Apa itu investasi bodong? Investasi bodong adalah ketika investor diminta menanamkan sejumlah uang pada produk atau bisnis yang fiktif atau tidak benar-benar ada.
Dengan kata lain, penipuan dengan kedok “investasi”. Tentunya kita tidak mau terjebak dalam penipuan seperti ini kan? Nah, bagaimana caranya supaya kita bisa membedakan mana yang investasi sesungguhnya dan mana yang investasi bodong atau fiktif, simak tips berikut ini;
Cek apakah sudah memiliki ijin
Lembaga keuangan yang memasarkan produk-produk keuangan wajib memiliki ijin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK berperan untuk menetapkan regulasi yang terintegrasi di bidang perbankan dan jasa keuangan, serta melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan lembaga keuangan. Pelajari penawaran produk, serta perusahaan lebih seksama untuk memastikan kita tidak tertipu oleh keuntungan yang dijanjikan.
Pastikan imbal hasil investasi yang ditawarkan masuk akal
Sebagai rule of thumb, semakin besar keuntungan yang dijanjikan, semakin besar risiko kerugian yang berpotensi untuk kita tanggung. Produk atau perusahaan yang menjanjikan keuntungan tinggi, dapat dikatakan memiliki risiko yang tinggi juga.
Kenali toleransi risikomu
Pastikan untuk memilih produk investasi yang sesuai dengan profil risiko. Kenali profil risikomu di kalkulator OCBC NISP https://www.ocbcnisp.com/id/kalkulator/pensiun
Cek alokasi dari produk investasi
Ke manakah produk investasi yang ditawarkan akan mengalokasikan dana investor? Apakah di saham, obligasi ataukah pasar uang? Selain instrumen keuangan umum, seringkali terdapat penawaran produk yang memiliki alokasi pada instrumen seperti produk derivatif ataupun komoditas, namun instrumen- instrumen tersebut belum tentu masuk dalam pengawasan OJK. Pastikan untuk mempelajari instrumen ataupun emiten yang menjadi dasar produk investasi tersebut.
Jangan FOMO (Fear Of Missing Out)
Last but not least, jangan FOMO ya, teman-teman. Dengan kata lain, hindari berinvestasi hanya karena diajak teman dan malu jika tidak ikut tren. Mengapa? Karena toleransi risiko serta tujuan investasi setiap orang berbeda. Tingkat pendapatan dan kondisi keuangan setiap orang juga berbeda, loh. Misalnya, jika teman kamu mampu menanggung rugi hingga 50%, bukan berarti kamu ataupun temanmu yang lain mau menanggung rugi sampai sebanyak itu kan? Demikian pula sebaliknya, kamu mungkin lebih berani dari teman kamu dalam menanggung risiko. Hal seperti ini bersifat personal. Kalau kehilangan uang yang kamu perlukan untuk masa depan hanya karena investasi ikut-ikutan, yang akan sulit adalah kamu sendiri. Apalagi kalau ternyata investasi tersebut bodong.
Yuk, jangan sampai terjebak investasi bodong, cerdas berinvestasi dan capai financial independence-mu sekarang juga!