Bagaimana sejarah mata uang bisa tercipta? Yuk simak pembahasannya!
Mata uang adalah satuan harga sebagai pembayaran yang sah untuk tiap-tiap negara. Masing-masing nilainya juga berbeda. Karena itu, ada mata uang terendah di dunia hingga tertinggi. Pemeringkatan tersebut dipengaruhi oleh nilai tukarnya.
Nah, Sobat OCBC pasti sudah mengenal beberapa mata uang di dunia. Namun, apakah Anda sudah paham apa sebenarnya pengertian, sejarah hingga fungsi dari mata uang itu sendiri? Jika belum, yuk simak informasi berikut ini!
Mata uang adalah alat pembayaran dan melakukan transaksi ekonomi di suatu negara. Nilainya pun berbeda-beda antara negara satu dengan negara lainnya. Perbedaan antara nilai mata uang suatu negara dengan negara lainnya disebut dengan kurs.
Lalu, istilah apresiasi mata uang adalah apabila ada kenaikan nilai mata uang negara sendiri terhadap nilai mata uang asing. Kebalikannya, devaluasi mata uang adalah ketika ada penurunan nilai mata uang sendiri jika dibandingkan dengan nilai mata uang asing.
Adapun yang mengawasi peredaran sekaligus sebagai produsen utama dari mata uang adalah tugas bank sentral atau otoritas keuangan suatu negara.
Lalu bagaimana mata uang itu bisa digunakan sebagai alat pembayaran yang sah seperti sekarang? Berikut penjelasannya.
Mata uang sah di Indonesia adalah rupiah. Bahkan, rupiah Indonesia menjadi tanda kedaulatan negara yang wajib seluruh warga Indonesia hormati dan banggakan. Adapun undang undang yang mengatur mengenai mata uang adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011.
Sejarah mata uang Indonesia dapat ditarik ke masa pra kemerdekaan dan penjajahan negara Kincir Angin, dimana gulden, mata uang Belanda, adalah alat tukar yang digunakan di Indonesia. Memasuki tahun 1942 dan penjajahan Jepang, jenis mata uang militer atau gun pyo menjadi alat transaksi bersamaan dengan gulden.
Kemerdekaan Indonesia dan kekalahan Jepang mengembalikan kedudukan Belanda bersama dengan sekutu. Selain itu, mata uang dari Nippon ditarik dan diganti dengan uang Netherlands Indies Civil Administration (NICA). Di tahun 1945, Indonesia melarang penggunaan jenis mata uang NICA.
Pada tahun 1946, mata uang pertama yang diterbitkan oleh Indonesia adalah Oeang Republik Indonesia (ORI), dan hanya berlaku sampai Januari 1950 dengan uang Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai gantinya. Bersama singkatnya pemerintahan RIS dan kembalinya bentuk NKRI, jenis mata uangnya juga berhenti digunakan pada Agustus 1950.
Dengan terbukanya perekonomian negara dan mulai mudah terpengaruh dinamika keuangan global, kebijakan diadakan untuk menarik peredaran uang yang terlalu banyak di Indonesia. Lalu pada tahun 1953, Bank Indonesia menggantikan De Javasche Bank dan menerbitkan jenis mata uang rupiah.
Sejarah dunia khususnya dalam mata uang adalah hal berkaitan dengan perkembangan adab manusia. Pada zaman dahulu, mata uang adalah hal yang tidak diperlukan lantaran kebutuhan penduduk dunia ada pada sumber daya alam berlimpah.
Ketika sumber daya alam menipis dan jumlah populasi manusia meningkat, masyarakat harus memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan kegiatan tukar-menukar barang atau barter.
Kemajuan zaman membawa manusia untuk membuat alat tukar walaupun belum berupa mata uang. Ketika manusia mulai mampu mempelajari huruf dan tulisan, mata uang ditemukan sebagai alat transaksi.
Umumnya, fungsi mata uang adalah sebagai alat tukar. Walau begitu, tiap-tiap negara memiliki mata uangnya sendiri dengan nilai berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor.
Mata uang satu pun dapat ditukar dengan mata uang lainnya.
Nilai tukar mata uang adalah pengertian dari kurs. Kurs ini bisa mengalami naik dan turun setiap harinya. Lalu apa saja yang mempengaruhi perubahan nilai tersebut? Berikut penjelasan singkatnya.
Jika mata uang adalah sebagai alat transaksi dengan nilai tukar yang berbeda-berbeda, lantas apa saja mata uang terendah dan tertinggi di dunia? Simak ulasan berikut.
Mata uang terendah di dunia ada pada Venezuelan Sovereign Bolívar milik negara Venezuela. Negara yang memiliki tingkat inflasi paling rendah di dunia ini memiliki nilai terendah dengan 1 USD setara 1.552.540 VES.
Selanjutnya, Iranial Iran mempunyai nilai tukar 1 USD sama dengan 41.908 IRR. Negara di urutan kedua mata uang terendah di dunia ini memiliki perkembangan pasar gelap yang pesat akibat kebijakan pemerintah Iran membatasi akses mata uang asing bagi warga negaranya.
Vietnamese Dong (VND) menjadi negara dengan mata uang terendah di dunia selanjutnya. Hal ini dikarenakan perekonomiannya yang bergantung pada pertanian dan belum bersentralisasi di ekonomi pasar. Nilai tukar 1 USD dengan Vietnamese Dong adalah 23.002 VND.
Mata uang dalam peringkat ketiga tertinggi di dunia adalah Riyal milik negara timur tengah, Oman. Kekuatannya dilandaskan perekonomian negara yang bertumpu pada sumber daya alamnya yang berlimpah. 1 riyal Oman setara dengan 2,6 dolar AS.
Dinar Bahrain merupakan negara di urutan kedua dengan nilai mata uang tertinggi di dunia. 1 BHR sama dengan 2,65 dolar AS. Perekonomian kuat serta pendapatan tinggi dari sektor energi dan gas berkontribusi ke tingginya nilai mata uang ini.
Nilai mata uang tertinggi di dunia ada pada Dinar Kuwait. Perekonomian yang stabil dan tingginya permintaan pasokan minyak dari negara ini menjadi penyebab kekuatan kurs Kuwait. 1 KWD setara dengan 3,32 Dolar AS.
Itulah informasi lengkap dari OCBC NISP mengenai pengertian, fungsi hingga sejarah mata uang. Setidaknya, informasi ini dapat menambah pengetahuan Anda tentang perekonomian di dunia. Dan jangan lupa simak info-info lebih lengkap tentang keuangan di OCBC NISP ya!