10+ Jenis Utang dan Masing-Masing Pengertiannya Lengkap

25 Agt 2023 Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Utang dapat membantu kita jika kebutuhan meningkat. Berikut jenis-jenis utang yang dapat dipilih sesuai keunggulannya. Yuk simak ulasannya!

Setiap tahun, kebutuhan individu terus meningkat. Namun, peningkatan kebutuhan terkadang tidak diiringi pendapatan atau gaji yang sebanding. Agar kebutuhan tetap terpenuhi, sebagian orang memilih berutang. Tapi, tahukah Anda bahwa terdapat beberapa jenis utang yang bisa diajukan?

Utang adalah bentuk pinjaman kepada individu atau lembaga. Jenis utang beraneka ragam. Mulai dari utang bentuk tunai hingga surat berharga. Biasanya masyarakat berutang untuk membeli rumah, mobil, atau mengembangkan usaha.

Untuk lebih lengkapnya, yuk simak ulasan di bawah ini.

Pengertian Utang

Pengertian utang adalah suatu pinjaman dana baik bentuk tunai atau surat berharga yang digunakan untuk membeli barang atau jasa sebagai pemenuhan kebutuhan, di mana pinjaman harus dikembalikan dalam jangka waktu tertentu.

Orang yang memiliki hutang atau utang berkewajiban untuk mengembalikan pinjaman baik dibayarkan secara lunas atau mengangsur. Besaran utang atau hutang tergantung dari masing-masing kebutuhan individu atau perusahaan.

2 Jenis Utang Berdasarkan Pengelolaan Dana

Jenis utang yang timbul atas pengelolaan keuangan terdiri dari utang produktif dan utang konsumtif. Mari simak penjelasannya.

  1. Utang produktif
    Utang jenis ini bertujuan untuk mendapatkan manfaat keuangan dengan berhutang. Contohnya utang produktif dimanfaatkan untuk investasi, modal kerja, modal usaha, membeli rumah untuk disewakan kembali, atau membeli kendaraan agar bisa dipakai untuk membantu aktivitas pekerjaan.

    Dari utang yang dipakai untuk pengembangan bisnis, pengusaha bisa memperoleh pendapatan dan keuntungan. Nah, keuntungan itu dapat digunakan untuk membayar cicilan atau melunasi utang.

  2. Utang konsumtif
    Sesuai dengan namanya, utang konsumtif adalah pinjaman yang digunakan untuk kebutuhan konsumsi yang sifatnya tidak mendesak atau tidak terlalu penting. Karena itu, jenis utang ini tidak memiliki dampak positif dan justru bisa menambah masalah finansial Anda.

    Barang-barang konsumsi yang dibeli dengan berhutang akan mengalami penyusutan nilai atau harga. Sehingga jika dijual kembali, harga barang-barang tersebut akan turun drastis harganya dari harga beli.

3 Jenis Utang Berdasarkan Waktu Pelunasan

Berdasarkan waktu pelunasannya, jenis jenis utang terbagi menjadi tiga yaitu utang jangka pendek, menengah, dan panjang. Berikut uraian penjelasannya.

  1. Jenis Utang Jangka Pendek
    Jenis utang jangka pendek adalah jenis pinjaman dengan jangka waktu pelunasan lebih singkat. Biasanya batas waktu maksimum pelunasan sekitar satu tahun.

    Selain itu, jenis utang jangka pendek lebih dikenal dengan jenis utang lancar. Dalam suatu perusahaan yang memiliki jenis utang jangka pendek biasanya saat melunasi utang menggunakan suatu sumber yang dapat menyebabkan utang baru bagi perusahaan.

    Contoh dari jenis utang jangka pendek seperti taksiran utang pajak, utang biaya, utang dagang, dan utang wesel.

    Berikut ini jenis-jenis utang jangka pendek, sebagai berikut:

    • Deferred revenue atau pendapatan yang diterima di awal: penerimaan uang atas penjualan barang/jasa yang belum terlaksana.
    • Utang jangka panjang yang segera jatuh tempo: setengah atau semua utang jangka panjang yang telah menjadi utang jangka pendek sebab harus segera dibayarkan.
    • Biaya yang harus dibayar : biaya yang telah terjadi dan harus dibayarkan.
    • Hutang wesel : perjanjian tertulis sejumlah uang atas pembiayaan, pembelian atau transaksi lain pada tanggal yang terlah disepakati di masa mendatang.
    • Account payable atau hutang dagang : sejumlah uang yang harus dibayarkan perusahaan pada supplier atas pembelian barang/jasa.
  2. Jenis Utang Jangka Menengah
    Jenis utang jangka waktu menengah merupakan sebutan untuk pelunasan utang dalam jangka waktu yang tidak terlalu singkat dan lama. Biasanya waktu pelunasan jenis utang jangka menengah ini sekitar 5 sampai 10 tahun.

  3. Jenis Utang Jangka Panjang
    Terakhir jenis utang jangka panjang yaitu pinjaman dengan masa pelunasan yang paling lama. Jenis utang jangka panjang dijumpai pada jumlah pinjaman yang cukup besar. Jangka waktu dari utang ini juga biasanya lebih dari 10 tahun.

    Jenis utang jangka panjang sendiri terdiri dari berbagai produk utang, antara lain:

    • Modal ventura: bentuk penyertaan modal perusahaan pada perusahaan lain yang memerlukan modal dalam jangka waktu tertentu.
    • Saham preferen: jenis saham dengan karakteristik obligasi, besar perolehan deviden tetap, dan biasanya sejumlah persentase tertentu dari nominal saham preferen setiap periode.
    • Hutang dari lembaga keuangan: Untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan dibutuhkan jaminan dan bisa dibayar secara amortisasi atau dicicil.
    • Hipotek: instrumen utang dengan pemberian tanggungan terhadap properti dan pinjaman kepada kreditur sebagai jaminan atas kewajiban.
    • Saham: bukti kepemilikan sebuah perusahaan dan para pemegang saham akan mendapat capital gain dan dividen.
    • Hutang obligasi: instrumen keuangan yang diterbitkan oerusahaan dan dijual ke penanam modal. Perusahaan akan menerbitkan surat berharga berisi perjanjian jumlah pembayaran pada periode tertentu.

Ciri-Ciri Jenis Utang Berdasarkan Waktu Pelunasan

Untuk membedakan antar jenis utang, Anda dapat memahaminya melalui ulasan ciri-ciri jenis utang di bawah ini.

  1. Ciri-Ciri Utang Jangka Panjang
    Berikut merupakan ciri-ciri dari utang jangka panjang diantaranya:

    • Pemilik Kendaraan Bermotor), atau surat berharga lainnya.
    • Pembayaran dilakukan dengan cara mengangsur dalam jangka waktu cukup lama.
    • Adanya bunga sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
    • Tanggal jatuh temponya kurang lebih setahun, bahkan bisa lebih dari itu.
    • Periode pelunasan di atas 10 tahun
    • Terdapat jaminan berupa aset atau barang jaminan, seperti sertifikat, BPKB (Bukti Jenis utang ini sering dijumpai pada lembaga keuangan atau bank yang menyediakan jenis utang jangka panjang.
    • Nominal utang biasanya sangat besar.
  2. Ciri-Ciri Utang Jangka Menengah
    Sedangkan ciri-ciri utang jangka menengah antara lain:

    • Waktu pelunasan pinjaman antara 5 sampai 10 tahun.
    • Nominal utang tidak terlalu besar tetapi juga tidak terlalu kecil.
    • Adanya suku bunga dalam pinjaman.
    • Ada pihak lembaga keuangan yang meminta jaminan atau tidak tergantung dari besaran dan ketentuan yang berlaku.
  3. Ciri-Ciri Utang Jangka Pendek
    Utang jangka pendek dapat dikenali dengan ciri-ciri berikut ini:

    • Jatuh temponya dibawah 1 tahun.
    • Waktu pelunasan 1-3 tahun. Maksimal di bawah 5 tahun.
    • Pembayaran secara lunas atau pembayaran berjangka dengan cicilan.
    • Utang antar individu tidak dipatok bunga. Tetapi jika berutang melalui bank akan mendapatkan suku bunga cenderung besar.
    • Biasanya tidak membutuhkan jaminan, hanya berdasarkan kepercayaan atau perjanjian tertulis.
    • Penyedia utang jangka pendek selain bank, dapat dijumpai antar individu.

Kapan Waktu Tepat Untuk Berutang?

Sebelum berutang, Anda perlu membuat perbandingan yang seimbang antara utang dengan pendapatan untuk menjaga kesehatan finansial. Sebaiknya Anda memahami rasio utang dan pendapatan secara bijak.

Rasio ini diukur berdasarkan pembayaran cicilan utang per bulan yang diseimbangkan dengan pendapatan per bulan.

Berikut rumus menghitung rasio utang dan pendapatan:
(Jumlah Cicilan per bulan : Besaran Pendapatan per Bulan) x 100%

Dari rumus tersebut, untuk mengukur hasilnya gunakan indikator di bawah ini:

  1. Ideal/Sesuai dengan Pendapatan
    Jika hasil rumus tadi berada pada kisaran kurang dari 35%, maka arus keuangan dikatakan ideal. Biasanya pihak Bank akan lebih leluasa memberikan pinjaman karena nasabah dianggap bisa membayar dengan teratur dan minim risiko untuk menunda cicilan.

    Dengan selalu konsisten dalam menjaga rasio utang dan pendapatan di angka ini, dan membayar angsuran secara teratur maka finansial Anda akan tetap sehat walau memiliki utang.

  2. Kurang ideal
    Keuangan dengan rasio utang dan pendapatan pada kisaran angka 36 persen hingga 49 persen tergolong kurang ideal. Anda bisa menghitung ulang semua kebutuhan dan mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang tidak terkontrol.

    Jika tidak berhasil menekan rasio ini ke posisi ideal, maka besar kemungkinan akan terjadi masalah dalam finansial Anda. Sehingga berpotensi tidak memiliki kemampuan membayar utang.

  3. Tidak ideal
    Hasil angka lebih dari 50 persen masuk sebagai zona merah keuangan. Tidak ada keseimbangan antara pendapatan dan cicilan utang. Biasanya jika sudah mencapai di angka ini, Anda tidak lagi sanggup membayar cicilan dan akhirnya menunda cicilan.

    Segera minta bantuan konsultan keuangan untuk membantu Anda dalam mengatasi masalah ini. Anda harus menambah pemasukan atau pendapatan agar mampu mencicil utang.

Cara Pengelolaan dan Pelunasan Utang Secara Bijak

Saat memiliki hutang atau utang, ada risiko untuk mengembalikan dalam jangka waktu tertentu. Sayangnya banyak orang yang tidak bisa mengelola utang dengan bijak sehingga utang menumpuk akibat tidak segera dilunasi secara tepat waktu.

Yuk simak cara mengelola dan melunasi utang secara bijak sebagai berikut.

  1. Menghitung total utang yang dipinjam
    Cara pertama yang dilakukan untuk melunasi utang adalah menghitung total keseluruhan hutang yang dipinjam kepada pihak lembaga keuangan atau individu. Jika Anda meminjam kepada bank maka jangan lupa untuk menghitung biaya bunga yang telah disepakati.

    Dalam menghitung jumlah utang yang dimiliki, pastikan pula jangka waktu pelunasannya. Selain itu hitung juga biaya-biaya yang diperlukan selama pelunasan utang. Apakah Anda pernah terlambat membayar utang sehingga dikenakan denda. Biaya denda juga harus diperhitungkan secara matang.

  2. Merencanakan pelunasan hutang
    Setelah menghitung keseluruhan jumlah utang yang dipinjam, selanjutnya mulai merencanakan pelunasan hutang. Pelunasan utang dapat dilakukan secara berkala misalnya pada setiap bulan dengan tanggal yang telah disepakati bersama.

    Jika berhutang dengan saudara atau teman dekat, bayar utang secara lunas atau mencicil. Apabila berutang kepada bank, cicilan harus dibayarkan tepat waktu agar tidak dikenakan denda.

    Rencanakan dana yang dimiliki dan sesuaikan dengan total seluruh utang. Apabila ternyata dana yang dimiliki tidak cukup untuk melunasi utang, maka Anda harus berusaha mencari pendapatan lain.

  3. Membayar dengan cicilan
    Sebagian besar utang yang dipinjamkan pihak bank dibayarkan secara mencicil. Cicilan utang dilakukan secara rutin tiap bulan dengan suku bunga tertentu. Lakukan pembayaran cicilan tepat waktu dan tidak terlambat. Sehingga utang akan semakin cepat lunas.

  4. Mengalokasikan Dana untuk membayar utang
    Pengelolaan finansial akan melibatkan alokasi utang. Anda bisa membuat perencanaan keuangan yang baik dengan membuat alokasi dana baik kebutuhan, dana darurat, tabungan, investasi hingga alokasi melunasi utang.

    Dengan adanya perencanaan keuangan dan alokasi melunasi utang akan membantu Anda dalam memetakan dana.


Nah itulah tadi ulasan lengkap mengenai berbagai jenis utang. Berutang memang tak salah selama Anda bisa melunasinya tepat waktu. Namun, alangkah baiknya apabila Anda menghindari kebiasaan tersebut. Mulai kurangi berutang dan tingkatkan intensitas menabung. Semoga bermanfaat!

Baca juga:


Story for your Inspiration

Baca

Tips & Trick, Life Series - 29 Nov 2024

Aplikasi Manajemen Keuangan Mahasiswa, Pentingkah?

Baca
Tabungan Emas

Edukasi, Investasi - 29 Nov 2024

Cara Mudah Investasi Emas untuk Mahasiswa, Yuk Segera Mulai!

See All

Produk Terkait

Cash Management

Cash Management

Kelola bisnis jadi lebih mudah dan nyaman

Download OCBC mobile