Budidaya ikan lele bisa menjadi pilihan usaha dengan potensi yang menjanjikan. Berikut cara budidaya ikan lele dan perkiraan modal yang diperlukan.
Usaha budidaya ikan lele memiliki potensi besar, baik dari segi pasar maupun keuntungan.
Ikan lele adalah salah satu jenis ikan air tawar yang digemari masyarakat karena mudah diolah, rasanya lezat, serta memiliki harga yang relatif terjangkau.
Dari segi permintaan pasar, ikan lele tergolong tinggi dan stabil. Hal ini dipengaruhi oleh fakta bahwa harga ikan lele yang terjangkau dan kaya nutrisi sehingga digemari masyarakat.
Produk lele juga merambah berbagai segmen, mulai dari pasar tradisional, restoran, hingga usaha kuliner kecil seperti warung pecel lele.
Dari segi produksi, siklus pertumbuhan lele relatif singkat. Jika dipelihara dengan baik, ikan lele bisa dipanen dalam waktu 1,5 sampai 2 bulan saja. Dengan siklus yang singkat, kamu bisa panen beberapa kali dalam satu tahun.
Di samping masa panen yang singkat, ikan lele juga dikenal mudah dalam hal perawatan. Ikan lele dikenal punya daya tahan dan adaptabilitas yang tinggi terhadap kondisi lingkungan.
Baca juga: Modal Bisnis Ayam Petelur dan Tips Memaksimalkan Keuntungan
Jika tertarik budidaya ikan lele, berikut ini beberapa cara dan panduan yang bisa kamu ikuti.
Kolam bisa dibuat dari terpal, tanah, atau beton sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Namun kolam terpal menjadi pilihan peternak pemula karena lebih murah dan mudah dirawat.
Pastikan kolam bersih sebelum digunakan, lalu isi dengan air dan biarkan selama 1-2 hari untuk menetralkan kondisi air.
Tambahkan probiotik atau pupuk organik (misalnya kotoran ayam) untuk merangsang pertumbuhan plankton, yang nantinya akan menjadi sumber makanan alami bagi lele.
Benih yang baik adalah kunci keberhasilan budidaya. Pilih benih lele yang aktif, berukuran seragam, dan berasal dari induk yang sehat.
Ukuran benih yang seragam sangat penting untuk mencegah kanibalisme, karena lele cenderung memakan yang lebih kecil jika ukurannya terlalu bervariasi.
Penebaran benih harus dilakukan dengan cara yang benar untuk mencegah stres pada ikan. Saat menebar benih, masukkan kantong berisi benih ke dalam kolam selama 10-15 menit agar suhu air di kantong dan kolam seimbang.
Setelah itu, buka kantong perlahan-lahan dan biarkan benih keluar sendiri. Jangan menebar terlalu banyak benih dalam satu kolam, idealnya 100-150 ekor per meter kubik air agar ikan cukup ruang untuk tumbuh.
Pemberian pakan adalah salah satu faktor penting dalam budidaya lele. Pakan utama untuk lele adalah pelet, tapi bisa juga ditambahkan dengan pakan alternatif seperti cacing, dedak, atau sisa dapur yang masih layak.
Berikan pakan 2-3 kali sehari sesuai kebutuhan. Jangan berlebihan dalam memberi pakan, karena sisa pakan yang menumpuk bisa mencemari air dan memicu penyakit.
Kualitas air harus selalu diperhatikan karena air yang tercemar dapat menyebabkan penyakit dan kematian pada lele. Jaga pH air antara 6,5 - 8 dan suhu air sekitar 25-30°C.
Ganti sebagian air kolam sekitar 10-20% setiap minggu untuk menjaga kebersihan. Kolam juga harus memiliki sirkulasi udara yang baik. Perhatikan warna air, jika air terlalu keruh atau berbau, segera ganti.
Lele bisa rentan terhadap penyakit jika kualitas air buruk atau pakan tidak sesuai. Pantau kondisi lele secara berkala, perhatikan jika ada perubahan perilaku, seperti ikan yang tampak lemah atau mengambang di permukaan.
Segera pisahkan ikan yang terlihat sakit untuk mencegah penularan. Sebaiknya sediakan obat-obatan ikan dasar, seperti antiseptik atau vitamin, untuk mencegah dan mengatasi penyakit ringan.
Baca juga: Modal Kerja: Pengertian, Jenis-Jenis, Fungsi, dan Contohnya
Lalu berapa modal budidaya ikan lele? Kamu bisa memulai budidaya skala mikro menggunakan kolam semi permanen dari terpal. Nanti ketika usaha sudah berjalan lancar, kamu bisa meningkatkan skalanya.
Melansir berbagai sumber, berikut adalah rincian modal yang diperlukan untuk budidaya ikan lele untuk pemula.
Sehingga, total modal awal yang dibutuhkan untuk budidaya ikan lele adalah sebesar Rp3 Juta.
Kamu nggak usah khawatir jika punya keinginan memulai budidaya ikan lele, tetapi tidak punya modal. Pasalnya, kamu bisa mengajukan pinjaman ke OCBC melalui produk KTA Cashbiz.
KTA Cashbiz adalah produk kredit tanpa agunan yang bisa menjadi solusi semua kebutuhan, termasuk modal usaha peternakan.
Produk ini menawarkan banyak kemudahan dan keuntungan, mulai dari pinjaman hingga Rp200 Juta, tenor hingga 3 tahun, bunga ringan mulai dari 0,99% per bulan, hingga proses pengajuan yang mudah.
Syarat mengajukan KTA Cashbiz antara lain:
Sementara dokumen yang dibutuhkan yaitu:
Pengajuan KTA Cashbiz bisa dilakukan dengan mudah melalui aplikasi OCBC mobile!
Baca juga: Modal Usaha Tanpa Riba: Syarat dan Cara Mengajukannya