Apa itu Reksadana? Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Risikonya

25 Agt 2023 Ditulis oleh: Redaksi OCBC NISP

Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana investor, di mana nantinya akan dikelola dan diinvestasikan oleh manajer investasi.

Reksadana adalah salah satu jenis investasi yang diperuntukkan tak hanya bagi investor senior tetapi juga pemula. Mengapa bisa begitu? Sebab setoran awal reksa dana relatif terjangkau dibandingkan dengan aktivitas penanaman modal lainnya.

Terdapat pula manajer investasi yang siap memandu serta membantu para investor dalam melakukan aktivitas ini. Sehingga, tak perlu takut lagi apabila investasi Anda terbengkalai ataupun mengalami kerugian.

Nah, untuk lebih jelasnya, Anda bisa membaca artikel berikut sampai habis. Terdapat pembahasan lengkap mengenai investasi reksadana mulai dari cara melakukannya hingga tips memperoleh keuntungan secara maksimal. Check it out!

Apa Itu Reksadana?

Investasi reksadana adalah sekumpulan dana berasal dari masyarakat yang dikelola oleh manajer investasi pada instrumen investasi lain seperti pasar saham, obligasi, dan lainnya. Apabila mendapatkan keuntungan, dananya akan dibagi sesuai dengan jumlah reksadana yang Anda beli.

Jenis Jenis Reksadana

Ada berbagai jenis reksadana yang bisa Anda pilih. Apa saja itu? Yuk simak penjelasannya satu per satu ya!

  1. Reksadana Saham
    Dana yang Anda berikan akan diinvestasikan kepada efek saham yang paling menguntungkan berdasarkan perhitungan manajer investasi. Reksadana ini sesuai untuk investasi jangka panjang, setidaknya sepanjang 5 tahun.

  2. Reksadana Pendapatan Tetap
    Jika memilih jenis ini, dana Anda akan diinvestasikan pada instrumen yang berupa utang seperti obligasi dan surat utang. Investasi ini bisa digunakan untuk tujuan jangka menengah, 1-3 sekitar tahun.

  3. Reksadana Campuran
    Seperti namanya, reksadana campuran adalah investasi yang dialokasikan di berbagai instrumen. Manajer investasi bisa menginvestasikan pada efek saham, obligasi, surat utang, deposito, dan sebagainya. Jangka waktu yang sesuai adalah 3-5 tahun.

  4. Reksadana Pasar Uang
    Investasi reksadana diberikan pada pasar uang Indonesia 100% dan jenis ini cocok untuk tujuan jangka pendek, yaitu 1 tahun.

  5. Reksadana Syariah
    Hampir sama dengan investasi reksadana konvensional, reksadana syariah dialokasikan pada instrumen-instrumen yang menjalankan prinsip-prinsip syariah. Sehingga, bagi para muslim yang tidak setuju dengan sistem bunga, pilihan ini bisa jadi solusinya.

  6. Reksadana Penyertaan Terbatas
    Pada investasi reksadana penyertaan terbatas, manajer investasi akan mengumpulkan dana dari profesional dan dialokasikan pada bursa efek Indonesia.

  7. Efek Beragun Aset
    Portofolio investasi reksadana ini berisi aset keuangan. Aset tersebut bisa dalam berbagai bentuk. Contohnya adalah aset infrastruktur yang biasanya disebut Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA)

Keuntungan Reksadana Bagi Investor Pemula

Keuntungan yang bisa Anda dapatkan sebagai pemula adalah pengalaman berinvestasi. Dibanding membelanjakan uang Anda, sobat OCBC NISP bisa mengembangkan dana yang dimiliki lewat instrumen investasi.

Di samping itu, Anda juga akan mendapatkan imbal balik berupa keuntungan. Besaran keuntungan ditentukan berdasarkan berapa lama dana mengendap, berapa besar dana yang diinvestasikan, dan jenis reksadana apa yang dipilih.

Anda juga tidak bekerja sendiri, melainkan dibantu oleh manajer investasi. Biasanya manajer tersebut yang akan memilihkan instrumen investasi apa yang paling sesuai dengan jumlah dana serta tujuan Anda.

Cara Investasi Reksadana

Meski jenis penanaman modal berikut terkenal praktis dan mudah dimulai, Anda sebagai investor harus tetap memahami bagaimana cara investasi reksadana yang benar beserta istilah-istilah dasar dalam berinvestasi demi meminimalisir kerugian.

  1. Melalui Bank

    • Datanglah ke kantor cabang bank terdekat.

    • Anda perlu mengisi formulir dan memberikan persyaratan dokumen sesuai dengan aturan bank yang ditetapkan.

    • Menyerahkan dana yang diinvestasikan kepada bank. Perlu diingat bahwa bank tidak mengelola uang tersebut, tapi memberikannya kepada rekan perusahaan pengelola investasi reksadana yang dipilih.

    • Setelah proses dokumentasi selesai, jumlah dana tersebut akan tertera dalam portofolio Anda. sobat OCBC NISP dapat memantau perkembangan reksadana lewat mobile banking.

     

  2. Melalui Aplikasi Reksadana

    • Anda dapat mengunduh aplikasi perusahaan keuangan yang menyediakan instrumen investasi reksadana.

    • Mendaftarkan diri secara daring dengan melengkapi persyaratannya.

    • Memilih reksadana yang ingin dibeli. Pastikan untuk membandingkannya terlebih dulu dan menyesuaikannya dengan tujuan investasi Anda.

    • Mentransfer nominal pembelian reksadana dengan menggunakan m-banking, e-wallet, atau ATM.

    • Proses pencatatan data reksadana umumnya berlangsung selama 48 jam di hari kerja

    • Jika sudah tersimpan, dana yang sudah dibeli akan tertera pada aplikasi Anda.

Simulasi Reksadana

Misalkan, sobat OCBC NISP memiliki uang sebesar Rp500.000 dan hendak membeli reksadana A sebesar jumlah uang tersebut.

Jika diketahui NAB per UP adalah 2.000, maka sobat OCBC NISP akan meraih: Rp500.000/2.000 = 250 UP.

Setelah berjalan 5 bulan, rupanya NAB per UP reksa dana A meningkat menjadi 2.500.

Perhitungannya adalah:
2.500 (peningkatan Unit Penyertaan) x 250 (nilai NAB dari Unit Penyertaan awal) = Rp625.000 (hasil dari perubahan Unit Penyertaan)

Rp625.000 (hasil dari peningkatan Unit Penyertaan) - Rp500.000 (modal Anda) = Plus (+) Rp125.000

Sehingga, keuntungan yang Anda dapatkan selama 5 bulan adalah sebesar Rp125.000.

Risiko Investasi Reksadana

Risiko reksadana termasuk rendah jika dibanding instrumen investasi lain seperti saham. Untuk lebih lengkapnya, yuk cek ulasan di bawah.

  1. Penurunan Nilai
    Penurunan nilai adalah risiko yang perlu diwaspadai sebelum berinvestasi menggunakan reksa dana. Penurunan nilai disebabkan oleh adanya perubahan harga aset di dalamnya.

    Contohnya adalah ketika harga saham pada reksa dana turun, maka hal tersebut akan berimbas pula terhadap Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/UP).

  2. Likuiditas
    Risiko likuiditas rupanya berkaitan dengan pencairan reksa dana. Hal berikut dapat terjadi ketika manajer investasi terlambat menyediakan dana bagi investor melakukan pembayaran pencairan atau redemption.

    Di mana menurut peraturan yang berlaku, pembayaran dana dalam hal ini harus dilakukan oleh manajer investasi maksimal 7 hari kerja tidak termasuk hari libur.

  3. Wanprestasi
    Risiko ini terjadi apabila manajer investasi tidak mampu membayar kupon dan uang pokok yang telah Anda investasikan karena mengalami kerugian investasi.

  4. Ekonomi dan Politik
    Kondisi ekonomi dan politik di Indonesia juga akan mempengaruhi dunia investasi, termasuk reksadana. Jika kondisinya tidak kondusif, bisa jadi nilai keuntungan akan mengalami penurunan. Sebaliknya, bila kondisinya baik, maka keuntungan yang Anda dapatkan juga dapat meningkat.

  5. Pertanggungan Harta
    Risiko ini dapat terjadi apabila terjadi pencurian data pada bank kustodian. Namun, umumnya bank dan perusahaan investasi telah memberikan asuransi terhadap aset yang dimiliki. Sehingga, Anda tidak perlu khawatir. Pastikan untuk memilih bank dan perusahaan yang kredibel ya!

Itulah informasi lengkap seputar investasi reksadana yang tak boleh Anda lewatkan. Reksa dana adalah salah satu jenis investasi dengan modal terjangkau. Sehingga seluruh kalangan, mulai dari orang tua hingga mahasiswa pun bisa menggelutinya. Tertarik untuk mencoba?

Baca Juga :

Story for your Inspiration

Baca

Tips & Trick, Edukasi - 26 Nov 2024

6 Langkah Membuat Goal Setting Pribadi

Baca
Christmas

Edukasi, Life Series - 26 Nov 2024

THR Natal: Aturan, Jadwal Cair, dan Tips Mengelolanya

See All

Produk Terkait

Wealth Management

Wealth Management

Reksa Dana

Reksa Dana

Kemudahan investasi dengan aman dan nyaman untuk masa depanmu

Download OCBC mobile