Teori Pertumbuhan Ekonomi Menurut Ahli, Klasik sampai Modern

8 Feb 2023

Berikut berbagai teori pertumbuhan ekonomi dari sudut pandang para ekonom!

Teori pertumbuhan ekonomi dapat menjelaskan bagaimana kondisi perekonomian suatu wilayah mengalami peningkatan.

Teori tersebut perlu dipahami karena dapat menjadi bahan rujukan bila sewaktu-waktu perlu membuat kebijakan ataupun memprediksi kondisi ekonomi.

Pasalnya, teori-teori yang ada merupakan hasil pengalaman empiris para ahli ekonom di masa lalu terhadap pertumbuhan ekonomi.

Artikel ini akan menjelaskan berbagai macam jenis teori ekonomi menurut para ahli, yuk ikuti sampai akhir!

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah kondisi saat masyarakat suatu wilayah atau negara mengalami peningkatan pendapatan karena adanya kenaikan produksi barang dan jasa.

Pertumbuhan ekonomi ini penting dihitung setiap tahunnya karena dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan pembangunan ekonomi di masyarakat.

Adapun tingkat pertumbuhan ekonomi pada umumnya diukur dengan menghitung Produk Domestik Bruto (PDB) ataupun Produk Nasional Bruto (PNB).

Dengan mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, pemerintah dapat merencanakan penerimaan negara maupun pembangunan di masa mendatang.

Di samping itu, bila pertumbuhan ekonomi kurang baik, pemerintah dapat menjadikannya sebagai landasan untuk meminta bantuan dana dari pihak internasional demi terpenuhinya kebutuhan negara.

Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat melalui berbagai sudut pandang, entah itu dari jumlah penduduk, inovasi masyarakat, dan lain sebagainya.

Hal tersebut telah dipikirkan oleh para ahli ekonomi dengan mempertimbangkan temuan-temuan nyata.

Macam-macam teori pertumbuhan ekonomi menurut para ahli diklasifikasikan menjadi empat, yaitu klasik, neoklasik, historis, dan modern.

Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik

Teori pertumbuhan ekonomi klasik adalah sudut pandang yang diungkapkan oleh para ahli dengan fokus pada jumlah penduduk. Berikut teori-teorinya:

1. Adam Smith

Adam Smith merumuskan teori pertumbuhan ekonomi miliknya dalam buku berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.

Menurut pandangan Adam Smith, pertambahan populasi penduduk akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan perekonomian.

Pertambahan tersebut diyakini dapat memperluas pasar dan diversifikasi maupun spesialisasi peran.

Baca juga: Bonus Demografi adalah: Pengertian, Dampak, dan Strategi

2. David Ricardo

Bertolak belakang dengan pendapat Adam Smith, David Ricardo berpendapat bahwa pertambahan populasi justru mengakibatkan kelebihan tenaga kerja sehingga upah yang diberikan menurun.

Upah tersebut digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum para pekerja. Alhasil, kondisi ekonomi akan stagnan.

Teori pertumbuhan ekonomi klasik ini dirumuskan oleh David Ricardo dalam buku berjudul The Principles of Political and Taxation.

3. Thomas Robert Malthus

Robert Malthus memiliki pandangan yang tidak jauh berbeda dengan David Ricardo, di mana menurutnya pertambahan populasi dapat menyebabkan krisis pangan.

Akibatnya, harga pangan di pasaran pun akan meningkat karena tidak semua orang memiliki akses terhadap pangan.

Teori Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik

Dalam teori pertumbuhan ekonomi neoklasik, faktor pertumbuhan ekonomi negara dilihat dari tiga hal, yaitu penduduk, kewirausahaan, dan investasi. Berikut teori-teorinya:

1. Joseph Schumpeter

Menurut Joseph Schumpeter, ekonomi suatu negara dapat meningkat apabila pengusaha membuat inovasi dan kombinasi baru terkait proses produksi maupun investasi bisnisnya.

Dalam teori ini, kemajuan teknologi sangat ditentukan oleh jiwa kewirausahaan masyarakat yang mampu melihat peluang usaha dan memperluas usaha.

Dengan demikian, tersedia lapangan kerja tambahan untuk menyerap jumlah tenaga kerja yang selalu bertambah di setiap tahun.

2. Robert M. Solow

Dalam pandangan Robert M. Solow, ada empat faktor utama produksi, yaitu manusia, teknologi modern, akumulasi modal, dan hasil.

Solow berpendapat bahwa pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif ataupun negatif. Oleh karenanya, pertumbuhan tersebut harus dimanfaatkan sebagai sumber daya produktif.

Selain itu, Solow juga berpendapat bahwa tingkat tabungan berpengaruh pada modal dan hasil. Jika tingkat tabungan tinggi, modal dan hasil juga ikut meningkat.

3. R. F. Harrod dan Evsey Domar

Harrod-Domar memandang bahwa perlu ada pembentukan modal atau investasi demi mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil.

Jadi, semakin banyak ketersediaan modal, produksi barang dan jasa juga dapat mengalami peningkatan.

Baca juga: Pengertian Biaya Produksi, Jenis, & Cara Menghitungnya

Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis

Pada teori pertumbuhan ekonomi historis, para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dicapai melalui tahap-tahapan tertentu. Berikut pandangannya:

1. Frederich List

List berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi dikelompokkan menurut kebiasaan masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidupnya melalui teknik produksi.

Adapun pengelompokannya kebiasaan menurut List adalah sebagai berikut:

  • Masa berburu
  • Beternak dan bertani
  • Bertani dan membuat kerajinan
  • Kerajinan, industri, dan perdagangan.

2. Bruno Hildebrand

Bruno Hildebrand berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi dilihat dari cara pertukaran di tengah masyarakat atau distribusi.

Adapun pengelompokan berdasarkan pandangannya, yaitu sebagai berikut:

  • Masa tukar-menukar barang (barter)
  • Masa tukar-menukar dengan uang (jual beli)
  • Masa tukar-menukar dengan kredit

3. Werner Sombart

Werner Sombart berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat meningkat karena masyarakat memiliki susunan organisasi dan ideologi.

Pengelompokan pada teori pertumbuhan ekonomi Sombart dibagi dalam 3 zaman, yakni:

  • Zaman perekonomian tertutup: Masih terdapat keterbatasan dalam menghasilkan barang dan dilakukan secara kekeluargaan
  • Zaman kerajinan dan pertukaran: Sudah terdapat pembagian kerja di tengah masyarakat
  • Zaman kapitalis: Sudah terdapat pemilik modal

Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern

Teori pertumbuhan ekonomi modern didukung oleh Walt Whitman Rostow. Rostow mengemukakan pandangannya bahwa pertumbuhan ekonomi terbagi dalam 5 tahap, yakni:

  • Masyarakat tradisional: Tahap ketika kegiatan produksi masih sederhana dan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup pribadi.
  • Pra lepas landas: Tahap ketika masyarakat dalam proses transisi penerapan ilmu modern pada pertanian dan industri.
  • Lepas landas: Tahap di mana masyarakat mendorong dan memperkuat pertumbuhan ekonomi secara luas melalui investasi efektif serta tabungan produktif.
  • Dorongan menuju kedewasaan: Tahap saat perekonomian tumbuh secara teratur, lapangan usaha bertambah, serta semakin masifnya penerapan teknologi modern yang diikuti peningkatan investasi dan tabungan.
  • Konsumsi Tinggi: Tahap saat sektor industri memimpin dan pendapatan per kapita riil terus meningkat sehingga konsumsi masyarakat juga meningkat.

Demikian pemaparan mengenai teori pertumbuhan ekonomi menurut para ahli. Dapat dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi bisa dipengaruhi oleh banyak hal.

Dengan begitu, para ekonom melihat kondisi peningkatan ini melalui sudut pandang yang berbeda-beda. Semoga bermanfaat.

Bila Anda masih tertarik menemukan informasi menarik lainnya seputar ekonomi dan perbankan, temukan lebih banyak artikel di blog OCBC NISP!

Baca juga: Kegiatan Ekonomi: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contohnya

Story for your Inspiration

Baca

Tips & Trick - 11 Des 2024

Merdeka dari Hutang dalam Setahun, Gimana Caranya?

Baca

Life Series - 10 Des 2024

Index Literasi Keuangan Gen Z Minim, Benarkah?

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB

Download OCBC mobile