Namun demikian, ada beberapa posisi yang menuntut kualifikasi dan skill tertentu. Salah satunya adalah bagian back office yang jenis pekerjaannya beragam, mulai dari Human Resource Development (HRD), staf legal, hingga staf IT.
Baca juga: Persiapan Kerja di Luar Negeri, Apa yang Harus Diperhatikan?
Secara umum, back office adalah bagian dari perusahaan yang terdiri dari personil administrasi dan pendukung yang tidak berhadapan dengan klien. Definisi yang sama juga berlaku pada perusahaan perbankan.
Artinya, ketika kamu bekerja di posisi back office bank, kamu tidak akan berhadapan langsung dengan nasabah atau klien. Sebaliknya, kamu akan men-support kelancaran pekerjaan bagian front office yang berhadapan langsung dengan nasabah.
Fungsi back office mencakup penyelesaian, penyelesaian, pemeliharaan catatan, kepatuhan terhadap peraturan, akuntansi, dan layanan IT. Dalam sebuah struktur perusahaan perbankan, setidaknya ada tiga bagian yang saling berkolaborasi, yaitu back office, front office, dan risk management.
Posisis sebagai bagian dari back office dianggap sebagai bagian dari perusahaan yang bertanggung jawab menyediakan semua fungsi bisnis yang berkaitan dengan operasinya.
Meskipun kehadiran back office tampaknya tidak terlihat, personil back office memberikan fungsi penting bagi bisnis. Back office adalah bagian penting dari setiap perusahaan dan jabatan terkait seringkali diklasifikasikan dalam "operasional".
Salah satu peran penting back office adalah mendukung kelancaran operasional di front office untuk menjamin kepuasan nasabah, pelanggan, atau klien.
Baca juga: Manfaat Networking dalam Karir dan Cara Membangunnya
Posisi back office memainkan peran penting dalam kelancaran layanan dan sistem perbankan. Pasalnya, mereka akan menangani aspek operasional dan teknis layanan perbankan.
Berikut beberapa peran penting back office dalam sebuah perusahaan perbankan.
Back office sebuah bank bekerja menjaga fokus perusahaan. Dalam praktiknya, mereka akan membuat sistem yang terintegrasi dan bisa digunakan lintas divisi. Dengan begitu, operasional perusahaan akan tetap fokus pada core-nya.
Misalnya dari segi pengembangan sumber daya manusia perusahaan. Peran yang dimainkan oleh Divisi HRD ini akan membuat sistem terkait humaniora, mulai dari sistem rekrutmen, pengembangan skill, hingga urusan pensiun karyawan.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Divisi IT. Para staf di divisi ini akan membuat sistem teknologi informasi yang memudahkan operasional front office maupun risk management.
Posisi front office yang fokus pada pelayanan terhadap klien atau nasabah tentu harus didukung dengan akses teknologi informasi yang memadai. Nah peran inilah yang akan dimainkan oleh back office, terutama Divisi IT.
Dalam praktiknya, bagian lain dalam perusahaan bisa meminta Divisi IT untuk membuatkan sistem digital yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Misalnya, sistem absen dan cuti karyawan pada Divisi HRD hingga pengembangan mobile banking yang mendukung kinerja front office.
Posisi back office bank umumnya menuntut kualifikasi tertentu yang berguna untuk peningkatan kualitas layanan. Seperti diketahui, kualitas layanan sangat penting untuk kepuasan nasabah dan klien pada umumnya.
Baca juga: 10 Cara Mengatur Gaji Bulanan dengan Cermat agar Bisa Nabung
Apa saja jenis pekerjaan yang termasuk dalam posisi back office bank? Berikut beberapa di antaranya!
Divisi HRD bertugas mengembangkan potensi karyawan, mulai dari keterampilan hingga kemampuan manajerialnya. Dengan sistem pengembangan karyawan yang baik, diharapkan target perusahaan bisa mudah tercapai.
Teknisi IT juga termasuk dalam jenis pekerjaan back office di bank. Divisi ini akan menyusun sistem yang memungkinkan semua divisi di perusahaan bisa mengakses teknologi, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan dan mencapai target perusahaan.
Staf yang bekerja di divisi ini umumnya mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan hukum. Mereka akan mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan perjanjian kerja hingga tuntutan hukum yang mungkin terjadi antara perusahaan dan nasabah.
Manajer operasi back office memiliki tanggung jawab untuk mengawasi semua kegiatan operasional, termasuk pemrosesan transaksi, manajemen risiko, dan pengelolaan tim back office.
Mereka bertanggung jawab untuk memastikan efisiensi operasional dan kepatuhan terhadap kebijakan bank. Manajer operasi juga berperan dalam perencanaan strategis untuk meningkatkan kinerja operasional.
Selain itu, jenis pekerjaan back office di bank juga mencakup bidang finansial, data analist, analisis risiko, dan sebagainya.
Itulah ulasan mengenai Back Office Bank yang perlu kamu ketahui. Kamu yang ingin mencoba berkarir di bank bisa memilih OCBC sebagai tempat untuk meniti dan mengembangkan karir.
Untuk bekerja di OCBC, kamu bisa melihat halaman karir di situs OCBC. Tak cuma bekerja, kamu juga akan mendapatkan lingkungan kerja yang seru di OCBC.
Tak cuma ditempa agar menjadi karyawan yang tahan banting, kamu juga akan beradu untuk memberikan ide-ide menawan sekaligus ngulik berbagai tren baru. Jadi tunggu apalagi, segera cek halaman karir OCBC dan wujudkan impian untuk bekerja di OCBC.
Baca juga: 6 Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran dan Keuangan