Budidaya Ikan Nila: Peluang, Cara, dan Modal yang Diperlukan

4 Nov 2024

Budidaya ikan nila bisa menjadi pilihan usaha dengan potensi yang menjanjikan. Berikut cara budidaya ikan nila dan perkiraan modal yang diperlukan.

Ada beberapa alasan mengapa budidaya ikan nila cukup menjanjikan. Pertama, permintaan pasar terhadap ikan nila cukup tinggi dan tergolong stabil.

Ikan nila punya rasa yang lezat, rendah lemak, dan kaya nutrisi, sehingga menjadi favorit di kalangan masyarakat dan restoran. Hal ini menjadikan permintaan ikan nila cukup tinggi dan stabil, baik di pasar domestik maupun internasional.

Berikutnya, ikan nila tergolong ikan air tawar yang cepat tumbuh dan mudah beradaptasi dengan lingkungan. Hanya dalam 4-6 bulan, ikan nila sudah dapat mencapai ukuran panen, yang berarti siklus panen cukup singkat dan modal bisa cepat kembali.

Budidaya ikan nila juga tidak membutuhkan peralatan yang terlalu rumit atau biaya besar, sehingga usaha ini bisa dilakukan di kolam sederhana dengan pengelolaan yang tepat.

Kemudian, ikan nila termasuk omnivora, yang artinya mereka dapat diberi pakan dari berbagai sumber, seperti pelet, daun, atau sisa-sisa dapur. Alhasil, biaya pakan ikan nila tergolong lebih terjangkau.

Kemampuan ikan nila untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan ini membantu menekan biaya produksi, sehingga meningkatkan margin keuntungan bagi peternak.

Baca juga: Paket Franchise Teh Kota Indonesia, Perlu Modal Berapa?

Cara Budidaya Ikan Nila

Budidaya ikan nila dapat dibagi menjadi beberapa tahapan utama yang membantu memastikan keberhasilan dan hasil panen yang optimal. Berikut adalah tahapan-tahapan penting dalam budidaya ikan nila.

1. Persiapan Kolam

Tahap pertama adalah menyiapkan kolam yang akan digunakan untuk budidaya. Kolam bisa berupa kolam tanah, terpal, atau beton. Pastikan kolam bersih dari kotoran atau bahan kimia berbahaya.

Setelah itu, isi kolam dengan air bersih dan biarkan selama beberapa hari agar terbentuk ekosistem alami di dalamnya.

Penggunaan pupuk organik, seperti kotoran ayam atau pupuk hijau, juga bisa membantu mempercepat pertumbuhan plankton yang berguna sebagai sumber makanan alami ikan nila.

2. Pemilihan Benih

Pilih benih ikan nila yang berkualitas baik, yaitu yang aktif, tidak cacat, dan ukurannya seragam. Benih berkualitas akan tumbuh lebih cepat dan lebih tahan terhadap penyakit.

Biasanya, ukuran benih yang ideal untuk dibudidayakan adalah sekitar 5-10 cm. Pastikan juga benih berasal dari induk unggul dan diperoleh dari sumber terpercaya.

3. Penebaran Benih

Sebelum menebar benih, lakukan proses aklimatisasi untuk menyesuaikan benih dengan kondisi air di kolam. Caranya dengan memasukkan kantong berisi benih ke dalam kolam selama 15-30 menit agar suhu air di kantong dan kolam bisa seimbang.

Setelah itu, buka kantong dan biarkan benih keluar secara perlahan. Sebarkan benih secara merata di kolam agar ikan memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh.

Baca juga: Bisnis SPBU Pertamina, Syarat dan Perkiraan Modalnya

4. Pemberian Pakan

Pemberian pakan harus dilakukan secara teratur dan dengan takaran yang tepat. Ikan nila adalah omnivora, sehingga bisa diberi pakan pelet, sayuran hijau, atau sisa makanan.

Frekuensi pemberian pakan biasanya dilakukan 2-3 kali sehari. Selain itu, pemberian pakan tambahan seperti dedaunan bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi ikan nila dan menekan biaya pakan.

5. Jaga Kualitas Air

Kualitas air sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan ikan nila. Pastikan pH air berkisar antara 6,5-8,5 dan suhu air ideal antara 25-30°C.

Lakukan pergantian air sekitar 10-20% setiap minggu untuk menjaga air tetap bersih dan terhindar dari penumpukan kotoran.

Selain itu, pastikan kolam memiliki sirkulasi yang baik dan lakukan pemantauan secara rutin untuk mencegah penyakit dan parasit.

6. Pemanenan

Ikan nila biasanya sudah siap panen dalam 4-6 bulan setelah penebaran benih, tergantung ukuran yang diinginkan dan kondisi pemeliharaan. Pemanenan bisa dilakukan dengan cara menyurutkan air kolam hingga ikan mudah diambil.

Pastikan alat-alat panen, seperti jaring, dalam keadaan bersih dan tidak melukai ikan. Setelah panen, ikan nila bisa segera dipasarkan atau diolah lebih lanjut sesuai kebutuhan.

Baca juga: Buka Gerai Es Teh Nusantara, Berapa Modalnya?

Modal Budidaya Ikan Nila

Lalu berapa modal budidaya ikan nila? Kamu bisa memulai budidaya skala mikro menggunakan kolam semi permanen dari terpal. Nanti ketika usaha sudah berjalan lancar, kamu bisa meningkatkan skalanya.

Melansir berbagai sumber, berikut adalah rincian modal yang diperlukan untuk budidaya ikan nila sebanyak 1000 ekor.

  • Modal Awal
  • Bibit Ikan Nila 1000: Rp750 Ribu
  • Pakan Ikan 200 Kg: Rp2,1 Juta
  • Kolam Terpal 5 Diameter: Rp10.2 Juta
  • Serok Ikan Ukuran Besar: Rp173 Ribu
  • Ember Ukuran Sedang: Rp100 Ribu
  • Jumlah: Rp13.3 Juta
  • Modal Harian
  • Suplemen, Air, Listrik, dan Kebutuhan: Rp700 Ribu
  • Tenaga Kerja Untuk 3 Bulan: Rp4,5 Juta
  • Jumlah: Rp5,2 Juta

Total modal yang diperlukan untuk budidaya ikan nila adalah sebesar Rp18,5 Juta.

Kamu nggak usah khawatir jika punya keinginan memulai budidaya ikan nila, tetapi tidak punya modal. Pasalnya, kamu bisa mengajukan pinjaman ke OCBC melalui produk KTA Cashbiz.

KTA Cashbiz adalah produk kredit tanpa agunan yang bisa menjadi solusi semua kebutuhan, termasuk modal usaha peternakan.

Produk ini menawarkan banyak kemudahan dan keuntungan, mulai dari pinjaman hingga Rp200 Juta, tenor hingga 3 tahun, bunga ringan mulai dari 0,99% per bulan, hingga proses pengajuan yang mudah.

Syarat mengajukan KTA Cashbiz antara lain:

  • Warga Negara Indonesia
  • Memiliki e-KTP dan e-mail aktif
  • Usia minimum 21 tahun pada saat pengajuan dan maksimum 65 tahun pada saat pinjaman berakhir
  • Berdomisili/memiliki usaha di Coverage Area OCBC (Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Solo)
  • Memiliki usaha yang sudah berjalan minimum 2 tahun

Sementara dokumen yang dibutuhkan yaitu:

  • Foto Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP)
  • Foto Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) pasangan (jika sudah menikah)
  • Foto Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) (Untuk pengajuan dimulai dari limit Rp 50.000.000)
  • Foto selfie dengan e-KTP
  • Foto tanda tangan di atas kertas putih
  • Sambungkan ke DJP dengan minimum e-filing 1 tahun / rekening koran atau e-statement 6 bulan terakhir
  • Surat legalitas usaha
  • Surat kepemilikan/sewa tempat usaha
  • Surat kepemilikan/sewa tempat tinggal

Pengajuan KTA Cashbiz bisa dilakukan dengan mudah melalui aplikasi OCBC mobile!

Baca juga: Syarat dan Harga Franchise Es Teh Jumbo


Story for your Inspiration

Baca

Edukasi - 4 Nov 2024

Rekomendasi Tabungan Bisnis Valas USD untuk Transaksi Lebih Mudah

Baca

Edukasi - 4 Nov 2024

Daftar Perusahaan Batu Bara Terbesar di Indonesia

See All

Produk Terkait

Individu

Individu

Solusi perbankan OCBC siap bantu kamu penuhi semua aspirasi dalam hidup #TAYTB
Nyala Bisnis

Nyala Bisnis

Layanan saldo gabungan untuk mengatur keuangan pribadi dan bisnis secara terpadu
OCBC mobile
ONe Mobile

OCBC mobile

Tumbuhkan uang dalam 1 aplikasi bersama OCBC mobile yang baru.

Download OCBC mobile