Meski begitu, mata uang ini legal dan dapat digunakan untuk melakukan transaksi online di internet dan telah dipakai oleh para pengguna online di seluruh dunia. Bahkan, banyak investor yang menjadikan Bitcoin sebagai instrumen investasi.
Hal tersebut didukung oleh tingginya nilai tukar Bitcoin. Saat ini, nilai satu Bitcoin mencapai ratusan juta rupiah. Namun, nilai tukarnya sangat cepat berubah, sehingga dapat meningkat drastis dan bahkan terjun bebas.
Baca juga: Valas vs Bitcoin, Mana Yang Lebih Aman untuk Investasi?
Ada satu perbedaan lain antara Bitcoin dan mata uang konvensional, yaitu ketersediaannya di masyarakat. Pada mata uang konvensional, ketersediaan jumlahnya diatur dan diawasi oleh bank sentral di masing-masing negara.
Sementara pasokan Bitcoin bersifat tetap dan tidak dapat diubah. Hingga saat ini, hanya ada 21 Juta Bitcoin di seluruh dunia, dengan total yang sudah ditambah mencapai 19 Juta. Artinya, hanya ada 2 Juta Bitcoin saja yang bisa ditambang.
Selain itu, protokol Bitcoin secara berkala akan mengurangi jumlah koin baru yang diperoleh penambang dalam proses yang disebut dengan istilah halving.
Halving Bitcoin adalah mekanisme ketika imbalan untuk penambang Bitcoin dipotong atau berkurang separuh. Kebijakan halving dimasukkan ke dalam algoritma penambangan bitcoin untuk melawan inflasi dengan mempertahankan kelangkaan.
Proses halving ini merupakan mekanisme 4 tahunan. Dalam sejarah Bitcoin, halving pertama kali terjadi pada 2012, 2016, 2020, dan 2024. Artinya, halving Bitcoin berikutnya akan terjadi pada tahun 2024 ini.
Lalu pertanyaannya, kapan Bitcoin akan halving? Melansir Forbes, halving keempat Bitcoin akan terjadi pada Sabtu, 20 April 2024. Artinya, imbalan untuk penambang Bitcoin akan berkurang pada hari itu, yaitu dari 6,25 BTC per block pada saat ini, menjadi 3,125 BTC per block.
Baca juga: 5 Jenis Investasi Jangka Pendek untuk Pemula, Cepat Untung!
Dengan berkurangnya imbalan kepada penambang, berarti pasokan yang beredar juga akan semakin sedikit.
Kebijakan halving dimasukkan ke dalam algoritma penambangan Bitcoin untuk melawan inflasi dengan mempertahankan kelangkaan. Secara teori, penurunan laju penerbitan Bitcoin berarti harga akan naik jika permintaan tetap sama.
Saat ini, Bitcoin memiliki tingkat inflasi kurang dari 2%, yang akan menurun seiring dengan halving berikutnya. Menurut CEO CoinRoutes, David Weisberger, adanya pasokan Bitcoin pada titik tertentu maka tingkat inflasi akan lebih mudah dihitung.
Sementara itu, COO Bitcoin IRA, Chris Kline mengatakan, kelangkaan produksi Bitcoin adalah hal yang menentukan keterbatasannya, dan ketika imbalannya turun, pasokan menjadi terbatas.
“Sehingga meningkatnya permintaan pada saat pasokan yang terbatas berdampak positif pada harga, yang dapat membuat Bitcoin menarik bagi investor,” katanya, dikutip dari Forbes.
Dengan demikian, mengurangi separuh peran dalam mengendalikan pasokan Bitcoin baru adalah salah satu alasan mata uang kripto paling populer di dunia. Hal ini juga dipandang sebagai penyimpan nilai yang lebih mirip dengan emas daripada mata uang konvensional.
Baca juga: Ini Dia Dampak Positif Inflasi Yang Jarang Diketahui
Secara khusus, peristiwa halving Bitcoin ini akan berdampak pada para penambang. Bagaimana tidak, imbalan atas penambangan Bitcoin yang mereka terima akan berkurang separuh.
Penurunan imbalan ini tentu akan mengakibatkan beban finansial bagi para penambang. Maka, mereka harus melakukan penyesuaian operasional untuk menjaga keuntungan dan mendukung jaringan.
Salah satu cara yang bisa dilakukan para penambang adalah dengan berinvestasi pada hardware yang lebih kuat dan hemat energi. Hal ini bisa membantu mengoptimalkan operasi penambangan yang mereka lakukan, termasuk menambang di blok-blok baru.
Dampak lain dari halving adalah mencegah dampak inflasi pada Bitcoin. Halving menawarkan perlindungan inflasi bagi para investor yang menggunakannya sebagai metode atau alat pembayaran.
Namun bagi yang mencairkan Bitcoin menjadi mata uang konvensional tentu tidak akan terlindungi dari inflasi yang terjadi.
Puncak dari harapan dengan adanya halving adalah terjadinya peningkatan harga Bitcoin. Pasalnya, dengan peredaran Bitcoin yang semakin langka dan permintaan yang tinggi, maka secara teori harganya akan naik.
Itulah ulasan singkat tentang apa itu halving dan kapan Bitcoin halving pada tahun 2024 ini. Kamu bisa membuka halaman Article OCBC untuk mendapatkan informasi seputar keuangan dan perbankan seperti ini!
Baca juga: Kebijakan Fiskal: Tujuan, Jenis, Instrumen, & Contohnya