Salah satu perbedaan hutang dan piutang adalah jenis penggunaannya. Seperti apakah itu? Kenali perbedaan lainnya disini!
Dalam dunia finansial, istilah hutang dan piutang mungkin sudah biasa terdengar. Walaupun terkesan mirip, rupanya terdapat perbedaan hutang dan piutang yang wajib diketahui, khususnya bagi pebisnis.
Singkatnya, hutang adalah dana pinjaman, sedangkan piutang adalah pemberian pinjaman. Lantas, di mana letak perbedaan piutang dan hutang? Yuk cari tahu jawabannya di bawah ini.
Hutang adalah bentuk kredit atau pinjaman dana baik tunai maupun surat berharga guna memenuhi kebutuhan. Dapat dikatakan pula jika hutang adalah uang yang Anda pinjam dari orang lain.
Pinjaman atau hutang wajib untuk dikembalikan dalam jangka waktu yang telah disepakati. Besaran utang atau hutang tergantung dari masing-masing kebutuhan individu atau perusahaan.
Piutang adalah pemberian kredit atau pinjaman dana baik secara tunai dan nontunai kepada individu maupun perusahaan.
Pada umumnya piutang terjadi karena seseorang tidak bisa melunasi transaksi tepat waktu. Dalam artian lain, piutang adalah sebutan bagi uang yang Anda pinjamkan kepada orang lain.
Terdapat beberapa perbedaan diantara keduanya. Apa saja perbedaan piutang dan hutang? Yuk simak penjelasannya.
Perbedaan Arti Hutang dan Piutang
Secara pengertian, perbedaan hutang dan piutang adalah aktivitasnya. Piutang adalah pihak pemberi hutang atau yang memberikan pinjaman, sedangkan hutang adalah aktivitas pinjaman.
Sebutan Pelaku Hutang dan Piutang
Perbedaan berikutnya terletak pada pelaku hutang dan piutang. Pemilik piutang atau pihak yang memberikan hutang disebut sebagai kreditur. Sementara pihak yang berhutang dipanggil debitur.
Jenis Penggunaan
Dalam dunia keuangan, piutang termasuk dalam aktiva lancar. Aktiva adalah seluruh aset kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan dapat dicairkan dalam uang tunai.
Sedangkan dalam penggunaannya, hutang tergolong sebagai beban. Sebab pinjaman yang dibebankan debitur harus dikembalikan dalam jangka waktu tertentu.
Perbedaan Nilai
Perbedaan hutang dan piutang yang keempat adalah nilainya. Nilai yang dimaksud dalam hutang dan piutang adalah nilai positif dan negatif antara keduanya. Hutang cenderung memiliki nilai negatif sebab aktivitas uang pasif. Maksudnya adalah orang yang berhutang tidak produktif dan ada beban untuk mengembalikan.
Tetapi hutang dapat menjadi nilai positif jika dimanfaatkan dalam modal usaha, maka uang menjadi aktif.
Berbeda dengan piutang yang selalu bernilai positif. Sebab piutang adalah dana yang dipinjamkan akibat dari kerja sama. Selain itu, piutang termasuk kekayaan perusahaan yang aktif menghasilkan nilai walau digunakan orang lain.
Aturan yang Berlaku
Perbedaan hutang dan piutang yang kelima adalah aturan yang berlaku. Piutang memiliki aturan lebih kuat dibandingkan hutang. Hal ini disebabkan piutang banyak digunakan di kalangan bisnis besar. Tidak sembarang orang bisa mendapatkan piutang dari orang lain. Pemberian piutang tergantung dari persyaratan masing-masing pihak.
Syarat atau aturan hutang dinilai lebih ringan. Biasanya hanya menyertakan data diri dan jaminan untuk memperoleh hutang.
Hak Milik
Perbedaan hutang dan piutang yang selanjutnya terletak pada hak milik. Dalam dunia bisnis, piutang adalah hak milik dari suatu perusahaan yang belum dibayarkan oleh pihak lain. Sedangkan hutang berarti hak milik pihak atau orang lain.
Jenis Bunga
Perbedaan hutang dan piutang yang terakhir terlihat pada jenis bunga yang digunakan. Penerima piutang dan hutang sama-sama memiliki bunga.
Dalam piutang, jenis bunga disebut sebagai piutang bunga. Piutang Bunga atau Accrued Interest Receivable adalah bunga dari dana yang dipinjamkan oleh perusahaan kepada pihak lain. Bunga dalam piutang akan menjadi hak perusahaan.
Sementara dalam hutang, peminjam akan dibebankan biaya tambahan sebagai balas jasa kepada pemberi hutang. Jenis bunga tersebut disebut beban bunga.
Agar Anda semakin memahami perbedaan hutang dan piutang, perhatikan contoh di bawah ini.
Contoh Kasus Hutang
Dalam bisnis terkadang hutang diperlukan untuk mengembangkan usaha. Karena berhutang akan memberikan dampak terhadap kemajuan bisnis.
Misalnya bisnis laundry membutuhkan dana agar operasionalnya semakin efektif dan cepat. Diperlukan tambahan mesin cuci dan setrika uap agar proses laundry cepat selesai. Pemilik usaha akan meminjam uang atau berhutang pada bank OCBC NISP.
Jenis hutang yang diambil berupa kredit usaha dengan bunga 5% per tahun. Maka Bank OCBC NISP akan memberikan pinjaman dana dengan jaminan sertifkat sepeda motor pemilik.
Kasus tersebut merupakan contoh dari kegiatan berhutang. Pada umumnya hutang akan dicatat dalam neraca keuangan, kemudian dalam laporan tersebut akan diperlihatkan juga tujuan dari peminjaman uang.
Contoh Kasus Piutang
Dalam kasus tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan elektronik akan menerima pembayaran sebesar 160 juta tiga bulan kemudian. Sebelum sampai jatuh tempo, maka tempat laundry pakaian masih menyimpan uang pembayaran tersebut. Dana sebesar 160 juta tersebut yang disebut piutang milik perusahaan.
Dalam kasus tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan elektronik akan menerima pembayaran sebesar 160 juta tiga bulan kemudian. Sebelum sampai jatuh tempo, maka tempat laundry pakaian masih menyimpan uang pembayaran tersebut. Dana sebesar 160 juta tersebut yang disebut piutang milik perusahaan.
Itulah penjelasan lengkap terkait perbedaan hutang dan piutang. Walau penamaannya hampir sama, tetapi kedua hal tersebut sangat berbeda. Jadi, jangan sampai salah mengartikan, ya!