Keputusan Trump saat US “Liberation Day” atau Tarif “Hari Pembebasan” meningkatkan kekhawatiran perlambatan ekonomi global serta mendorong aset berisiko berfluktuatif selama beberapa bulan ke depan. Namun saat ini, masih terlalu dini untuk memperkirakan resesi global.
Ringkasan:
Pada tanggal 2 April, Gedung Putih AS mengungkapkan serangkaian tarif yang lebih menekan daripada yang sudah diantisipasi oleh pasar. Tarif ini meliputi:
Selain itu, AS mengumumkan akan mengakhiri pengecualian “de minimis” untuk pengiriman paket kecil bebas bea ke AS.
Penentuan tarif dasar 10% akan membawa tarif efektif rata-rata di kisaran ekspektasi pasar, namun adanya tarif resiprokal mengejutkan pasar secara negatif, yang jika diterapkan dapat meningkatkan tarif efektif AS menjadi lebih dari 20% - dimana merupakan tarif tertinggi dalam lebih dari satu abad.
Tarif baru yang diusulkan ini berpotensi menjadi menurunkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perusahaan, merusak kestabilan mata uang; serta mendorong kenaikan inflasi dan harga aset safe haven.
Mengingat skala tarif yang diusulkan, jika semuanya diberlakukan sepanjang tahun 2025, kemudian, jika terjadi pembalasan tarif dari masing-masing negara sasaran, maka dapat mengarah pada potensi resesi global.
Namun menurut pandangan kami, proses negosiasi tarif resiprokal di setiap negara akan mengakibatkan stagnasi selama dua kuartal mendatang.
Akibatnya, aset berisiko memasuki fase yang sangat fluktuatif selama beberapa bulan ke depan, mengingat meningkatnya kekhawatiran terhadap pertumbuhan dan inflasi. Meskipun demikian, saat ini masih terlalu dini untuk memperkirakan resesi global.
Gedung Putih memanfaatkan peluang ini sebelum pemilu paruh waktu AS untuk menerapkan kebijakan tarifnya, tetapi Presiden Trump memiliki modal politik yang terbatas dan memiliki ambang batas kesulitan ekonomi. Jika melihat pernyataan yang berubah-ubah sejauh ini, masih harus dilihat apakah tarif timbal balik ini hanya merupakan titik awal negosiasi, apakah tarif tersebut akan sepenuhnya diterapkan, atau bagaimana negara lain akan merespon.
Selain itu, kondisi pasar tenaga kerja AS saat ini tampak relatif tangguh, secara umum neraca keuangan perusahaan-perusahaan masih sehat. Kami juga memperkirakan komponen pro-pertumbuhan dari agenda Trump, seperti pemotongan pajak dan deregulasi, akan lebih menonjol di kemudian hari dalam masa jabatannya. Maka, kami percaya risk-reward saat ini masih terjaga.
Dalam ekuitas, kami mendukung:
Dalam pendapatan tetap, mengingat kekhawatiran tersebut berpotensi menekan pergerakan imbal hasil Treasury dan peningkatan risiko resesi, kami berhati-hati pada obligasi Emerging Markets High Yield dan Developed Markets High Yield.
Terakhir, terhadap prospek emas, kami terus bersikap konstruktif seiring meningkatnya potensi stagflasi yang dipicu oleh ketidakpastian perdagangan dapat menjadi pendorong kuat untuk pergerakan harga emas.
Investasi sekarang, klik disini
Catatan Penting: