Valuta asing adalah mata uang yang digunakan untuk transaksi berskala internasional. Kenali fungsi, jenis, sistem, dan perhitungannya di sini!
Yup, valuta asing atau valas adalah mata uang yang digunakan sebagai alat pembayaran sah dalam perdagangan berskala internasional. Di mana para pelaku transaksi dan negara bersangkutan telah mengakui mata uang tersebut.
Lantas, mata uang manakah yang dimaksud? Dan bagaimana sistemnya? Nah, jika Anda merupakan pebisnis atau berencana untuk melakukan kegiatan ekspor maupun impor, maka artikel berikut tak boleh dilewatkan. Langsung saja cek penjelasan lengkapnya di bawah, yuk!
Apa itu valas? Seperti yang telah dijelaskan sedikit di atas, valas adalah mata uang asing yang diterima, diakui, serta digunakan antar pebisnis untuk melakukan transaksi perdagangan internasional.
Karena merupakan mata uang asing, maka valas tak bisa dijadikan sebagai alat pembayaran perdagangan dalam negeri.
Namun, perlu diketahui pula bahwa tak semua mata uang asing dapat dipakai pada transaksi internasional berikut. Pasalnya, mata uang untuk valas haruslah termasuk ke dalam kelompok Hard Currency atau mata uang yang nilainya kuat terhadap lainnya.
Mata uang Hard Currency umumnya berasal dari negara maju dengan pengaruh ekonomi yang cukup besar kepada negara-negara lain di dunia. Contohnya adalah Euro, Dollar (Amerika Serikat), dan Yen (Jepang).
Lantas, apakah Rupiah tergolong Hard Currency? Sayangnya, mata uang Negara Indonesia ini masih terbilang lemah dan sangat jarang dimanfaatkan untuk alat pembayaran berskala internasional. Oleh karenanya Rupiah tercatat sebagai Soft Currency.
Tak hanya itu, valas juga merupakan bagian dari devisa negara. Devisa adalah kekayaan negara yang berada di luar negeri dengan wujud yang dapat berupa barang, jasa, ataupun mata uang. Sehingga, semakin sering mata uang suatu negara digunakan, semakin menguntungkan pula hal tersebut bagi negara bersangkutan.
Sesuai pengertian valuta asing, valas dibutuhkan ketika sobat OCBC NISP hendak melakukan kegiatan jual-beli dengan partner business di luar negeri atau internasional seperti ekspor dan impor. Mata uang yang digunakan saat bertransaksi haruslah bersifat resmi dan telah disepakati oleh kedua belah pihak. Nah, untuk lebih jelasnya, yuk simak fungsi valas di bawah.
Secara umum, valas berperan cukup besar dalam transaksi perdagangan global. Akan tetapi, rupanya valas memiliki fungsi lain. Apa saja itu? Ini daftarnya.
Valas umumnya digunakan sebagai alat pembayaran pada perdagangan internasional. Akan tetapi, valas rupanya juga bisa dipakai untuk membayar utang negara ke negara lain. Di mana mata uang asing berikut telah bersifat sah dan resmi.
Tak hanya pada aktivitas jual-beli barang, jual-beli jasa pun juga bisa dipakai untuk transaksi jasa antar negara.
Kurs mata uang harus dikendalikan karena hal tersebut dapat bergerak secara fluktuatif naik maupun turun. Nah, untuk menghindarinya, pemerintah akan memanfaatkan valas agar kurs mata uang negaranya tetap stabil.
Valas adalah mata uang asing yang telah sah serta dipercayai oleh kedua belah pihak dan juga negara bersangkutan. Hal ini tentunya memudahkan sekaligus memperlancar aktivitas bertransaksi.
Valas berdasarkan jenisnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu valas fisik dan valas non fisik. Valas fisik adalah uang asing berupa logam atau kertas. Valas non fisik merupakan uang asing berbentuk surat-surat berharga seperti wesel dan cek.
Sedangkan, menurut bentuknya, valas bisa digolongkan menjadi empat yakni mata uang asing, saldo kredit, surat wesel luar negeri, dan hak penerimaan pembayaran.
Ketika membahas tentang valas, tentunya Anda akan mengenal istilah kurs. Namun, apa itu kurs? Kurs adalah nilai tukar atau harga mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam mata uang negara lain.
Berhubungan dengan hal tersebut, sekarang saatnya bagi sobat OCBC NISP untuk mengetahui beberapa sistem valuta asing.
Besarnya kurs valuta asing ditentukan oleh banyaknya permintaan dan penawaran disebut sistem kurs bebas atau floating.
Sistem ini tidak mengikut campur tangankan pemerintah ke dalam penentuan kurs mata uang yang hendak dipertukarkan. Sehingga nilai kurs mata uang benar-benar bebas. Contohnya adalah sebuah marketplace yang hanya menerima mata uang dollar untuk bertransaksi, baik bertransaksi dalam negaranya sendiri maupun negara lain.
Berbanding terbalik dengan sistem kurs bebas, sistem kurs tetap mengikut sertakan pemerintah ke dalamnya. Artinya adalah kurs mata uang secara mutlak tergantung pada pemerintah.
Sistem kurs terkendali melibatkan bank sentral sebuah negara untuk mengalokasikan pemakaian valas di negara bersangkutan. Sistem ini merupakan perpaduan antara sistem kurs tetap dan bebas.
Meskipun masih dapat mengalami kenaikan maupun penurunan secara bebas, namun pergerakannya akan tetap terkontrol agar tidak terlalu drastis atau ekstrem.
Setelah mengenal beberapa hal mengenai valas, sekarang saatnya bagi Anda untuk memahami perhitungan kurs valutas asing. Jadi, bagaimana itu? Berikut penjelasannya.
Pada perhitungan berikut sobat OCBC NISP akan menemui istilah kurs jual dan kurs beli. Kurs adalah nilai tukar mata uang. Jadi, kurs jual adalah kurs yang digunakan ketika Anda hendak menukarkan rupiah dengan mata uang asing.
Sedangkan, kurs beli adalah kurs yang berlaku saat seseorang ingin menukar mata uang asing ke bentuk rupiah.
Contohnya, Anda akan melakukan tugas dinas ke Amerika Serikat. Kantor memberi dana perjalanan sebesar Rp140.000.000. Sebelum berangkat, tentunya Anda harus menukarkan uang tersebut ke dalam dollar Amerika Serikat.
Nilai tukar mata uang negara AS saat itu adalah:
Kurs jual Rp14.000 per dollar AS
Kurs beli Rp13.000 per dollar AS
Maka, itu artinya Anda mendapat biaya perjalanan sebesar:
140.000.000 : 14.000 = 10.000 dollar AS
Rupanya Anda menghabiskan 7.000 dollar AS selama dinas. Maka, uang yang tersisa adalah 3.000 dollar AS.
Selanjutnya, uang tersebut akan ditukar kembali ke Rupiah.
3.000 x 13.000 = Rp39.000.000
Jadi, uang yang tersisa adalah Rp39.000.000.
Itulah informasi lengkap mengenai valuta asing (valas) yang patut Anda ketahui. Valas adalah mata uang asing yang memiliki berbagai fungsi, salah satunya adalah sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Sehingga kegiatan jual-beli tersebut pun dapat berjalan dengan lancar.