PDB 4Q2024 melampaui ekspektasi analis pasar, seiring pengumuman stimulus mendadak yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatan ekspor, serta memacu aktivisitas sebagai antisipasi kemungkinan kenaikan tarif AS tahun ini. Sepanjang tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Tiongkok mencapai target 5.0%.
Sejak September 2024, pemerintah telah mengumumkan serangkaian kebijakan untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi, diantaranya pemangkasan suku bunga, kebijakan dalam berinvestasi di pasar saham, pelonggaran persyaratan likuiditas bank dan dukungan untuk pembelian properti, disamping itu pemerintah juga menjanjikan lebih banyak pengeluaran fiskal.
Laporan PDB 4Q2024 dan berbagai rilisan data ekonomi, menunjukkan bahwa serangkaian langkah stimulus Tiongkok mulai berhasil meningkatkan aktivitas. PDB 4Q2024 meningkat pesat sebesar 1.6% QoQ dan PDB 3Q2024 juga direvisi naik menjadi 1.3% QoQ. Dengan demikian, pertumbuhan PDB meningkat dari laju 4.6% YoY pada 3Q2024 menjadi 5.4% YoY pada 4Q2024.
Source: Bank of Singapore, Bloomberg
Rilisan data periode Desember menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang lebih cepat pada kuartal terakhir tahun 2024, dengan dua pendorong utama. Pertama, pertumbuhan penjualan ritel meningkat dari 3.0% YoY pada November menjadi 3.7% YoY bulan lalu seperti yang ditunjukkan grafik di samping ini.
Konsumen juga didukung oleh subsidi pemerintah seperti suku bunga yang lebih rendah, dengan tujuan untuk menukar barang tahan lama lama dengan barang baru.
Source: Bank of Singapore, Bloomberg
Kedua, pertumbuhan produksi industri meningkat dari 5.4% YoY menjadi 6.2% YoY pada bulan Desember, mencerminkan pertumbuhan ekspor yang kuat sebesar 10.7% YoY yang ditunjukkan pada grafik kedua. Lonjakan produksi industri kemungkinan besar disebabkan oleh eksportir yang melakukan pengiriman lebih awal mengingat risiko tarif baru di bawah Presiden terpilih Trump.
Dengan demikian, serangkaian langkah stimulus Tiongkok dan ekspor yang lebih kuat membantu PDB 4Q2024 melampaui perkiraan. Namun, sektor properti masih terkontraksi sebesar 10.6% YoY pada bulan Desember.
Kami mempertahankan pandangan bahwa pertumbuhan PDB Tiongkok akan melambat menjadi 4.2% pada tahun 2025 karena penetapan tarif AS yang lebih tinggi, pelemahan sektor properti, dan konsumsi yang masih lesu. Melihat pertumbuhan yang terjadi setelah adanya serangkaian kebijakan, pasar menantikan lebih banyak stimulus lanjutan saat Kongres Rakyat Nasional pada bulan Maret mendatang, dimana pemerintah akan menetapkan target pertumbuhan dan defisit anggaran untuk tahun 2025 ini.
Perlu di ingat, bahwa meskipun pandangan ini mencerminkan analisa terbaik kami terkait peluang pasar, dalam menentukan strategi investasi pribadi Anda harus selaras dengan tujuan dan profil risiko. Untuk informasi lebih lanjut terkait produk investasi di OCBC, silahkan klik link berikut; https://www.ocbc.id/id/individu/wealth-management
CATATAN PENTING