Yuk pelajari cara meminimalisir risiko finansial berikut ini.
Dalam kehidupan sehari-hari, tak terkecuali masalah keuangan, tentu kita akan menghadapi yang namanya risiko.
Nah, risiko finansial adalah hal-hal yang sulit untuk dihindari dan bisa berdampak pada kondisi keuangan Anda.
Namun, jangan khawatir, karena risiko finansial masih bisa diminimalisir dengan melakukan manajemen finansial yang baik, seperti investasi.
Karena itu, lebih dulu pahami pengertian, jenis-jenis dan contohnya dalam artikel berikut ini. Yuk simak!
Pengertian risiko finansial adalah dampak kerugian yang terjadi pada keuangan. Risiko finansial adalah hal yang sangat mungkin terjadi terutama jika ada aktivitas keuangan.
Adapun teknik pengukuran risiko finansial di antaranya dengan menggunakan Value at Risk (VaR), stress testing, credit rating, credit metrics, pengukuran jangka waktu, dan lain sebagainya.
Untuk mencegah atau mengurangi dampak dari risiko finansial, orang yang terlibat dalam kegiatan keuangan perlu mengimplementasikan manajemen risiko finansial dengan baik.
Risiko finansial adalah hal yang dapat terjadi karena berbagai sebab. Berikut penjelasan tentang jenis-jenis risiko finansial berdasarkan sumber, sifat, dan jangka waktunya:
Risiko finansial dapat dilihat dari sumbernya. Adapun jenis sumbernya, yaitu pendapatan, aset, pengeluaran, dan utang. Berikut penjelasan jenis risiko finansial berdasarkan sumbernya:
Risiko pendapatan adalah kerugian yang terjadi karena ketidakmampuan dalam memperoleh pendapatan. Contoh risiko ini yaitu cacat fisik, pemutusan hubungan kerja, dan kematian.
Risiko aset berkaitan dengan kepemilikan harta seseorang atau perusahaan.
Risiko finansial yang mungkin terjadi pada jenis ini misalnya kehilangan investasi, kurangnya jumlah tabungan masa depan, pencurian aset, inflasi, dan depresiasi.
Dalam keuangan, sumber pendapatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Namun, kebutuhan yang jumlahnya lebih besar dari pendapat akan berdampak pada kerugian dari sisi pengeluaran.
Contoh risiko jenis ini yaitu ketika perlu mengeluarkan uang lebih besar dibandingkan ekspektasi dalam perencanaan keuangan.
Jenis risiko ini terjadi akibat seseorang atau perusahaan memiliki utang.
Contoh hal yang disebabkan karena utang dalam risiko keuangan adalah besarnya suku bunga atau tingginya denda akibat keterlambatan dalam melakukan pembayaran.
Baca juga: Risiko Usaha: Pengertian, Jenis, dan Cara Identifikasinya
Berdasarkan sifatnya, jenis-jenis risiko finansial diklasifikasi menjadi tiga. Berikut penjelasan tentang jenis-jenis risiko finansial yang dilihat dari sifatnya:
Risiko murni adalah risiko yang menimbulkan kerugian secara murni. Contoh risiko ini yaitu ketika motor yang digunakan mogok, maka tidak dapat dipakai untuk bekerja.
Risiko spekulatif terjadi karena keuntungan yang sangat kecil.
Misalnya seseorang ingin berinvestasi hanya karena ikut-ikut tren tanpa mengetahui profil risiko dan produknya, risikonya adalah keuntungan yang didapat tidak optimal.
Risiko dinamis adalah dampak kerugian yang disebabkan oleh kondisi ekonomi, misalnya fluktuasi, inflasi, depresiasi, dan lainnya.
Sementara risiko statis disebabkan oleh hal-hal yang tidak berhubungan dengan kondisi ekonomi, contohnya seperti gempa dan kebakaran.
Risiko fundamental terjadi jika dampak kerugiannya luas, misalnya seperti bencana alam.
Sedangkan risiko khusus terjadi secara pribadi atau dampaknya dirasakan lingkungan tertentu, misalnya kebakaran yang merambat satu baris kontrakan rumah.
Risiko finansial adalah hal yang dapat terjadi dalam jangka pendek maupun panjang. Berikut adalah penjelasan tentang risiko finansial jika dilihat dari jangka waktunya:
Risiko jangka pendek umumnya berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari misalnya kehilangan dan sakit. Risiko kehilangan dapat terjadi akibat kelalaian atau masalah sistem keamanan.
Agar tidak mengurangi aset maupun pendapatan, risiko ini dapat dicegah dengan berhati-hati, memilih sistem keamanan yang baik, dan menggunakan asuransi.
Risiko jangka pendek karena sakit dapat menyebabkan penurunan produktivitas seseorang yang akhirnya berdampak pada berkurangnya hasil.
Risiko sakit dapat dicegah dengan menjaga kesehatan ataupun diatasi menggunakan asuransi kesehatan.
Risiko finansial dalam jangka waktu panjang adalah risiko yang tidak bisa dicegah maupun diatasi. Contoh risiko jenis ini adalah kematian. Kematian adalah hal yang tidak bisa diprediksi dan dihindari.
Oleh karena itu, jika kematian menimpa seseorang yang terlibat dalam pengelolaan keuangan dan tidak ia tidak bisa digantikan, maka dampaknya akan panjang.
Baca juga: Apa Itu Risiko Kredit? Definisi, Jenis, dan Cara Manajemennya
Manajemen risiko finansial adalah upaya untuk mengelola keuangan agar risiko-risiko yang mungkin terjadi dapat dihindari.
Berikut adalah cara yang dapat diterapkan untuk menghindari atau meminimalisir risiko finansial:
Risiko finansial adalah hal yang dapat dicegah dengan pembuatan rencana finansial. Rencana finansial akan memberikan informasi tentang pendapatan yang dapat dioptimalkan.
Perencanaan finansial juga bisa memberi informasi tentang pengeluaran yang harus dikurangi.
Jika rencana finansial dibuat dan dimanfaatkan dengan baik, kemungkinan terjadinya risiko-risiko finansial dapat dihindari.
Asuransi dapat dijadikan jaminan jika terjadi musibah pada suatu keluarga yang memengaruhi kondisi keuangannya.
Beberapa asuransi yang bisa dipertimbangkan untuk meminimalisir risiko tersebut di antaranya adalah asuransi pendidikan, kesehatan, kecelakaan, dan kematian.
Risiko finansial adalah hal yang dapat terjadi secara tak terduga. Oleh karena itu, penting bagi seseorang atau suatu perusahaan memiliki dana darurat yang bisa dipakai sewaktu-waktu.
Jika keadaan mendesak, dana darurat ini dapat membantu menghindari risiko finansial.
Utang dapat memberikan beban keuangan. Risiko utang bagi finansial juga sangat merugikan. Dengan demikian, utang menjadi hal yang harus dihindari.
Untuk menghindari risiko finansial, investasi adalah hal yang harus dilakukan. Dana yang diinvestasikan tidak akan tergerus inflasi maupun depresiasi.
Di samping itu, investasi juga membantu dalam mencapai tujuan dan kebebasan finansial.
Ada banyak contoh permasalahan yang berkaitan dengan risiko finansial di sekitar kita.
Salah satu contoh risiko finansial adalah ketika seorang ayah yang bertanggung jawab mencari nafkah untuk pemasukan keluarganya meninggal dunia.
Hal ini menyebabkan kurangnya jumlah pemasukan seperti biasa dan dapat mengakibatkan ketimpangan ekonomi. Risiko finansial ini bisa diatasi apabila keluarga tersebut menggunakan asuransi jiwa.
Demikian penjelasan mengenai apa itu risiko finansial. Mengingat hal ini cenderung bersifat tak terduga, maka akan lebih baik jika Anda mulai menerapkan manajemen risiko dari sekarang untuk meminimalisir dampak buruk ya.
Yuk simak Blog OCBC NISP lebih lanjut untuk tahu tips lainnya!
Baca juga: Pengertian Manajemen Risiko, Tujuan, Manfaat, & Jenisnya