Lantas, apa saja penyebab krisis moneter? Yuk, simak penjelasan lengkapnya pada ulasan berikut ini!
Pengertian krisis moneter adalah kondisi terpuruknya perekonomian suatu negara yang menyebabkan harga-harga aset mengalami penurunan tajam.
Selain itu, krisis keuangan juga bisa membuat masyarakat tidak bisa melunasi utang dan industri perbankan kekurangan likuiditas.
Kondisi krisis moneter tentunya akan memicu kepanikan masyarakat sehingga mereka berlomba-lomba menjual aset dan menarik dana dari rekening tabungan.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari risiko kerugian karena harga aset yang terus menurun apabila tetap disimpan.
Tindakan tersebut selanjutnya akan berdampak buruk pada pasar saham, pemerintah, serta menimbulkan krisis mata uang.
Krisis moneter adalah kondisi yang menyebabkan seluruh masyarakat mengalami kesulitan, khususnya dalam bidang perekonomian.
Adapun ciri-ciri negara yang sedang mengalami krisis moneter, di antaranya yaitu:
Baca juga: Bunga Andaian: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menghitungnya
Adapun beberapa hal yang menjadi penyebab krisis moneter adalah sebagai berikut.
Krisis moneter yang pernah terjadi di Indonesia ditandai dengan menurunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya dolar Amerika Serikat.
Salah satu penyebab merosotnya nilai tukar rupiah adalah adanya permainan spekulan dari dalam dan luar negeri yang tidak hanya menggunakan dana pribadi, namun juga meminjam dari bank.
Saat itu, mata uang rupiah mengalami penurunan drastis dari Rp2.450 per dolar AS pada Juni 1997 menjadi Rp13.513 per dolar AS pada Januari 1998.
Hal ini tak dapat diantisipasi, bahkan devisa negara juga tidak mampu untuk menahan gempuran terhadap kemerosotan tersebut.
Suatu negara tentunya membutuhkan dana segar dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dan mendesak.
Namun, apabila terlalu bergantung pada utang dari luar negeri, hal ini bisa berakibat buruk, terutama jika terjadi penurunan mata uang.
Terlebih apabila dana tersebut digunakan untuk melakukan spekulasi atau mengambil keuntungan jangka pendek dalam jumlah besar.
Hal ini bisa menyebabkan kestabilan ekonomi menjadi menurun drastis dan memicu terjadinya krisis moneter.
Salah satu sebab terjadinya krisis moneter adalah kepanikan yang dialami perbankan sehingga melakukan pembatasan pinjaman.
Seperti yang diketahui, bank merupakan sumber keuangan eksternal yang penting bagi seluruh negara.
Jika ada hal yang merugikan bank, misalnya dengan tingkat default lebih tinggi dari harapan, maka mereka akan mengurangi pinjamannya untuk menghindari kebangkrutan.
Tindakan tersebut tentunya berdampak negatif pada perekonomian negara dan memicu terjadinya krisis keuangan.
Baca juga: Mengenal the Great Depression: Krisis Ekonomi Paling Buruk
Selanjutnya, faktor lain penyebab adanya krisis moneter adalah kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Hal ini tentu membuat kegiatan bisnis menjadi kurang menguntungkan dan menurunkan minat debitur untuk meminjam modal.
Kenaikan suku bunga yang tinggi secara tidak langsung juga akan menurunkan gairah para pelaku industri untuk menjalankan bisnisnya.
Sektor produksi adalah elemen penting yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Maka dari itu, agar sektor produksi bisa berjalan lancar, maka struktur di dalamnya harus kuat.
Sebab, struktur yang tidak seimbang pada sektor produksi akan membuat harga barang menjadi meningkat dan masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya.
Penyebab lain dari krisis moneter adalah adanya gejolak politik yang bisa memberikan dampak buruk pada perekonomian.
Misalnya, konflik antar suku yang ada di Afrika, perebutan kekuasaan di Afghanistan, serta kudeta di Myanmar.
Hal tersebut akan memicu terjadinya ketidakstabilan kondisi perekonomian. Di saat yang bersamaan, masyarakat juga akan menjadi kesulitan untuk bekerja karena kondisi negaranya kurang aman.
Baca juga: 5 Penyebab Terjadinya Krisis Ekonomi pada Akhir Tahun 1997
Krisis moneter adalah permasalahan yang memberikan dampak besar bagi pemerintah, masyarakat, dan perbankan.
Adapun beberapa dampak yang bisa ditimbulkan oleh krisis moneter, di antaranya:
Akibat krisis moneter, banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan karena tidak mampu membayar utang dan kekurangan bahan baku impor.
Pasalnya, krisis moneter adalah kondisi yang membuat perusahaan harus membeli bahan baku dengan mata uang asing karena nilai rupiah menurun.
Secara tidak langsung, alhasil ini akan mendorong perusahaan untuk mengurangi tenaga kerja sehingga kemiskinan pun meningkat.
Turunnya nilai rupiah juga berdampak pada bank yang mengalami kredit macet dan memicu terjadinya kegagalan bisnis serta utang.
Hal ini tentu merugikan masyarakat karena bank telah kehilangan fungsinya untuk menjadi tempat penyimpanan uang yang aman.
Krisis ekonomi yang semakin parah akan membuat gejolak politik semakin meningkat dan memicu terjadinya aksi demonstrasi besar-besaran.
Tidak jarang, hal tersebut juga bisa menyebabkan kerusuhan dan jatuhnya korban-korban yang tidak bersalah.
Demikian informasi seputar pengertian krisis moneter, faktor penyebab, serta dampaknya bagi pemerintah dan masyarakat.
Dapat disimpulkan, krisis moneter adalah kondisi menurunnya perekonomian yang biasanya ditandai dengan menurunnya nilai tukar rupiah dan meningkatnya utang negara.
Maka dari itu, penting untuk melakukan diversifikasi agar aset yang Anda miliki tidak hanya tersimpan dalam satu jenis investasi saja.
Anda bisa memanfaatkan layanan Wealth Management dari Bank OCBC NISP. Ada berbagai jenis produk yang bisa anda pilih, seperti reksadana, obligasi, dan lainnya.
Anda juga dapat membuat perencanaan keuangan masa depan yang berkaitan dengan pendidikan anak, kesehatan, serta dana pensiun.
Yuk, investasikan dana Sobat OCBC NISP secara tepat dan rencanakan masa depan bersama Bank OCBC NISP!
Baca juga: 10 Tips Menghadapi Inflasi Agar Keuangan Tetap Terlindungi