Mengenal apa itu retail banking beserta manfaat, jasa dan perbedaannya dengan corporate banking.
Retail banking adalah lembaga keuangan yang penawaran produknya berfokus pada nasabah secara individu atau badan usaha skala kecil. Hadirnya jenis bank berikut memberikan dampak signifikan terhadap jalannya perekonomian negara.
Umumnya, jenis lembaga keuangan ini memberikan 3 jasa perencanaan finansial yang dapat ditemukan dalam jaringan bank komersial. Nah, ingin tahu lebih jelas tentang apa itu retail banking? Yuk simak ulasannya di bawah ini!
Retail banking adalah jenis bank yang menyediakan layanan finansial pada pihak konsumen secara langsung. Berbeda dengan institusi keuangan lainnya, nasabah dalam konteks ini merupakan individu atau badan usaha skala kecil.
Selain pengertian di atas, istilah lain dari retail banking adalah personal banking karena pelayanannya bersifat one on one dengan konsumen.
Lembaga keuangan berikut menawarkan beberapa jasa pada nasabah, salah satunya yaitu perizinan pengelolaan uang klien secara individu.
Dua contoh konsumen retail banking adalah pialang saham serta pihak perbankan swasta. Fasilitas yang ditawarkan pada klien juga akan disesuaikan dengan tingkat pendapatan dan riwayat transaksi secara individu dengan bank.
Berbeda dengan versi lain seperti beneficiary bank, retail banking adalah lembaga keuangan yang mengatur dan melaksanakan segala transaksi secara satu arah sehingga tidak membutuhkan campur tangan institusi pendukung.
Sehubungan dengan itu, retail banking adalah satu dari macam-macam lembaga keuangan yang memiliki koneksi erat dengan teknologi. Jenis institusi berikut juga berpartisipasi dalam kepopuleran mesin ATM hingga mobile banking.
Fokus dari mayoritas retail banking adalah mendirikan cabang di lebih banyak tempat strategis guna meningkatkan pelayanan konsumen sembari terus memperbaiki sistem manajemen serta operasionalnya.
Tujuan adanya retail banking adalah melayani kebutuhan individu ataupun perusahaan skala kecil secara eksklusif. Hadirnya institusi berikut secara tidak langsung mendukung pertumbuhan ekonomi negara karena dengan bantuannya, semakin banyak bidang usaha yang bisa terbentuk.
Sumber dana debitur retail banking adalah deposito yang memungkinkan institusi tersebut memenuhi permintaan pinjaman klien. Melalui besaran uang berikut, pihak bank akan menentukan nilai bunga tinggi daripada jumlah dipinjamkan.
Perlu dipahami bahwa hal ini tidak merugikan nasabah karena pada akhirnya, ketika ada perusahaan yang menyimpan dana besar di retail banking, jumlah dana tersebut akan diputar sehingga dapat membantu debitur mencukupi kebutuhan pinjaman modal usaha.
Bagi pengusaha yang tidak memiliki modal, maka dapat melakukan pinjaman pada retail banking dengan total kisaran maksimal Rp20.000.000. Dengan proses perputaran berikut, perekonomian masyarakat dapat digerakkan.
Memiliki prioritas yang berbeda jika dibandingkan dengan lembaga keuangan pada umumnya, jenis retail banking menawarkan 3 bentuk jasa yang sering ditemukan dalam jaringan bank komersial, informasinya sebagai berikut:
Umumnya, retail banking membantu pelanggan untuk menyimpan dan mengelola uangnya dalam bentuk akun simpanan, sertifikat deposito, atau produk keuangan lainnya.
Selain bertujuan untuk mengamankan dana nasabah, saran penempatan uang berikut berhubungan dengan besarnya potensi keuntungan dari tingkat pengembalian.
Saat ini, transaksi keuangan cashless dengan penggunaan mobile banking serta penarikan uang melalui mesin ATM masih banyak diminati nasabah sehingga pemeriksaan akun perlu dilakukan secara rutin guna memastikan keamanannya.
Sehubungan dengan itu, selain menawarkan produk finansial, retail banking juga memberikan layanan pengecekan akun secara online atau offline dan kartu debit bagi pelanggan.
Dengan adanya jasa ini, nasabah dapat mengatur keuangannya secara personal dengan akses ke akun dan kartu debit yang dimiliki.
Selain membantu nasabah dalam pengelolaan finansial yang menguntungkan, retail banking juga memberikan tawaran pinjaman atau kredit sesuai dengan kebutuhan setiap klien. Umumnya, target penawaran produk kredit adalah pelanggan yang memiliki keinginan untuk membayar rumah atau membeli mobil dengan cicilan
Walaupun sama-sama memberikan layanan terbaik pada nasabah, nyatanya retail banking dan corporate banking memiliki perbedaan yang cukup signifikan, salah satunya terkait dengan kepentingan pelanggan.
Konsumen corporate banking umumnya tidak diklasifikasikan. Maksudnya, seluruh nasabah yang berasal dari badan usaha skala kecil, menengah, dan besar atau konglomerat sekalipun dapat menikmati layanannya.
Selain itu, yang termasuk dalam layanan corporate banking adalah pengelolaan modal kerja, penyewaan khusus untuk peralatan perusahaan, pengkonversian mata uang, analisis aset riil, penataan utang, dan ekuitas serta evaluasi portofolio dalam kegiatan investasi.
Melihat fasilitasnya yang lebih beragam, maka dapat disimpulkan bahwa corporate banking merupakan salah satu jenis bank yang telah berpengalaman dalam membantu nasabah pada kegiatan investasi.
Sementara itu, ciri khas retail banking ada pada pelayanan yang dikhususkan untuk nasabah secara individu dan dalam skala kecil sehingga varian tawaran jasanya pun disesuaikan dengan mayoritas kebutuhan personal klien.
Sederhananya, retail banking adalah bagian dari beberapa divisi bank yang terpisah dan biasanya memiliki cabang di beberapa kota besar. Hal ini dikarenakan sistem pelaksanaan jenis lembaga keuangan berikut berkaitan erat dengan teknologi.
Sekian ulasan tentang pengertian retail banking dan kegunaannya. Jika Sobat OCBC NISP ingin mengetahui lebih banyak tentang instrumen keuangan, jangan lupa pantau blog OCBC NISP untuk informasi menarik lainnya!
Baca Juga: