Ingin melakukan take over kredit? Simak tips-tips berikut ini.
Take over adalah istilah yang sering digunakan dalam bidang perkreditan bank. Take over kredit sendiri merupakan pengalihan secara resmi dan sah suatu pinjaman hipotek kepada pihak atau bank lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Banyak faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan take over, seperti ingin mendapatkan cicilan yang lebih ringan, membeli rumah atau kendaraan baru dan sebagainya. Lebih jelasnya, yuk simak artikel tentang take over kredit di bawah ini.
Take over adalah salah satu solusi bagi nasabah yang sedang kesulitan membayar pinjaman bank. Cara ini dilakukan dengan memindahkan nilai kredit dari bank lama ke bank baru dengan bunga lebih rendah, atau dari kreditur satu ke kreditur lainnya.
Take over biasanya dilakukan oleh nasabah yang mempunyai tanggungan pinjaman bank, kredit rumah atau kendaraan. Selain itu, ada pula nasabah melakukan pengajuan take over karena memerlukan pinjaman dana tunai cepat akibat penolakan dari bank sebelumnya.
Mengingat take over adalah salah satu solusi yang diharapkan dapat meringankan beban nasabah, maka ada baiknya Anda mengambil langkah dengan hati-hati. Anda bisa mengajukan take over ini langsung melalui bank yang bersangkutan.
Namun sebelum itu, lakukan negosiasi terlebih dulu dengan bank lama. Sampaikan keberatan Anda dan apa yang membuat Anda sulit untuk membayar kredit saat ini. Biasanya, bank akan menawarkan solusi win win untuk para nasabahnya.
Tetapi, jika sekiranya solusi tersebut belum menyelesaikan masalah, maka Anda bisa mengajukan take over dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di masing-masing bank baru dan lama.
Beberapa nasabah yang melakukan take over adalah mereka yang merasa keberatan dengan cicilan kredit setiap bulannya. Selain take over pinjaman bank, sistem ini juga kerap diterapkan pada kredit mobil dan rumah.
Take over rumah adalah pengalihan cicilan rumah (KPR) dari satu kreditur ke kreditur lainnya sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam artian, pemilik rumah sebelumnya menjual rumah tersebut kepada pihak lain dalam keadaan kredit belum selesai. Dimana, pihak pembeli akan melanjutkan cicilan tersebut.
Proses ini cukup rumit karena memiliki persyaratan dan prosedur yang cukup ketat, serta melibatkan surat-surat perjanjian yang harus disetujui oleh kedua belah pihak. Hal ini dilakukan agar prosesnya jelas dan tidak merugikan salah satu pihak.
Sama halnya dengan rumah, take over kendaraan adalah sistem yang bisa diterapkan pada cicilan kendaraan, seperti kredit mobil. Pada sistem ini, pembeli akan mengambil alih sisa cicilan atau kredit dari pemilik pertama.
Melalui cara ini, pemilik mobil pertama (penjual) yang belum lunas secara kredit tidak lagi memiliki kewajiban untuk mencicil, karena kepemilikan mobil akan dialihkan kepada pembeli. Dengan kata lain, pembelilah yang harus membayar sisa cicilan mobil sampai lunas.
Nah, langkah take over mobil seperti ini tidak serta merta hanya terkait dengan transaksi jual beli. Takeover adalah solusi untuk melunasi hutang cicilan mobil sekaligus mendapatkan tambahan dana baru.
Sebelum memantapkan niat untuk melakukan take over. Ada beberapa hal mengenai bank baru yang perlu Anda perhatikan. Tujuan dari dilakukannya take over adalah untuk mendapat kemudahan, sehingga pastikan bank baru yang Anda pilih benar-benar memberi keuntungan. Berikut beberapa tipsnya untuk Anda.
Pelajari Biaya Pengurusan dan Biaya Kredit Lainnya
Dunia perbankan tak lekang dari masalah pembiayaan, untuk itu pastikan Anda telah mempelajari biaya apa saja yang dibutuhkan untuk pengurusan kredit di bank baru. Contohnya, biaya notaris, appraisal, administrasi, materai dan lain sebagainya.
Jumlahkan Pengeluaran yang Harus Dibayarkan
Setelah mempertimbangkan hal di atas, saatnya Anda melihat berapa suku bunga yang ditawarkan. Besar kecilnya bunga akan mempengaruhi pengeluaran Anda setiap bulannya. Hal ini bisa diminimalisir dengan menambah tenor pinjaman di bank baru.
Tetapi, Anda wajib meninjau ulang bunga yang diberikan. Biasanya, semakin panjang tenor maka bunga yang diberikan makin tinggi. Sehingga penting untuk menghitung pengeluaran Anda termasuk dengan kebutuhan wajib lainnya
Perhatikan Syarat dan Ketentuan
Setiap bank pasti memiliki kebijakan terkait dengan layanan-layanan mereka. Ketika Anda hendak melakukan take over ke bank baru, pastikan Anda telah memahami setiap syarat dan ketentuan yang harus Anda penuhi. Hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman di tengah jalannya proses kredit.
Perhatikan Loan to Value Ratio
Kemudian, perhatikan juga rasio nilai agunan terhadap jumlah pinjaman. Jangan sampai Anda memberikan jaminan dengan nilai jauh lebih tinggi dibanding pinjaman yang Anda terima. Setidaknya agunan yang Anda berikan ke bank bisa menutupi sebesar 60-80% dari total pinjaman.
Pikirkan dengan Matang Tawaran dari Bank Baru
Ingat, take over adalah keputusan yang harus Anda buat dengan hati-hati. Bank seringkali menawarkan beberapa pelayanan menggiurkan untuk nasabahnya. Bagi Anda yang baru bergabung, cobalah untuk menganalisis terlebih dulu tawaran tersebut, alih-alih langsung mengambilnya.
Itu dia ulasan OCBC NISP mengenai apa itu take over kredit serta tips melakukannya. Dalam mengambil keputusan take over, memang ada banyak hal yang perlu Anda perhatikan dengan teliti. Sebagai nasabah yang bijak, pikirkan segala keputusan dengan matang ya Sobat OCBC!