Ada banyak cara untuk menentukan besaran mahar dalam pernikahan. Salah satu cara yang paling banyak digunakan adalah menghitung uang mahar sesuai tanggal pernikahan. Bagaimana caranya?
Mengapa banyak orang menggunakan tanggal pernikahan sebagai dasar untuk menentukan uang mahar? Biasanya alasannya karena agar lebih memudahkan dan tidak banyak perdebatan.
Tanggal pernikahan biasanya dipilih sesuai tanggal cantik atau tanggal yang berkesan untuk pengantin. Jumlah mahar yang tercipta dari angka-angka tersebut akan menghasilkan nominal yang bagus, unik, dan elegan.
Sebenarnya tidak ada cara khusus untuk menentukan uang mahar sesuai tanggal pernikahan. Nominal yang dihasilkan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
Misalnya, kamu dan pasangan dapat menentukan terlebih dulu kira-kira jumlah mahar yang disepakati. Apakah ratusan ribu, jutaan, puluhan juta, atau ratusan juga.
Kemudian, angka tersebut baru dicocokkan dengan angka di tanggal pernikahan yang telah disepakati. Misalnya, kamu dan pasangan sepakat mahar yang akan diberikan sebesar puluhan juta.
Tanggal pernikahan yang telah ditentukan adalah 20 Maret 2025. Jika mahar yang telah disepakati adalah puluhan juga, maka mahar yang bisa diberikan berdasar tanggal tersebut adalah Rp20.030.025.
Intinya, kamu bisa mencocokkan angka di tanggal pernikahan dengan jumlah atau nominal mahar yang telah disepakati. Semua disesuaikan dengan kemampuan finansial pengantin.
Baca Juga: Pentingnya Tabungan Pendidikan Anak Demi Masa Depan
Mahar dalam Islam adalah pemberian yang wajib diberikan oleh seorang laki-laki kepada perempuan yang dinikahinya. Mahar bukan sekadar pemberian materi, tetapi mengandung makna yang lebih mendalam.
Mahar dalam Islam merupakan simbol penghargaan dari seorang laki-laki kepada perempuan yang dinikahinya. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki nilai dan martabat yang tinggi.
Selain itu, mahar juga menjadi bukti sahnya sebuah pernikahan. Dengan menyerahkan mahar, seorang laki-laki secara resmi menjadi suami dari perempuan yang dinikahinya.
Mahar juga menjadi bentuk tanggung jawab suami terhadap istri. Ini menunjukkan keseriusan seorang laki-laki dalam membangun rumah tangga bersama perempuan yang dipilih menjadi istri.
Mahar mengangkat martabat perempuan dan menunjukkan bahwa pernikahan adalah sebuah ikatan yang suci dan penuh makna. Mahar juga menjadi bentuk keadilan bagi perempuan.
Dengan adanya mahar, berarti menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam pernikahan. Selain itu, mahar juga menjadi simbol dan memperkuat ikatan antara suami dan istri.
Dalam Islam, memberikan mahar adalah suatu kewajiban bagi seorang laki-laki yang menikah. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT dalam Surat An-Nisa ayat 4:
“Berikanlah mas kawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Tetapi jika mereka menyerahkan kepadamu sebagian dari mahar itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) dengan senang hati dan nikmatlah.” (QS. An-Nisa: 4)
Dari ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa mahar adalah wajib hukumnya bagi laki-laki. Setiap laki-laki yang menikah wajib memberikan mahar kepada istrinya.
Mahar harus diberikan dengan niat yang tulus dan ikhlas, bukan karena terpaksa atau sebagai syarat tertentu. Mahar tidak harus berupa uang, tetapi bisa berupa benda, seperti emas, perak, atau bahkan keterampilan.
Beberapa jenis mahar yang sering diberikan adalah emas baik perhiasan maupun emas batangan, perak, Al-Quran, ilmu pengetahuan, tanah, rumah, mobil, motor, atau bahkan sebuah usaha atau perusahaan.
Baca Juga: 10 Cara Menabung untuk Beli Rumah agar Cepat Terwujud
Mahar dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Mahar yang harus diserahkan saat akad nikah.
Mahar yang pembayarannya dapat ditunda hingga waktu tertentu setelah akad nikah.
Mahar yang jenis dan jumlahnya telah ditentukan secara jelas.
Mahar yang jumlahnya diserahkan kepada calon istri untuk menentukannya.
Dalam konteks kehidupan modern, konsep mahar tetap relevan. Namun, bentuk dan jumlah mahar dapat disesuaikan dengan kondisi sosial dan ekonomi masing-masing pasangan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan mahar adalah:
Mahar harus disesuaikan dengan kemampuan finansial calon suami. Jumlah mahar sebaiknya disepakati bersama antara calon pengantin dan keluarganya, jangan sampai menjadi beban.
Tradisi dan adat istiadat setempat dapat mempengaruhi besaran mahar. Namun usahakan mahar benar-benar disesuaikan dengan kemampuan pihak laki-laki dan menurut kesepakatan bersama.
Selain nilai materi, perhatikan juga nilai simbolik dari mahar yang diberikan.
Baca Juga: 10 Cara Menabung untuk Beli Rumah Sendiri di Usia Muda
Agar besaran mahar tidak memberatkan, kamu bisa menabung dengan tujuan mengumpulkan mahar. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan membuka Tabungan Berjangka di Bank.
Salah satu Bank yang menawarkan Tabungan Berjangka adalah OCBC yang bisa kamu buka langsung dari aplikasi OCBC mobile. Nama produk Tabungan Berjangka di OCBC adalah TAKA.
Ada empat jenis Tabungan Berjangka (TAKA) yang bisa kamu pilih. Ada TAKA Hadiah, TAKA Bunga, TAKA Bunga Pasti, dan TAKA Angsuran Tetap. Kamu bebas menentukan target dana dan tenor menabung.
Misalnya, kamu telah menentukan target dana Rp20 Juta dengan tenor 24 bulan. Nantinya, TAKA OCBC akan menentukan jumlah setoran tiap bulan yang wajib kamu tabung.
Syarat untuk mendaftar TAKA, kamu perlu KTP dan kartu NPWP untuk WNI, KIMS/KITAS/KITAP untuk WNA, sudah memiliki rekening di Bank OCBC dan melakukan setoran dana sesuai target dana pilihan.
Jika tenor sudah kamu tentukan, Tabungan Berjangka kamu akan terkunci. Hal ini akan membantu kamu agar lebih fokus menabung untuk mahar pernikahan. Yuk, segera siapkan mahar pernikahan dengan TAKA OCBC!
Baca Juga: 10 Cara Menabung yang Benar dan Anti Gagal, yuk Cobain!