Simak informasi seputar zakat perniagaan dan cara menghitungnya di artikel ini!
Terdapat beberapa jenis zakat dalam Islam yang perlu diketahui serta ketentuannya. Salah satunya adalah zakat perniagaan atau zakat perdagangan. Zakat perniagaan adalah jenis zakat yang berupa aset atau harta yang diperjualbelikan.
Hukum dari zakat perniagaan sendiri mengacu dari Q.S. At-Taubah ayat 103 yang menyebutkan,
“Ambillah zakat dari harta mereka guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Untuk mengetahui lebih lengkap informasi seputar zakat perniagaan atau zakat perdagangan, Anda bisa menyimak informasi di bawah ini.
Dalam praktiknya, orang yang perlu mengeluarkan zakat perniagaan adalah mereka dengan keuntungan dari kegiatan jual beli harta atau aset. Secara umum, jenis zakat ini dikenakan pada aset perdagangan yang dimiliki atau dikelola oleh individu maupun perusahaan.
Berbeda dengan zakat fitrah yang dikeluarkan dari harta dagang, zakat perniagaan adalah zakat yang berasal dari aset usaha dikurangi utang jangka pendek. Dalam hal ini pinjaman yang dimaksud perlu dilunasi dalam waktu satu tahun.
Harta yang termasuk dalam zakat perniagaan adalah semua usaha yang melibatkan aktivitas jual beli, misalnya pertokoan berwujud grosir dan retail. Dalam hitungannya, terdapat tiga elemen yang perlu dicatat, yaitu modal, aktiva lancar, dan utang.
Layaknya tipe zakat lainnya, terdapat syarat zakat perniagaan yang perlu dipenuhi oleh pemilik harta. Untuk mengeluarkan zakat perdagangan atau perniagaan, Anda perlu memiliki aset jual beli yang menghasilkan keuntungan. Adapun beberapa ketentuan zakat perniagaan adalah:
Berbeda dengan zakat fitrah, syarat dan hukum zakat perniagaan pun ditentukan berdasarkan peraturan khusus. Contoh zakat perniagaan bisa dilihat dari bidang usaha yang dimiliki atau dikelola.
Salah satu contoh zakat perniagaan adalah zakat yang dikeluarkan oleh pemilik usaha perabotan kayu. Jumlah yang dikeluarkan perlu disesuaikan dengan hasil jual beli produk selama satu tahun dengan keadaan tertentu.
Untuk memberikan gambaran secara jelas, berikut rincian yang perlu diperhatikan dari contoh zakat perniagaan di atas:
Elemen-elemen tersebut penting diketahui jumlahnya agar prose penghitungan zakat perniagaan bisa dimulai. Untuk mengetahui cara melakukannya, perhatikan pembahasan di bawah ini.
Setelah mengetahui apa itu zakat perniagaan, syarat, dan contohnya, Anda perlu memahami cara menghitungnya dengan tepat. Seperti yang disebutkan sebelumnya, zakat perniagaan memiliki tiga elemen penting, yaitu modal, aktiva lancar, dan utang.
Modal dagang mencakup seluruh harta yang berkontribusi dalam kegiatan perniagaan selama satu tahun pembukuan. Aktiva lancar terdiri dari laba dan piutang dagang yang menambah keuntungan. Utang adalah pinjaman yang digunakan untuk mendorong proses perniagaan.
Rumus penghitungan zakat perniagaan adalah:
Zakat Perniagaan = (modal dagang + aktiva lancar - utang modal) x 2,5%
Perlu diingat bahwa modal investasi seperti bangunan dan tanah tidak termasuk harta yang wajib dizakatkan. Hal tersebut dikarenakan barang tidak berkembang atau termasuk barang tetap.
Mengenal rumus hitungan zakat perniagaan saja tidak cukup untuk membantu Anda memahami hasil akhir yang penting dalam proses pembayarannya. Untuk memahami cara menghitung zakat perniagaan dengan lebih jelas, perhatikan contoh berikut:
Bisnis toko mebel Bu Siti selama satu tahun membuahkan keuntungan sebesar Rp100.000.000. Awalnya Bu Siti membuka toko dengan modal sebesar Rp50.000.000 dan pinjaman dari saudara sebesar Rp25.000.000. Adapun Rp5.000.000 sudah diambil dari kas toko.
Rincian hitungan zakat perniagaan yang harus dibayarkan oleh Bu Siti adalah:
Demikian informasi singkat seputar zakat perniagaan, syarat, dan cara menghitungnya. Pembayaran zakat dari hasil perdagangan bisa dilakukan jika Anda sudah memenuhi syarat yang ditentukan.
Semoga dengan informasi ini, Sobat OCBC NISP bisa mengetahui lebih banyak tentang zakat perniagaan dan bagaimana cara menghitungnya. Yuk kunjungi blog OCBC NISP untuk menambah wawasan tentang isu finansial lainnya!
Baca juga: