Apa itu Cash Flow? Pengertian, Jenis-Jenis, dan Cara Membuat

25 Sep 2023 Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Cash flow adalah arus kas yang memperlihatkan laporan pemasukan dan pengeluaran keuangan perusahaan dalam periode tertentu. Simak cara membuatnya di sini!

Pernahkah Anda merasa belum waktunya gajian tapi uang sudah habis? Mungkin ada yang salah dalam pengelolaan keuangan Anda. Ini lah momen di mana Anda membutuhkan cash flow untuk membuat pemasukan dan pengeluaran jadi lebih teratur.

Jadi, apa itu cash flow? Cash flow adalah bentuk laporan keuangan. Hal ini sangat penting baik dalam hal bisnis, pribadi, atau organisasi demi memperoleh detail alur keuangan masuk dan keluar.

Nah, jika Anda ingin mempelajari perihal ini lebih lanjut, yuk simak artikel berikut sampai habis. Jangan sampai terlewat, ya!

Pengertian cash flow

Cash flow adalah nama lain dari laporan arus kas. Laporan arus kas merupakan laporan keuangan untuk melacak setiap pemasukan dan pengeluaran hingga menghasilkan analisa keuangan apakah mengalami penurunan atau kenaikan.

Elemen utama dari cash flow adalah uang yang masuk dan keluar. Uang yang masuk disebut sebagai cash inflow dan uang yang keluar dinamakan cash outflow.

Uang masuk atau sumber pendapatan bisa diperoleh dari banyak hal, misalnya gaji, laba usaha, hasil investasi, passive income, dan sebagainya. Sementara uang yang keluar atau pengeluaran digunakan untuk berbagai kebutuhan, contohnya memenuhi kebutuhan pokok, membayar pajak, menggaji karyawan, cicilan pinjaman, dan sejenisnya.

Apabila besaran uang masuk atau pemasukan lebih besar, maka laporan keuangan menunjukkan arus kas positif. Sebaliknya, jika pengeluaran lebih besar daripada pendapatan, maka dapat dipastikan arus kas negatif.

Jenis pemasukan dan pengeluaran dalam cash flow

Terdapat beberapa jenis pendapatan dan pengeluaran, antara lain:

Jenis pemasukan

Yang termasuk pemasukan dalam cash flow adalah pemasukan aktif, pemasukan investasi, dan pemasukan pasif.

  1. Pemasukan aktif
    Pemasukan aktif adalah sumber pendapatan utama yang diterima secara rutin. Contohnya seperti gaji, profit usaha, honor, bonus dan THR (Tunjangan Hari Raya).

  2. Pemasukan investasi
    Pemasukan investasi adalah penghasilan sampingan yang diperoleh dari profit instrumen investasi, seperti reksadana, saham, deposito, sukuk, atau penjualan properti.

  3. Pemasukan pasif
    Pemasukan pasif atau passive income adalah penghasilan dari aset yang dimiliki dimana uang bekerja tanpa harus mengeluarkan energi untuk mendapatkannya. Pendapatan pasif mirip seperti investasi. Misalnya seperti keuntungan dari rumah yang disewakan dan royalti karya buku atau musik.

Jenis pengeluaran

Sementara, jenis pengeluaran cash flow adalah pengeluaran tetap, pengeluaran tak terhindar, pengeluaran tambahan dan tabungan.

  1. Pengeluaran tetap yang wajib dibayarkan
    Pengeluaran ini harus dibayarkan dan akan memperoleh sanksi jika tidak dilaksanakan. Misalnya pembayaran pajak, angsuran hutang, asuransi, kpr, dan biaya pendidikan.

  2. Pengeluaran yang tidak terhindarkan
    Kategori pengeluaran ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok agar bertahan hidup. Misalnya alokasi untuk makan, transportasi, pulsa dan paket internet, listrik, air, dan sejenisnya.

  3. Pengeluaran tambahan
    Pengeluaran tambahan adalah jenis pengeluaran untuk kebutuhan konsumtif. Contohnya nongkrong di cafe, belanja pakaian, dan sejenisnya.

  4. Tabungan
    Tabungan adalah jenis pengeluaran untuk disimpan dan ditunai pada waktu tertentu. Misalnya menabung di bank, investasi, deposito, dan sebagainya.

Cara membuat cash flow pribadi

Agar keuangan pribadi semakin teratur, yuk membuat cash flow dengan cara berikut:

  1. Mencatat pengeluaran dan pemasukan
    Langka pertama dengan mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran sehari-hari. Selain itu, membuat alokasi keuangan secara khusus. Dengan mencatat, Anda akan mudah melakukan monitoring dan evaluasi keuangan secara rutin.

    Alokasi keuangan yang direncanakan dalam catatan dapat dikategorikan menjadi aset, liabilitas dan arus kas. Anda bisa menambahkan bagian khusus untuk menghitung nilai kekayaan.

  2. Menulis daftar aset dan nilai
    Pada catatan, coba membuat kolom yang berisi daftar aset yang dimiliki dan besaran nilainya. Contohnya instrumen investasi beserta jumlah uang yang diinvestasikan, keuangan Anda pada rekening bank beserta saldo, saham dan nilainya sampai properti yang dimiliki.

  3. Menulis daftar liabilitas
    Liabilitas adalah kewajiban bagi pihak yang berhutang. Apabila Anda memiliki pinjaman atau hutang, wajib membuat daftar liabilitas seperti dengan daftar aset. Contohnya saldo kartu kredit dan cicilan di bank.

  4. Menentukan total nilai kekayaan
    Setelah Anda menulis seluruh daftar aset, liabilitas, dan arus kas harian, berikutnya menghitung total dari masing-masing kategori. Contohnya seperti total aset Anda bernilai Rp 100 juta, total liabilitas senilai Rp 15 juta. Dengan demikian, Anda memiliki gambaran singkat terkait jumlah aset yang dimiliki.

  5. Membuat cash flow
    Pada lembar catatan terpisah, cobalah membuat seluruh aliran arus kas bulanan dalam keuangan. Tulis seluruh pengeluaran dan pemasukan pada setiap jenis. Kemudian jumlahkan seluruh pemasukan dan pengeluaran.

    Lihatlah selisih dari keduanya untuk mengetahui pemasukan bersih Anda. Di sini Anda juga akan melihat apakah arus kas Anda positif atau negatif.

Cara membuat cash flow usaha

Dalam bisnis, cash flow adalah salah satu hal yang bertujuan untuk membuat keuangan perusahaan stabil. Ini cara membuatnya:

  1. Membuat catatan pengeluaran dan pemasukan perusahaan
    Langkah awal pembuatan cash flow adalah dengan membuat catatan pada setiap pengeluaran dan pemasukan perusahaan.

  2. Menghitung kenaikan dan penurunan kas
    Setelah memiliki catatan pada buku kas, cobalah untuk menghitung kenaikan dan penurunan kas perusahaan. Untuk menghitungnya Anda dapat melihat laporan arus kas dan neraca pada buku kas.

  3. Menghitung dan melaporkan kas bersih untuk aktivitas operasional
    Dalam menjalankan bisnis, tentu terdapat berbagai macam aktivitas yang memerlukan dana dari kas. Anda harus memisahkan kas khusus dan kas operasional. Lalu hitung jumlah kas bersih dan masukkan dalam laporan keuangan.

  4. Menghitung dan melaporkan kas bersih untuk aktivitas investasi
    Cara ini mirip dengan langkah ketiga. Anda hanya membuat perhitungan dan laporan khusus untuk kas bersih pada aktivitas investasi. Kegiatan investasi bisa berupa pembelian atau penjualan aktiva.

  5. Menghitung dan melaporkan kas bersih untuk aktivitas pendanaan
    Cara kelima mirip seperti langkah sebelumnya, Anda membuat laporan khusus untuk kas pada aktivitas pendanaan. Pendanaan ini biasa digunakan untuk membayar pembiayaan wajib dalam jangka panjang, misalnya hutang.

  6. Menghitung secara total kas bersih dari ketiga aktivitas cash flow
    Langkah terakhir pembuatan cash flow adalah menjumlahkan seluruh pengeluaran dan pemasukan kas bersih dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan.

    Kemudian hasilnya dihitung dengan selisih saldo kas awal periode. Cobalah lihat apakah cash flow perusahaan menunjukkan hasil positif atau negatif.

Cash flow adalah laporan keuangan yang berisi informasi mengenai arus kas keluar dan masuk suatu perusahaan atau individu. Dengan laporan ini, maka sobat OCBC NISP dapat mengatur dan mengelola keuangan secara baik serta terencana. Yuk atur keuangan Anda, agar hidup lebih terjamin!

Baca juga:


Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 4 Nov 2024

Rekomendasi Tabungan Bisnis Valas USD untuk Transaksi Lebih Mudah

Baca

Edukasi - 4 Nov 2024

Daftar Perusahaan Batu Bara Terbesar di Indonesia

See All

Produk Terkait

Cash Management

Cash Management

Kelola bisnis jadi lebih mudah dan nyaman
Nyala

Nyala

Dorong ambisimu untuk wujudkan kebebasan finansial, karena Tidak Ada Yang Tidak Bisa dengan Nyala OCBC

Download OCBC mobile