Obligasi adalah jenis investasi berwujud surat utang yang diterbitkan oleh pihak tertentu untuk diperjualbelikan. Pahami jenis-jenis obligasi di sini.
Sobat OCBC NISP, apakah Anda tertarik untuk menggeluti dunia investasi? Jika iya, maka obligasi bisa menjadi pilihannya. Obligasi adalah satu satu jenis investasi berwujud surat utang yang diperjualbelikan. Di mana nantinya pembeli akan mendapat keuntungan berupa bunga.
Besar bunganya pun bermacam-macam. Bahkan kabarnya bunga obligasi memiliki nominal yang lebih besar apabila dibandingkan dengan bunga deposito. Benarkah begitu? Yuk cek faktanya di bawah.
Pada dasarnya, pengertian obligasi adalah suatu surat berharga berupa pengakuan atau pernyataan utang yang diterbitkan oleh perusahaan penerbit, baik perusahaan swasta maupun pemerintah.
Perusahaan penerbit merupakan pemilik utang. Lalu, surat yang diterbitkan tadi dapat dijual-belikan kepada masyarakat. Di sini masyarakat berperan sebagai pemegang obligasi atau pihak yang berpiutang.
Surat pernyataan utang yang diperjual-belikan tersebut berisi perjanjian bahwa perusahaan penerbit akan melunasi utang serta bunga pada tanggal jatuh tempo. Waktu jatuh tempo obligasi biasanya berkisar 1 sampai 10 tahun.
Secara umum, perusahaan menerbitkan surat utang untuk mendapatkan modal/dana segar dari masyarakat agar kinerja perusahaan tidak terhambat karena kekurangan dana.
Nah, agar semakin menambah pemahaman Anda, OCBC NISP telah merangkum beberapa pengertian serta arti obligasi menurut para ahli.
Beliau menjelaskan pengertian obligasi adalah sebuah surat berharga yang diterbitkan dan dijual oleh perusahaan, baik dari pemerintah maupun swasta, dengan tujuan meraih modal dari para investor. Keuntungan investor diperoleh dari pengembalian modal serta bunga yang dibayarkan pemilik utang sesuai perjanjian awal.
Eduardus menerangkan tentang apa itu obligasi, yaitu sebuah sekuritas yang disepakati berdasarkan perjanjian pembayaran pada saat jatuh tempo.
Frank menjelaskan obligasi adalah salah satu jenis utang atau surat pengakuan utang yang diterbitkan perusahaan maupun pemerintah dan harus dilunasi saat waktu jatuh tempo. Keuntungan yang didapatkan investor berasal dari tingkat bunga berdasarkan kesepakatan dengan penerbit surat utang.
Yuliana dkk. menerangkan apa itu obligasi sebagai surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan penerbit, baiklembaga atau negara, berisi nominal tertentu serta kesanggupan untuk melunasi pengembalian modal dan bunganya pada saat jatuh tempo.
Pembayaran bunga dilakukan secara berkala berdasarkan persentase tertentu yang nilainya tetap.
Sebagai instrumen investasi, terdapat 4 karakteristik obligasi yang perlu Anda ketahui agar dapat membedakannya dengan instrumen lain. Apa saja itu? Berikut penjelasannya.
Nilai obligasi atau yang biasanya disebut jumlah emisi obligasi adalah informasi perihal jumlah dana yang diperlukan sebagai pendasaran mendapatkan utang dari investor.
Besaran nominal yang dikeluarkan harus ditentukan oleh aliran arus kas perusahaan, kinerja perusahaan, dan tujuan bisnis agar investasi obligasi bergerak sesuai fakta.
Misalkan, perusahaan A memiliki proyek membuat pabrik baru dengan biaya Rp1 miliar. Dari nominal Rp1 miliar tersebut, perusahaan A bisa meminta bantuan modal dari masyarakat dengan menerbitkan surat utang.
Nah, saat perjanjian berlangsung dengan calon investor, perusahaan A akan menjelaskan tujuan kerja, arus kas, serta kinerja bisnis agar investor percaya untuk menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut.
Obligasi adalah instrumen investasi yang memiliki rentang waktu mulai dari 1 tahun hingga 10 tahun. Namun, secara umum jatuh tempo surat obligasi adalah 5 tahun. Para investor lebih memilih surat utang jangka pendek sebab mempunyai tingkat risiko yang lebih rendah.
Principal rate adalah nominal dana yang perlu dibayarkan oleh penerbit surat utang pada pemegang obligasi saat masa jatuh tempo. Principal rate juga berkaitan dengan redemption value atau nilai penebusan, maturity value, par value atau face value.
Sementara itu, coupon rate adalah tingkatan bunga yang harus dilunasi penerbit obligasi pada pemegang obligasi per tahun.
Agar sesuai dengan perjanjian, penerbit obligasi perlu membayarkan bunga secara berkala. Biasanya, bisa per trimester, per semester, atau triwulan sekali.
Instrumen investasi ini memiliki berbagai macam pilihan. Jenis-jenis obligasi terbagi berdasarkan beberapa kategori, yaitu berdasarkan nominalnya, berdasarkan penerbitnya, sistem pembayaran bunga obligasi, serta berdasarkan imbal hasil yang didapatkan. Agar tidak bingung, berikut detail penjelasannya.
Jika diamati berdasarkan nominalnya, investasi obligasi dibagi menjadi dua jenis, antara lain:
Jenis ini merupakan surat utang yang menyimpan jumlah nominal sangat besar, yakni berkisar Rp1 miliar untuk setiap slot.
Sebaliknya, jenis ini merupakan surat utang yang mempunyai total nominal kecil, hanya sekitar Rp1 juta saja.
Apabila ditilik dari penerbitnya, investasi obligasi terbagi menjadi tiga, yaitu:
Surat obligasi jenis ini diterbitkan oleh perusahaan seperti pemerintah atau BUMN, serta perusahaan swasta dengan rentang waktu 1 tahun.
Surat obligasi jenis tersebut dikeluarkan oleh pemerintah. Surat pertama diterbitkan di Indonesia pada bulan Agustus 2006. Contoh obligasi berikut ada 4, yaitu Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI), Sukuk Ritel, Saving Bond Ritel, serta Sukuk Tabungan.
Surat obligasi jenis ini diterbitkan pemerintah daerah sebagai modal program pembangunan yang berhubungan dengan kepentingan publik.
Contoh surat obligasi berdasarkan pembayaran bunga dibagi menjadi empat, yaitu:
Zero coupon bond adalah ragam surat utang tanpa nilai kupon, sehingga tidak ada yang dilunasi secara berkala. Secara umum, investor yang berinvestasi pada jenis ini akan mendapat keuntungan dari selisih harga jual diskonto serta harga awal surat saat jual-beli.
Tenornya pun berbeda-beda, yaitu mulai dari 1 hingga 10 tahun. Jadi, Anda yang menentukan dan menyepakati dengan penerbit.
Obligasi kupon adalah surat utang yang membayar kupon/bunga secara berkala hingga masa akhirnya.
Obligasi kupon tetap adalah surat utang yang dapat membayarkan bunga/kupon secara berkala dan jumlahnya tetap hingga jatuh tempo.
Jenis ini memberikan kesempatan pada investor untuk mendapatkan bunga/kupon dengan jumlah yang berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Pada saat pembayaran kupon pertama, kupon/bunga tersebut merupakan batas minimal untuk kupon-kupon selanjutnya hingga jatuh tempo.
Jika berdasarkan penilaian obligasi/hasil keuntungan yang didapatkan pemegang surat utang, jenisnya terbagi menjadi dua, yaitu:
Jenis surat utang tersebut menggunakan sistem bunga/kupon yang dibayarkan secara berkala hingga jatuh tempo.
Jika Anda memilih berinvestasi pada obligasi syariah, Anda akan menggunakan sistem bagi hasil/nisbah untuk mendapatkan keuntungan. Setiap pengelolaan dana menerapkan prinsip Syariah Islam, sehingga tidak terdapat unsur riba. Pembayaran nisbah tetap dilakukan oleh perusahaan secara berkala hingga jatuh tempo.
Bunga obligasi biasanya disebut sebagai kupon. Kupon setiap surat utang bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis surat yang sobat OCBC NISP pilih, penerbitnya, serta kesepakatan antara pemegang surat dan penerbit surat. Umumnya besarnya kupon obligasi berkisar 5-10%.
Risiko obligasi adalah tidak bisa mendapatkan keuntungan sesuai perjanjian awal, sehingga menyebabkan kehilangan nilai dana yang telah diinvestasikan. Tapi, risiko tersebut umumnya hanya terdapat pada jenis-jenis obligasi yang tidak dilindungi Undang-Undang.
Di samping itu, instrumen investasi ini juga lebih mudah terpengaruh terhadap perubahan ekonomi, kondisi politik suatu negara, serta suku bunga yang diterapkan.
Pihak investor juga bisa mengalami kerugian apabila menjual surat utang dalam pasar sekunder sebelum jatuh tempo, sebab harganya berpotensi lebih rendah dibanding harga belinya.
Sudah tertarik berinvestasi pada instrumen ini? Surat utang obligasi adalah instrumen investasi yang bisa didapatkan di mana saja. Baik itu dari pemerintah maupun perusahaan swasta. Jika sudah tertarik, mungkin sobat OCBC NISP bisa menerapkan 4 tips agar memaksimalkan keuntungan Anda:
Aturlah waktu berinvestasi Anda. Jual surat utang yang sobat OCBC NISP miliki apabila terdapat potensi keuntungan. Jika belum bisa menjualnya di pasar obligasi, Anda tetap bisa menyimpan surat tersebut dan mendapatkan keuntungan lewat kupon.
Sesuai dengan jenis-jenis yang dijelaskan, Anda perlu memperhatikan suku bunga/kupon yang ditetapkan pada surat utang. Perlu diingat bahwa harga obligasi berbanding terbalik dengan nilai kupon dan imbal hasil.
Saat nilai kupon naik, maka harga obligasi turun. Demikian pula sebaliknya. Jangan sampai salah menghitung ya, sobat OCBC NISP!
Pastikan Anda telah melakukan riset terhadap penerbit surat utang yang hendak dipilih. Surat utang dari pemerintah umumnya lebih aman karena dipayungi oleh Undang-Undang. Imbal hasilnya juga tinggi dengan nilai kupon yang bersaing.
Cara membeli obligasi online cukup digemari karena efisiensi dan efektivitasnya. Anda juga bisa menggunakan cara menghitung obligasi dalam fasilitas online yang disediakan perusahaan penerbit.
Itulah informasi seputar investasi obligasi yang tak boleh Anda lewatkan. Obligasi adalah surat utang yang dapat dibeli dan mampu memberi keuntungan bagi pembelinya. Jika tertarik mendalami dunia ini, jangan lupa untuk menerapkan tips di atas, ya!